Recent Posts

Senin, 23 Maret 2020

Cerita Dewasa Memek Cewek Perawan




Cerita Dewasa Memek Cewek Perawan

Malam itu aku menginap di rumah Mbak Vivian, karena saking ngantuknya aku tertidur di atas sofa, Sekitar jam 4 pagi aku terbangun. Aku masih dalam keadaan telanjang bulat tapi tertutup selimut.

Mbak Vivian sudah tidak ada di sofa ah mungkin, dia pindah ke kamarnya dan tidur bareng anaknya. Aku berdiri dan mencari celanaku karena suasana gelap aku menghidupkan lampu. Saat lampu menyala ada suara seorang wanita menjerit.

Ternyata seorang perempuan masih remaja umurnya sekitar 15 tahun. Dia kaget mungkin karena melihatku telanjang bulat. Aku menutup mulutku dengan jariku, maksudnya menyuruhnya diam.

Kudekati dia, kujelaskan bahwa aku temannya Mbak Vivian, semalam aku menginap disini, diapun memahami dan memberitahuku bahwa dia spontan kaget karena belum pernah melihat pria dewasa telanjang.

Kutanya lagi, terus kalau pacaran ngapain, jawabnya jujur katanya pernah ciuman dan dirabaraba susunya oleh pacarnya, tapi belum pernah sampai telanjang bulat. Ah berarti masih perawan? Dia menganggukkan kepala dengan malumalu.

Kuperhatikan matanya sedikit melirik ke arah kontolku tapi masih malumalu. Aku purapura tidak tahu dan cuek saja serta sengaja tidak segera mengenakan celanaku.

Aku masih telanjang bulat dan memintanya untuk mengambilkan celanaku. Aku duduk di ruang makan yang hanya berbatas sebuah bifet dari ruang tamu.

Dia membawakan pakaianku dan perlahan aku ambil celana dalamku aku sengaja memakainya di depan Nani. Dia melewatiku menuju ke dapur sambil melirik ke arah kontolku lagi.

Dia tidak melihat di depannya ada baju dan celanaku, dia tersandung gesperku dan tertanting ingin jatuh, aku langsung menangkap tangannya, dan menarik tubuhnya hingga aku sendiri hampir saja ikut jatuh.

Dengan kondisi itu tak sengaja kami sedikit berpelukan, wajahnya dan wajahku dekat sekali, aku ingin menciumnya tapi masih takut.

Kulepaskan pelan tubuhnya dia menyempurnakan berdirinya aku juga, tapi tak sengaja tangannya menyentuh kontolku, dia minta maaf.

Aku tersenyum dan malah menyuruhnya menyentuh lagi, dia tersipu malu, aku mengambil tangannya dan kuarahkan ke kontolku, ayolah Nani, ga papa, ga usah malu, katanya kamu belum pernah lihat kontol kan?

Aku gak mau memaksa karena ini pengalaman pertama baginya. Kutarik tubuhnya dan kupeluk erat, kemudian perlahan kucium bibirnya, dia cantik juga meski pembantu aku tidak risih mencium bibirnya.

Menurutku Nani cantik juga dan aku beruntung seandainya Nani mau aku entot, soalnya dia masih perawan.

Kupeluk tubuhnya erat, dan kuciumi bibirnya sementara tanganku mulai aktif menggerayang ke pantatnya, dari belakang kuangkat dasternya, sehingga aku menemukan lipatan celana dalamnya.

Kuselipkan tanganku dan kuremasremas pantatnya, tangannya menahan tanganku, tapi aku cuek saja sambil terus meremasremas pantatnya.

Secepatnya kutarik kontolku dan kugesekgesekkan di paha Nani yang mulus, kugesekgesek terus dan ohhhh spermaku muncrat juga.

Croootttt.. ohhhhh nikmat sekali, aku puas sekali malam ini, aku telah berhasil merenggut keperawanan Nani, memek nya nikmat sekali, ahhhh terima kasih Nani. aku kembali mengenakan pakaianku.

Kulihat Nani masih terdiam terkapar lemas tak berdaya. Perlahan aku keluar dari kamar, dan melanjutkan tidur lagi di atas sofa, takut mbak Vivian besok pagi terbangun, kalau aku masih di kamar Nani.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger