Recent Posts

Minggu, 30 Agustus 2020

Ngewe Dengan Tante Brenda Si Pelanggan Yang Seksi !!!

CERITA SEX - Aku seorang pria berusia 35 tahun, wiraswastawan, dan bukan seorang petualang sex yang mencari cari hubungan sex dimana mana. Kejadian yang aku alami kira kira dua tahun yang lalu ini adalah suatu kebetulan belaka, meskipun harus kuakui bahwa aku sangat menikmatinya dan kadang berharap dapat mengulanginya lagi.

Pekerjaanku membuatku banyak bertemu dengan ibu-ibu rumah tangga ditempat kediaman mereka. Beberapa langganan lama kadang menemuiku dengan masih berpakaian tidur ataupun daster. Pakaian tersebut kadang cukup minim dan tipis dan sering memperlihatkan tubuh si pemakai yang sering tanpa BH, maklum mereka kadang kadang belum mandi dan merias diri karena aku menemui mereka pagi pagi untuk mengejar waktu.

Salah satu pelangganku setiaku, sebut saja Bu Brenda, seorang Ibu rumah tangga berusia 40 tahunan, memintaku untuk datang ke tempatnya di suatu kompleks apartemen di bilangan Jakarta Barat. Seperti biasa aku datang pagi pagi pada hari yang dijanjikan. Bu Brenda adalah pelanggan lamaku dan hubungan kami sudah cukup akrab, lebih sebagai teman dan bukan hubungan bisnis semata. Hari itu Bu Brenda menemuiku dengan memakai daster longgar berdada agak rendah, panjangnya setengah paha, jadi cukup pendek. AGEN BOLA TERPERCAYA

Beliau adalah seorang wanita yang cukup cantik, berkulit putih bersih (Chinese), langsing dengan pinggul lebar, pantat yang menonjol dan dada yang sedang sedang saja. Wanita yang menarik dan sangat ramah. Tapi ini bukanlah yang pertama kalinya ia menemuiku dalam pakaian seperti itu, bahkan pernah dengan pakaian tidur yang sangat tipis dan sexy, entah sengaja atau tidak, yang jelas, selama ini beliau tidak pernah menunjukkan tingkah laku yang mengundang ataupun berbicara hal hal yang menjurus. Dan akupun tidak pernah mencoba untuk melakukan tindakan yang mengarah kesitu, maklum, bukan gayaku, meskipun harus kuakui bahwa aku sering ingin juga melakukannya.

Seperti biasa kami duduk disofa berhadap hadapan dan membicarakan bisnis. Setelah urusan bisnis selesai kami bercakap cakap seperti layaknya antar teman, tapi kali ini pandanganku sering tertuju kearah pahanya. Karena dia duduk dengan menyilangkan kaki maka hampir seluruh pahanya terpampang dengan jelas di hadapanku, begitu putih dan mulus. Bahkan kadang kadang sekilas terlihat celana dalamnya yang berwarna biru muda pada saat ia mengganti posisi kakinya. Dan yang lebih menggoda lagi, aku dapat melihat buah dadanya yang tidak terbungkus BH kalau beliau menunduk, meskipun tidak seluruhnya namun kadang aku dapat melihat pentilnya yang berwarna coklat tua.

Sejak 6 hari aku tidak melakukan hubungan sex karena istriku sedang haid, padahal biasanya kami melakukannya hampir setiap hari. Karena itu aku berada dalam keadaan tegangan yang cukup tinggi. Pemandangan menggoda dihadapanku membuat aku agak gelisah. Gelisah karena kepingin, pasti, tapi gelisah terutama karena kontolku yang mulai ngaceng agak terjepit dan sakit. Disamping itu aku tidak ingin Bu Brenda memperhatikan keadaanku. Hal ini membuat aku jadi salah tingkah, terutama karena kontolku sekarang sudah ngaceng penuh dan sakit karena terjepit. Aku ingin memohon diri, tapi bagaimana bangun dengan kontol yang ngaceng, pasti kelihatan. Sungguh situasi yang tidak mengenakkan. Bangun salah, dudukpun salah. AGEN SLOT ONLINE

Tiba tiba Bu Brenda berkata, “Pak Ran (kependekan dari Ranto, namaku), kontolnya ngaceng ya?”

Aku seperti disambar petir. Bu Brenda yang selama ini sangat ramah dan sopan menanyakan apakah kontolku ngaceng, membuatku benar benar tergagap dan menjawab, “E.. iya nih Bu, tahu kenapa.”

Bu Brenda tersenyum sambil berkata, “Baru lihat paha saya sudah ngaceng, apa lagi kalau saya kasih lihat memek saya, bisa muncrat tuh kontol. Ngomong ngomong kontolnya engga kejepit tuh Pak?”

Kali ini aku sudah siap, atau sudah nekat, entahlah, yang jelas aku segera berdiri dan membetulkan posisi kontolku yang dari tadi agak tertekuk dan berkata, “Mau dong Bu lihat memeknya, entar saya kasih lihat kontol saya dah.” AGEN POKER ONLINE

Bu Brenda pun berdiri dan mengulurkan tangannya kearah kontolku, memegangnya dari luar celana dan meremas remas kontolku, lalu berkata, “Bener nih, tapi lihat aja ya, engga boleh pegang.”

Kemudian beliau melangkah mundur selangkah, membuka dasternya dan kemudian celana dalamnya dan berdiri dalam keadaan telanjang bulat dua langkah dihadapanku. Kemudian ia duduk kembali kali ini dengan mengangkangkan kakinya lebar lebar sambil berkata, “Ayo buka celananya Pak, saya ingin lihat kontol Bapak.”

Sambil membuka pakaianku aku memperhatikan tubuh Bu Brenda. Teteknya berukuran sedang, 36 B, putih dan membulat kencang, pentilnya coklat tua dan agak panjang, mungkin sering dihisap, maklum anaknya dua, lalu selangkangannya, bersih tanpa selembar bulupun, total dicukur botak, sungguh kesukaanku karena aku kurang suka memek yang berbulu banyak, lebih suka yang botak. Lalu bibir memeknya juga cukup panjang berwarna coklat muda, membuka perlahan lahan memperlihatkan lubang memek yang tampak merah muda dan berkilatan, agaknya sudah sedikit basah.

Yang paling mengagumkan adalah itilnya yang begitu besar, hampir sebesar Ibu jariku, kepala itilnya tampak merah muda menyembul separuh dari kulit yang menutupinya, seperti kontol kecil yang tidak disunat, luar biasa, belum pernah aku melihat itil sebesar itu. Tangan Bu Brenda mengusap usap bagian luar memeknya perlahan lahan, kemudian telunjuknya masuk perlahan lahan kedalam lubang memek yang sudah merekah indah dan perlahan lahan keluar masuk seperti kontol yang keluar masuk memek. Sementara tangan yang satu lagi memegang itilnya diantara telunjuk dan ibu jari dan memilin milin itilnya dengan cepat. AGEN TOGEL ONLINE

Akupun tidak mau kalah dan mengusap usap kepala kontolku yang 14 cm, kemudian menggenggam batangnya dan mulai mengocok sambil terus memperhatikan Bu Brenda. Bu Brenda mulai mendesah desah dan memeknya pun mulai menimbulkan suara berdecak decak karena basah, tampak air memek yang berwarna putih susu mengalir sedikit membasahi selangkangannya. Kami onani sambil saling memperhatikan. Sungguh tidak pernah kusangka bahwa onani bareng bareng seorang wanita rasanya begitu nikmat.

Saat hampir nyemprot, aku menahan kocokanku dan menghampiri Bu Brenda yang terus menusuk nusuk memeknya dengan cepat. Aku berjongkok dihadapannya dan lidahku pun mulai menjilati memeknya. Bu Brenda mencabut jarinya dan membiarkan aku menjilati memeknya, tangannya meremas remas kedua teteknya dengan keras. Aku menjulurkan lidahku kedalam lubang memek yang menganga lebar dan menusuk nusukkan lidahku seperti ngentot, Bu Brenda mulai mengerang dan tak lama beliau menarik kepalaku kearah selangkangannya membuat ku sulit bernapas karena hidungku tertutup memek, kemudian terasa memeknya berkedut kedut dan bertambah basah.

Rupanya Bu Brenda sudah memperoleh orgasme pertamanya. Tapi aku tidak puas dengan hanya menjilati lubang memeknya, sasaranku berikutnya adalah si itil besar. Mula mula kujilat jilat kepala itil yang menyembul dari kulit itu, lalu kumasukkan seluruh itilnya kemulutku dan mulailah aku menyedot nyedot sang itil. Belum pernah aku begitu merasakan itil di dalam mulut dengan begitu jelas, dalam hatiku berpikir, “Begini rupanya ngisep ‘kontol kecil’”.

Maklum itilnya benar benar seperti kontol kecil. Bu Brenda mengerang erang dan menggoyang goyangkan pinggulnya kekiri kekana sehingga aku terpaksa menahan pinggulnya dengan tanganku supaya sang itil tidak lepas dari hisapanku. Tidak lama beliau mengeluarkan lenguhan yang keras dan memeknya pun kembali berdenyut denyut dengan keras, kali ini dengan disertai cairan putih susu yang agak banyak. Rupanya orgasme kedua telah tiba. Aku melepaskan itilnya dari mulutku dan mulai menjilati cairan memeknya sampai bersih. Sungguh nikmat rasanya. AGEN CASINO ONLINE

Bu Brenda tergolek dengan lemasnya seperti balon yang kurang angin. Akupun berdiri dan mulai mengocok ngocok lagi kontolku yang sudah begitu keras dan tegang. Mata Bu Brenda mengikuti setiap gerakan tanganku mempermainkan kontolku. Saat aku hampir mencapai orgasme, kudekatkan kontolku ke mukanya dan Bu Brenda segera membuka mulutnya dan menghisap kontolku dengan lembutnya. Aku sungguh tidak sanggup lagi bertahan karena hisapannya yang begitu nikmat, maka akupun menyemprotkan air maniku di mulutnya. Rasanya belum pernah aku menyemprot senikmat itu dan kontolku seolah olah tidak mau berhenti menyemprot. Begitu banyak semprotanku, tapi tidak tampak setetespun air mani yang keluar dari mulut Bu Brenda, semuanya ditelan habis.

Sejak itu kami selalu onani bareng kalau bertemu, dan percaya atau tidak, aku belum pernah memasukkan kontolku kedalam memeknya. Kami sudah sangat puas dengan ngocok bersama sama. Sayangnya beliau sekeluarga pindah keluar negri sehingga aku sekarang kehilangan temen ngocok bareng. Tapi kenangan itu tetap ada di hatiku.

Partai99top.net Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya

  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit

1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE

  • Bonus Cashback Sportbook Up To 15%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 3%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99


Senin, 24 Agustus 2020

Nikmatnya !!! Ngewe Sama Dokter Fitri Yang Montok !!!


CERITA SEX - Fit… hei aku jaga nich malam ini, elu jangan kirim pasien yang aneh-aneh ya, aku mau bobo, begitu pesanku ketika terdengar telepon di ujung sana diangkat. “Udah makan belum?” suara merdu di seberang sana menyahut.

“Cie… illeee, perhatian nich”, aku menyambung dan, “Bodo ach”, lalu terdengar tuutt… tuuuttt… tuuut, rupanya telepon di sana sudah ditutup. Malam ini aku dapat giliran jaga di bangsal bedah sedangkan di UGD alias Unit Gawat Darurat ada dr. Fitri yang jaga. Nah, UGD kalau sudah malam begini jadi pintu gerbang, jadi seluruh pasien akan masuk via UGD, nanti baru dibagi-bagi atau diputuskan oleh dokter jaga akan dikirim ke bagian mana para pasien yang perlu dirawat itu. 

Syukur-syukur sih bisa ditangani langsung di UGD, jadi tidak perlu merepotkan dokter bangsal. dr. Fitri sendiri harus aku akui dia cukup terampil dan pandai juga, masih sangat muda sekitar 28 tahun, cantik menurutku, tidak terlalu tinggi sekitar 165 cm dengan bodi sedang ideal, kulitnya putih dengan rambut sebahu. Sifatnya cukup pendiam, kalau bicara tenang seakan memberikan kesan sabar tapi yang sering rekan sejawat jumpai yaitu ketus dan judes apalagi kalau lagi moodnya jelek sekali. Celakanya yang sering ditunjukkan, ya seperti itu. Gara-gara itu barangkali, sampai sekarang dia masih single. Cuma dengar-dengar saja belakangan ini dia lagi punya hubungan khusus dengan dr. Wisnu tapi aku juga tidak pasti. AGEN BOLA TERPERCAYA

Kira-kira jam 2 pagi, kamar jaga aku diketuk dengan cukup keras juga. “Siapa?” tanyaku masih agak malas untuk bangun, sepet benar nih mata. “Dok, ditunggu di UGD ada pasien konsul”, suara dibalik pintu itu menyahut, oh suster Cindy rupanya. “Ya”, sahutku sejurus kemudian. Sampe di UGD kulihat ada beberapa pria di dalam ruang UGD dan sayup-sayup terdengar suara rintihan halus dari ranjang periksa di ujung sana, sempat kulihat sepintas seorang pria tergeletak di sana tapi belum sempat kulihat lebih jelas ketika dr. Fitri menyongsongku, “Gus, pasien ini jari telunjuk kanannya masuk ke mesin, parah, baru setengah jam sih, tensi oke, menurutku sih amputasi (dipotong, gitu maksudnya), gimana menurut elu?” demikian resume singkat yang diberikan olehnya.

“Fit, elu makin cantik aja”, pujiku sebelum meraih status pasien yang diberikannya padaku dan ketika aku berjalan menuju ke tempat pasien itu, sebuah cubitan keras mampir di pinggangku, sambil dr. Fitri mengiringi langkahku sehingga tidak terlalu lihat apa yang dia lakukan. Sakit juga nih.

Saat kulihat, pasien itu memang parah sekali, boleh dibilang hampir putus dan yang tertinggal cuma sedikit daging dan kulit saja.

“Dok, tolong dok… jangan dipotong”, pintanya kepadaku memelas. Akhirnya aku panggil itu si Om gendut, bosnya barangkali dan seorang rekan kerjanya untuk mendekat dan aku berikan pengertian ke mereka semua.

“Siapa nama Bapak?” begitu aku memulai percakapan sambil melirik ke status untuk memastikan bahwa status yang kupegang memang punya pasien ini. AGEN SLOT ONLINE

Supandi”, sahutnya lemah.

“Begini Pak Sup, saya mengerti keadaan Bapak dan saya akan berusaha untuk mempertahankan jari Bapak, namun hal ini tidak mungkin dilakukan karena yang tersisa hanya sedikit daging dan kulit saja sehingga tidak ada lagi pembuluh darah yang mengalir sampai ke ujung jari. Bila saya jahit dan sambungkan, itu hanya untuk sementara mungkin sekitar 2 – 4 hari setelah itu jari ini akan membusuk dan mau tidak mau pada akhirnya harus dibuang juga, jadi dikerjakan 2 kali. Kalau sekarang kita lakukan hanya butuh 1 kali pengerjaan dengan hasil akhir yang lebih baik, saya akan berusaha untuk seminimal mungkin membuang jaringannya dan pada penyembuhannya nanti diharapkan lebih cepat karena lukanya rapi dan tidak compang-camping seperti ini”, begitu penjelasan aku pada mereka.

Kira – kira seperempat jam kubutuhkan waktu untuk meyakinkan mereka akan tindakan yang akan kita lakukan. Setelah semuanya oke, aku minta dr. Fitri untuk menyiapkan dokumennya termasuk surat persetujuan tindakan medik dan pengurusan untuk rawat inapnya, sementara aku siapkan peralatannya dibantu oleh suster-suster dinas di UGD. AGEN POKER ONLINE

“Fit, elu mau jadi operatornya?” tanyaku setelah semuanya siap. “Ehm… aku jadi asisten elu aja deh”, jawabnya setelah terdiam sejenak. Entah kenapa ruangan UGD ini walaupun ber-AC tetap saja aku merasa panas sehingga butir-butir keringat yang sebesar jagung bercucuran keluar terutama dari dahi dan hidung yang mengalir hingga ke leher saat aku kerja itu. Untung Fitri mengamati hal ini dan sebagai asisten dia cepat tanggap dan berulang kali dia menyeka keringatku. 

Aku suka sekali waktu dia menyeka keringatku, soalnya wajahku dan wajahnya begitu dekat sehingga aku juga bisa mencium wangi tubuhnya yang begitu menggoda, lebih-lebih rambutnya yang sebahu dia gelung ke atas sehingga tampak lehernya yang putih berjenjang dan tengkuknya yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Benar-benar menggoda iman dan harapan. Setengah jam kemudian selesai sudah tugasku, tinggal jahit untuk menutup luka yang kuserahkan pada dr. Fitri. Setelah itu kulepaskan sarung tangan sedikit terburu-buru, terus cuci tangan di wastafel yang ada dan segera masuk ke kamar jaga UGD untuk pipis. Ini yang membuat aku tidak tahan dari tadi ingin pipis. Daripada aku mesti lari ke bangsal bedah yang cukup jauh atau keluar UGD di ujung lorong sana juga ada toilet, lebih baik aku pilih di kamar dokter jaga UGD ini, lagi pula rasanya lebih bersih.

Saat kubuka pintu toilet (hendak keluar toilet), “Ooopsss…” terdengar jeritan kecil halus dan kulihat dr. Fitri masih sibuk berusaha menutupi tubuh bagian atasnya dengan kaos yang dipegangnya. “Ngapain lu di sini?” tanyanya ketus. “Aku habis pipis nih, elu juga kok nggak periksa-periksa dulu terus ngapain elu buka baju?” tanyaku tak mau disalahkan begitu saja.

“Ya, udah keluar sana”, suaranya sudah lebih lembut seraya bergerak ke balik pintu biar tidak kelihatan dari luar saat kubuka pintu nanti.

Ketika aku sampai di pintu, kulihat dr. Fitri tertunduk dan… ya ampun…. pundaknya yang putih halus terlihat sampai dengan ke pangkal lengannya, “Fit, pundak elu bagus”, bisikku dekat telinganya dan semburat merah muda segera menjalar di wajahnya dan ia masih tertunduk yang menimbulkan keberanianku untuk mengecup pundaknya perlahan. Ia tetap terdiam dan segera kulanjutkan dengan menjilat sepanjang pundaknya hingga ke pangkal leher dekat tengkuknya. 

Kupegang lengannya, sempat tersentuh kaos yang dipegangnya untuk menutupi bagian depan tubuhnya dan terasa agak lembab. Rupanya itu alasannya dia membuka kaosnya untuk menggantinya dengan yang baru. Berkeringat juga rupanya tadi. Perlahan kubalikkan tubuhnya dan segera tampak punggungnya yang putih mulus, halus dan kurengkuh tubuhnya dan kembali lidahku bermain lincah di pundak dan punggungnya hingga ke tengkuknya yang ditumbuhi bulu-bulu halus dan kusapu dengan lidahku yang basah. “Aaaccch… ach…” desahnya yang pertama dan disusul dengan jeritan kecil tertahan dilontarkannya ketika kugigit urat lehernya dengan gemas dan tubuhnya sedikit mengejang kaku. Kuraba pangkal lengannya hingga ke siku dan dengan sedikit tekanan kuusahakan untuk meluruskannya sikunya yang secara otomatis menarik kaos yang dipegangnya ikut turun ke bawah dan dari belakang pundaknya itu.

Kulihat dua buah gundukan bukit yang tidak terlalu besar tapi sangat menantang dan pada bukit yang sebelah kanan tampak tonjolannya yang masih berwarna merah dadu sedangkan yang sebelah kiri tak terlihat. Kusedot kembali urat lehernya dan ia menjerit tertahan, “Aach… ach… ssshhh”, tubuhnya pun kurasakan semakin lemas oleh karena semakin berat aku menahannya. Dengan tetap dalam dekapan, kubimbing dr. Fitri menuju ke ranjang yang ada dan perlahan kurebahkan dia, matanya masih terpejam dengan guratan nikmat terhias di senyum tipisnya, dan secara refleks tangannya bergerak menutupi buah dadanya. Kubaringkan tubuhku sendiri di sampingnya dengan tangan kiri menyangga beban tubuh, sedangkan tangan kanan mengusap lembut alis matanya terus turun ke pangkal hidung, mengitari bibir terus turun ke bawah dagu dan berakhir di ujung liang telinganya

Senyum tipis terus menghias wajahnya dan berakhir dengan desahan halus disertai terbukanya bibir ranum itu. “Ssshhh… acchh…” Kusentuhkan bibirku sendiri ke bibirnya dan segera kami saling berpagutan penuh nafsu. Kuteroboskan lidahku memasuki mulut dan mencari lidahnya untuk saling bergesekan kemudian kugesekan lidahku ke langit-langit mulutnya, sementara tangan kananku kembali menelusuri lekuk wajahnya, leher dan terus turun menyusuri lembah bukit, kudorong tangan kanannya ke bawah dan kukitari putingnya yang menonjol itu. Lima sampai tujuh kali putaran dan putingnya semakin mengeras. Kulepaskan ciumanku dan kualihkan ke dagunya. Fitri memberikan leher bagian depannya dan kusapu lehernya dengan lidahku terus turun dan menyusuri tulang dadanya perlahan kutarik tangannya yang kiri yang masih menutupi bukitnya. Tampak kini dengan jelas kedua puting susunya masih berwarna merah dadu tapi yang kiri masih tenggelam dalam gundukan bukit. Feeling-ku, belum pernah ada yang menyentuh itu sebelumnya. AGEN DOMINO ONLINE

Kujilat tepat di area puting kirinya yang masih terpendam malu itu pada jilatan yang kelima atau keenam, aku lupa. Puting itu mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu dan segera kutangkap dengan lidah dan kutekankan di gigi bagian atas, “Ach… ach… ach…” suara desisnya semakin menjadi dan kali ini tangannya juga mulai aktif memberikan perlawanan dengan mengusap rambut dan punggungku. Sambil terus memainkan kedua buah payudaranya tanganku mulai menjelajah area yang baru turun ke bawah melalui jalur tengah terus dan terus menembus batas atas celana panjangnya sedikit tekanan dan kembali meluncur ke bawah menerobos karet celana dalamnya perlahan turun sedikit dan segera tersentuh bulu-bulu yang sedikit lebih kasar. 

“Eeehhhm… ech…” tidak diteruskan tapi bergerak kembali naik menyusuri lipatan celana panjangnya dan sampai pada area pinggulnya dan segera kutekan dengan agak keras dan mantap, “Ach…” pekiknya kecil pendek seraya bergerak sedikit liar dan mengangkat pantat dan pinggulnya. Segera kutekan kembali lagi pinggul ini tapi kali ini kulakukan keduanya kanan dan kiri dan, Gus… ugh…” teriaknya tertahan. Aku kaget juga, itu kan artinya Fitri sadar siapa yang mencumbunya dan itu juga berarti dia memang memberikan kesempatan itu untukku. Matanya masih terpejam hanya-hanya kadang terbuka. Kutarik resleting celananya dan kutarik celana itu turun.

Mudah, oleh karena Fitri memang menginginkannya juga, sehingga gerakan yang dilakukannya sangat membantu. Tungkainya sangat proporsional, kencang, putih mulus, tentu dia merawatnya dengan baik juga oleh karena dia juga kan berasal dari keluarga kaya, kalau tidak salah bapaknya salah satu pejabat tinggi di bea cukai. Kuraba paha bagian dalamnya turun ke bawah betis, terus turun hingga punggung kaki dan secara tak terduga Fitri meronta dan terduduk, dengan nafas memburu dan tersengal-sengal, “Gus…” desisnya tertelan oleh nafasnya yang masih memburu. Kemudian ia mulai membuka kancing bajuku sedikit tergesa dan kubantunya lalu ia mulai mengecup dadaku yang bidang seraya tangannya bergerak aktif menarik resleting celanaku dan menariknya lepas. 

Langsung saja aku berdiri dan melepaskan seluruh bajuku dan kuterjang Fitri sehingga ia rebah kembali dan kujilat mulai dari perutnya. Sementara tangannya ikut mengimbangi dengan mengusap rambutku, ketika aku sampai di selangkangannya kulihat ia memakai celana dalam berwarna hitam dan terlihat belahan tengahnya yang sedikit cekung sementara pinggirnya menonjol keluar mirip pematang sawah dan ada sedikit noda basah di tengahnya tidak terlalu luas, ada sedikit bulu hitam yang mengintip keluar dari balik celananya. Kurapatkan tungkainya lalu kutarik celana dalamnya dan kembali kurentangkan kakinya seraya aku juga melepas celanaku. 

Kini kami sama berbugil, kemaluanku tegang sekali dan cukup besar untuk ukuranku. Sementara Fitri sudah mengangkang lebar tapi lobang memeknya masih tertutup rapat. Kucoba membukanya dengan jari-jari tangan kiriku dan tampak sebuah lubang kecil sebesar kancing di tengahnya diliputi oleh semacam daging yang berwarna pucat demikian juga dindingnya tampak berwarna pucat walau lebih merah dibandingkan dengan bagian tengahnya. Gila, rupanya masih perawan.

Tak lama kulihat segera keluar cairan bening yang mengalir dari lubang itu oleh karena sudah tidak ada lagi hambatan mekanik yang menghalanginya untuk keluar dan banjir disertai baunya yang khas makin terasa tajam. Baru saat itu kujulurkan lidahku untuk mengusapnya perlahan dengan sedikit tekanan. “Eehhh… ach… ach… ehhh”, desahnya berkepanjangan. Sementara lidahku mencoba untuk membersihkannya namun banjir itu datang tak tertahankan.

Aku kembali naik dan menindih tubuh Fitri, sementara kemaluanku menempel di selangkangannya dan aku sudah tidak tahan lagi kemudian aku mulai meremas payudara kanannya yang kenyal itu dengan kekuatan lemah yang makin lama makin kuat.

“Gus… ambilah…” bisiknya tertahan seraya menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sementara kakinya diangkat tinggi-tinggi. Dengan tangan kanan kuarahkan torpedoku untuk menembak dengan tepat. Satu kali gagal rasanya melejit ke atas oleh karena licinnya cairan yang membanjir itu, dua kali masih gagal juga namun yang ketiga rasanya aku berhasil ketika tangan Fitri tiba-tiba memegang erat kedua pergelangan tanganku dengan erat dan desisnya seperti menahan sakit dengan bibir bawah yang ia gigit sendiri. Sementara batang kejantananku rasanya mulai memasuki liang yang sempit dan membuka sesuatu lembaran, sesaat kemudian seluruh batang kemaluanku sudah tertanam dalam liang surganya dan kaki Fitri pun sudah melingkari pinggangku dengan erat dan menahanku untuk bergerak. “Tunggu”, pintanya ketika aku ingin bergerak.

Beberapa saat kemudian aku mulai bergerak mengocoknya perlahan dan kaki Fitri pun sudah turun, mulanya biasa saja dan respon yang diberikan juga masih minimal, sesaat kemudian nafasnya kembali mulai memburu dan butir-butir keringat mulai tampak di dadanya, rambutnya sudah kusut basah makin mempesona dan gerakan mengocokku mulai kutingkatkan frekuensinya dan Fitri pun mulai dapat mengimbanginya. Makin lama gerakan kami semakin seirama. Tangannya yang pada mulanya diletakkan di dadaku kini bergerak naik dan akhirnya mengusap kepala dan punggungku. “Yach… ach… eeehmm”, desisnya berirama dan sesaat kemudian aku makin merasakan liang senggamanya makin sempit dan terasa makin menjempit kuat, gerakan tubuhnya makin liar. 

Tangannya sudah meremas bantal dan menarik kain sprei, sementara keringatku mulai menetes membasahi tubuhnya namun yang kunikmati saat ini adalah kenikmatan yang makin meningkat dan luar biasa, lain dari yang kurasakan selama ini melalui masturbasi. Makin cepat, cepat, cepat dan akhirnya kaki Fitri kembali mengunci punggungku dan menariknya lebih ke dalam bersamaan dengan pompaanku yang terakhir dan kami terdiam, sedetik kemudian.. “Eeeggghhh…” jeritannya tertahan bersamaan dengan mengalirnya cairan nikmat itu menjalar di sepanjang kemaluanku dan, “Crooot… crooot”, memberikannya kenikmatan yang luar biasa. Sebaliknya bagi Fitri terasa ada semprotan kuat di dalam sana dan memberikan rasa hangat yang mengalir dan berputar serasa terus menembus ke dalam tiada berujung. Selesai sudah pertempuran namun kekakuan tubuhnya masih kurasakan, demikian juga tubuhku masih kaku. AGEN TOGEL ONLINE

Sesaat kemudian kuraih bantal yang tersisa, kulipat jadi dua dan kuletakkan kepalaku di situ setelah sebelumnya bergeser sedikit untuk memberinya nafas agar beban tubuhku tidak menindih paru-parunya namun tetap tubuhku menindih tubuhnya. Kulihat senyum puasnya masih mengembang di bibir mungilnya dan tubuhnya terlihat mengkilap licin karena keringat kami berdua. “Gus… thank you”, sesaat kemudian, “Ehmmm… Gus aku boleh tanya?” bisiknya perlahan. “Ya”, sahutku sambil tersenyum dan menyeka keringat yang menempel di ujung hidungnya. “Aku… gadis keberapa yang elu tidurin?” tanyanya setelah sempat terdiam sejenak. “Yang pertama”, kataku meyakinkannya, namun Fitri mengerenyitkan alisnya. “Sungguh?” tanyanya untuk meyakinkan. “Betul… keperawanan elu aku ambil tapi perjakaku juga elu yang ambil”, bisikku di telinganya. Fitri tersenyum manis.

“Fit, thank you juga”, itu kata-kata terakhirku sebelum ia tidur terlelap kelelahan dengan senyum puas masih tersungging di bibir mungilnya dan batang kemaluanku juga masih belum keluar tapi aku juga ikut terlelap.

Partai99top.net Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya

  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit

1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE

  • Bonus Cashback Sportbook Up To 15%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 3%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99


Senin, 17 Agustus 2020

Menemani Tentuku Yang Sangat Hypersexs !!!

 

CERITA SEKS - Aku segera menekan bel yang ada pada pintu gerbang. Beberapa saat kemudian pintu gerbang dibuka. Seorang satpam berbadan super gemuk mengamatiku, lalu menegurku.

“Cari siapa mas..?” tanyanya.

“Apa betul ini rumah Oom Benny..?” tanyaku balik.

“Ya betul.. Mas ini siapa?” tanyanya lagi.

“Saya keponakan Oom Benny dari Jember.”

“Kenapa nggak bilang dari tadi, Mas pasti Den Agung, kan..? Tuan sedang keluar kota, tapi Nyonya ada lagi nungguin.” AGEN BOLA TERPERCAYA

Sekejap aku sudah berada di ruangan dalam rumah mewah yang diisi perabotan yang serba lux. Tak lama kemudian seorang wanita cantik berkulit putih bersih dan bertubuh seksi muncul dari ruang dalam. Kalau kutebak usianya sekitar 30 tahunan, tapi bagaikan seorang gadis yang masih perawan.

Dia tersenyum begitu melihatku, “Kok terlambat Gung..? Tante pikir kamu nggak jadi datang..” ucap wanita seksi itu sambil terus memandangiku.

“Iya Tante.. ma’afin Agung ya..” jawabku pendek.

“Ya sudah.., kamu datang saja Tante sangat senang.. Pak Syarif.., antarkan Agung ke kamarnya..!” perintah Tante Mesy pada Syarif.

Lalu aku mengikuti Pak Syarif menuju sebuah kamar yang ada di bagian bawah tangga. Aku cukup senang menempati kamar itu, karena aku langsung tertidur sampai sore hari. Ketika bangun aku segera mandi, lalu berganti pakaian. Setelah itu aku keluar kamar hendak jalan-jalan di halaman belakang yang luas. Ketika sedang asik menghayal, tiba-tiba suara lembut dan manja menegurku. Aku agak kaget dan menoleh ke belakang. Ternyata tanteku yang sore itu mengenakan kimono dengan rokok Marlboro di tangannya, rupanya ia baru bangun tidur.

“Oh Tante..” sapaku kikuk.

Tante tersenyum, dan pandangan yang nakal tertuju pada dadaku yang bidang dan berbulu.

“Kamu sudah mandi ya, Gung..? Tampan sekali kamu..” kata tanteku memuji.

Aku kaget bukan main ketika ia mendekatiku, tangannya langsung mengelu-elus bagian penisku, tentu saja aku jadi salah tingkah. AGEN SLOT ONLINE

“Saya mau ke kamar dulu Tante..” kataku takut kalau nanti dilihat Oom Benny.

“Tunggu sebentar Gung, Tante ingin minta tolong sama kamu.. Agung mau khan mijitin kaki Tante.., soalnya keseleo waktu main bola tadi..” kata Tante Mesy sambil merengek. Lalu dia duduk seenaknya, hingga kimono yang tidak dikancing seluruhnya tersingkap, dan bagian dalam tante terlihat olehku. Gila.., ternyata ia tidak memakai CD, sempat juga kulihat bulu-bulu tipis di sekitar kemaluannya seperti habis dicukur.

Aku menahan nafas dan mencoba mengalihkan pandangan, tapi Tante Mesy yang tahu hal itu malah menarik lenganku dan mengangkat kaki kanannya menunjukkan bagian yang sakit. Aku terpaksa melihat betis dan paha tante yang mulus dan padat itu.

“Tolong diurut ya Gung.., tapi pelan-pelan aja ya..” ucapnya lembut. Terpaksa aku memijit betis tanteku, meskipun hatiku cemas dan bingung. Apalagi ketika aku mencuri pandang melihat paha dan selangkanganya, sehingga nampak sekilas bagian yang berwarna merah muda itu. Tanteku melirik ke arahku sambil tersenyum genit, aku semakin bingung dan malu. AGEN POKER ONLINE

Itu pengalamanku di hari pertama di rumah Oom Benny. Sudah tiga Hari Oom Benny belum pulang juga, padahal aku ingin bertemu dengannya, sedangkan tiap malam aku diminta oleh tante untuk menemaninya ngobrol, bahkan tidak jarang disuruh menemani menonton VCD porno. Benar-benar gila.Hingga pada suatu malam tanteku merintih kesakitan. Waktu itu tante sedang nonton TV sendirian.

Tiba-tiba wanita itu memekik, “Achh.., aduh.., tolong Gung..!” keluhnya sambil memegangi keningnya.

“Kenapa Tante..?” tanyaku kaget dan khawatir.

“Kepala Tante agak pusing.., aduh.. tolong bawa Tante ke kamar Gung..!” keluh tante sambil memegangi kepalanya. Aku jadi kebingungan dan serba salah. “Saya panggil Pak Syarif dulu ya Tante..?” usulku sambil ingin pergi.Tapi dengan cepat tanteku melarangnya, “Nggak usah Gung, lagi pula Pak Syarif Tante suruh ke Palangkaraya ngawal barang.”

Aku jadi bertambah bingung. Terpaksa kutuntun tanteku untuk naik ke ruang atas. Tante merebahkan kepalanya pada pelukanku, aku jadi gemeteran sambil terus menaiki tangga. Sesampainya di dalam kamar, tante merebahkan tubuhnya yang seksi itu dengan telentang. Aku menarik napas lega dan bermaksud meninggalkan kamar. Baru saja kubalikkan tubuh, suara lembut itu melarangku.

“Kamu mau kemana..? Jangan tinggalkan Tante.., tolong pijitin Tante.. Gung..!” Mendengar itu seluruh tubuhku jadi teringat pesan papa agar menuruti perkataan Oom dan Tanteku. AGEN DOMINO ONLINE

Perlahan kubalikkan badan, ternyata tanteku telah melepas kimononya. Dan kini hanya tinggal CD saja. Tubuhnya yang masih padat membuat nafsuku naik, payudara yang masih montok dan menantang itu membuat penisku mulai tegang, karena aku belum pernah melihat keindahan tubuh wanita dalam keadaan telanjang seperti ini, apalagi tanteku menggeliat perlahan. Desahan bibirnya yang tipis mengundang nafsu dan birahiku, dan penisku semakin dibuatnya tegang. Kuberanikan diri melangkah menuju ranjang.

Begitu sampai, tanteku yang pura-pura pusing itu tiba-tiba bangkit, lalu memelukku dan mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yang hypersex itu dengan cepat melucuti seluruh pakaianku. “Jangan Tante.., jangan, saya takut..” pintaku sambil mau memakai pakaianku kembali.

“Kalo kamu menolak, Tante akan teriak dan mengatakan pada semua orang bahwa kamu mau memperkosa Tante..” ancam tanteku.

Aku hanya terdiam dan pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya dan dijilatinya tubuhku. Begitu tangan halusnya mengenggam penisku, aku langsung membalas ciumannya dan mulai menjilati payudaranya, lalu kukulum putingnya yang berwarna merah agak kecoklatan itu. Tanteku mendesah perlahan.

Selanjutnya kami memainkan posisi 69, sehingga penisku dihisap dan dikemutnya. Nikmat sekali, kurenggangkan kedua pahanya sambil kujilat-jilat kemaluannya yang mulai basah itu.

“Ahh.., ayo terus jilat Gung..! Jangan berhenti..!” erang tanteku keenakan. Rupanya tanteku mengeluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. Cairan itu memuncrat di wajahku, lalu kuhisap dan kutelan semua. Aku semakin terangsang, kujilati lagi kali ini lebih dalam, bahkan sampai ke duburnya. Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku berdiri dan tante jongkok sambil mengulum penisku yang sudah sangat tegang. AGEN TOGEL ONLINE

Ternyata tanteku pandai sekali menjilat penis, tidak sampai 30 menit aku sudah keluar.

“Ahh.., ayo Tante.., terus jilat sayang.., ahh..ahh…!” desahku sambil kudorong keluar masuk di mulutnya penisku ini.

“Tante.. Agung mau keluar nih.., ahh..!” erangku sambil kumuncratkan maniku di mulutnya.

Tante menelan semua maniku, bahkan masih mengocoknya berharap masih ada sisanya.

Setelah beberapa saat penisku mulai bangun kembali. Setelah tegang dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. Kali ini aku di atas dan tante di bawah. Agak susah sih, mungkin sudah lama tidak diservice oleh Oom Benny. Setelah kepalanya masuk, kudorong perlahan hingga masuk semuanya ke dalam.

“Ayo Gung..! Masukin dong Sayang..!” pinta tanteku sambil menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah karena ia sekarang berada di bawah. Akhirnya kudorong keluar masuk penisku dengan gerakan yang cepat, sehingga semakin keras erangan tanteku.

Beberapa saat kemudian aku sudah ingin keluar, “Aahh..! Tante.., Agung udah mau keluar.., ahh..!” kataku. “Sabar Sayang.., Tante sebentar lagi nih..! Hmpp… ohh.. ahh..,  Ngentotinn aku Gungg..! Kita barengan ya Sayang..? Oh.. yeah..!”

Rupanya tanteku juga hampir orgasme. Rasanya seperti ada yang memijat-mijat penisku dan kakinya dilingkarkan ke pantatku. Tante bergetar hebat dan memelukku sambil kemaluannya mengeluarkan cairan yang menyemprot penisku. Tidak lama aku juga mengeluarkan air mani dan spermaku di dalam vaginanya. Terasa begitu nikmatnya dunia ini. Akhirnya kami berdua terkapar lemas.

“Hebat bener kamu Gung.., Tante nggak nyangka baru kali ini Tante merasakan kenikmatan yang luar biasa..!” tuturnya dengan nafas terengah-engah. Aku diam tak menjawab, tapi dalam hati aku merasa bersalah telah berhubungan dengan tanteku dan takut ketahuan Oom Benny. Tante turun dari ranjang tanpa busana, lalu dia menyalakan sebatang rokok.

“Bagaimana kalau Oom Benny sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya merasa berdosa..” kataku lemah. Tapi tanteku malah tersenyum dan memelukku dengan mesra. “Asal kamu tidak memberitahu orang lain, perbuatan kita aman. Lagi pula Oommu itu udah nggak bisa melakukan hubungan badan sejak lama. Dia itu impotent, Gung..!” tutur wanita tanpa busana yang penuh daya tarik itu. “Jadi semua ini Tante lakukan karena Oom Benny tidak bisa menggauli Tante lagi, ya..?” tanyaku. “Ya. Bukan sekali ini saja Tante melakukan hal seperti ini.., sebelum sama kamu, Tante pernah melakukannya dengan beberapa teman tante. Terus terang Tante nggak tahan kalau 1 hari tidak disentuh atau dipeluk laki-laki..” tutur Tante.

Aku jadi geleng kepala mendengar penjelasan tanteku. Lalu aku bergerak mau pergi, tapi dengan cepat tante menahanku dan mengusap-usap dadaku yang berbulu. “Gung.., kamu harus bersihkan badanmu dulu.., mandilah supaya segar..!” ucapnya lembut. Aku tak menjawab hanya menarik nafas panjang, lalu melangkah ke kamar mandi. Tubuhku terasa letih namun puas juga.

Partai99top.com Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya

  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit

1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE

  • Bonus Cashback Sportbook Up To 15%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 3%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99




Minggu, 16 Agustus 2020

Putus Cinta Kerena Gairah Seks !!!


 CERTIA SEKS - Nama saya Agung (Bukan nama sebenarnya), saya asli anak kampung lahir di lereng pegunungan Bandung Barat (Jawa Barat). Kisah nyata ini berawal sejak saya masuk PSD1 (Pendidikan Setara Diploma) di Bandung, nama gadis itu Siti (Bukan nama sebenarnya), kelahiran PB (RIAU) yang dikirim orangtuanya ke Bandung untuk menuntut ilmu.

Singkat cerita setelah kenal selama kurang-lebih tiga bulan, saya dengan Siti pulang dari kuliah bareng seperti biasanya. Sebelum pulang Siti meminta saya untuk mencium keningnya (Jelas saya lakukan, saya cinta). Tiba-tiba setelah saya melangkahkan kaki beberapa langkah, tiba-tiba Siti memanggilku,

“Agung.. kesini bentar”, langkahku terhenti dan membalikan badan untuk menghampirinya. Serta dia berbisik,

“Kedalam aja dulu yuk.., di dalam nggak ada siapa-siapa”, saya berhenti sejenak lalu masuk.

Di rumahnya hanya bertiga (Kakaknya, Siti, dan Adiknya). Kemudian saya dipersilakan duduk kemudian Siti berkata

“Sebentar yah saya ganti baju dulu.” 3 menit kemudian Siti datang dengan membawa air minum dan duduk di samping saya. Kemudian dengan sedikit keberanian saya mencium bibir Siti, dia hanya tertunduk malu sambil berkata AGEN BOLA TERPERCAYA

“Ich.. Agung jangan gitu ach..” dan pipinya memerah menambah kecantikannya.

Saya bilang,

“Siti.. kamu cantik deh kalau pipi kamu merah..” lalu Siti menyubit pas di kemaluan, saya sedikit teriak“Aduh.. sakit donk.” Kemudian Siti langsung memegang kemaluan saya dan berkata,“Coba saya lihat..” sambil membuka resleting celana saya.“Jangan ach malu..” kata saya.

Tanpa memikirkan hal apapun saya merelakan kemaluanku dilihat sama Siti, Siti bilang

“Bagus yah.. gede dan rada bengkok.” Saya bilang

“Siti.. kamu mau?” tanpa menjawab ia hanya merebahkan badannya di kursi panjang tempat saya duduk, tanpa berpikir panjang saya lalu menindih dia, saya ciumi dia, saya buka kancing bajunya dan saya buka juga BH-nya.

Susunya masih kecil seukuran dengan kepalan tangan. Saya julurkan lidah saya diputar ke kiri dan kanan, ke atas dan ke bawah untuk memainkan puting yang masih kecil. Payudaranya semakin lama semakin mengeras dan kepala saya semakin ditekan ke payudaranya, sambil memanggil-manggil nama saya

“Terus.. Gung, terus Gung.., nikmat.. sekali Gung” dan terdengar desahan kecil

“aacchh..” barengan itu pula saya ingin ke belakang, rasanya kepingin pipis, sambil mengangkat kepala dari payudaranya.

Saya bertanya berbisik

Ech.. kamar kecilnya dimana”, dia menjawab sambil mengangkat tangannya menunjukan arah,

“Masuk ke situ.. lurus lalu belok kanan”, tanpa berpikir panjang saya langsung lari ke kamar kecil dan keluarlah “cairan perjaka” yang pertama.

Tanpa sepengetahuan saya Siti ternyata mengikuti dari belakang, lalu masuk ke kamar kecil itu dan bertanya sambil melihat kemaluanku,

“Gung.. kamu kok tiba-tiba lari, kenapa?” Aku hanya terdiam dan aku tak tahu apa yang terjadi, badanku terasa lemas seperti yang sudah menempuh perjalanan jauh.

Kemudian Siti membuka baju dan BH-nya yang sudah terlepas tadi.

“Mandi ah..” Siti bilang, tanpa rasa malu dia membuka seluruh pakaiannya di depan saya dan di gantungkannya di paku dinding kamar mandi.

Kemudian saya berpikir

“Apa yang sedang saya lakukan?”, Siti dengan tiba-tiba sangat bernafsu menciumi bibir dan leher saya, serta tangannya yang terampil mengocok kemaluan saya yang dari tadi nongol dari resleting yang belum saya tutup sampai terasa ngilu. AGEN POKER ONLINE

Tangan Siti yang sebelah kiri memegang pundak saya dan tangan yang sebelahnya lagi tangan kanan menuntun kemaluan saya yang tadi dikocok-kocok untuk dimasukan ke dalam vaginanya.

Siti berbisik,

“Gung.. kok nggak masuk-masuk..”, saya bilang

“Nggak tahu atuh, saya nggak bisa memasukannya, kayaknya terlalu sempit nih..” Lalu Siti berbisik,

“Kita pindah aja yuk kekamar, biar nggak susah”, sebelum kaki melangkah kami dikejutkan oleh bunyi bel pintu depan “Ding-Dong” (Waduh kagetnya minta ampun, jantung rasanya nggak karuan).

Kami berdua saling bertatapan sejenak, kemudian dengan spontan Siti meraih baju, BH serta CD-nya yang digantung di paku, saya langsung lari ke depan untuk membuka pintu, ternyata yang dateng orangtuanya dari Riau (kakaknya ternyata jemput orangtuanya dari Airport). Pas buka pintu langsung kakaknya bertanya,

Dimana si Siti, kok nge-bel dari tadi nggak di buka-buka pintunya, lagi pada ngapain sih kalian?” Saya menjawab “Dari tadi Siti ada dibelakang, saya disini.. lalu Siti teriak meminta agar saya membukakan pintunya, maafkan saya kak.., karena saya selaku tamu di sini tidak ada hak untuk membuka pintu tanpa seizin tuan rumah. Dan saya kira tadi bukan kakak, jadi tidak saya buka.” Kemudian sambil masuk ke dalam kakaknya bergumam, AGEN CASINO ONLINE

“Ah.. dasar kamu pintar cari alasan.”

Setelah itu orangtuanya Siti berbincang-bincang dengan saya (Interogasi), tanya asal-usul, orangtua, pekerjaan orangtua, rumah, pokoknya segalanya. Dan saya jelaskan semuanya, saya di Bandung ini sejak masuk SMP (yah.. inilah nasib anak kampung).

Kemudian terdengar suara ibunya memarahi Siti,

“Ngapain kamu pacaran sama anak kampung gitu.., mau diberi makan apa kamu sama dia, pokoknya Mama nggak setuju kamu berhubungan sama dia.” Beberapa menit kemudian Siti datang dengan mata berkaca-kaca, merah tanda mau menangis dan ia meminta saya untuk meninggalkan rumah itu.

Tidak banyak berkata saya langsung pulang tanpa pamit dan saya mengerti, serta mendengar apa yang ibunya bilang

Waktu itu menjelang pukul 18:00, aku pulang ke rumah dengan 1001 pikiran dan pertanyaan, mengapa hal ini terjadi pada saya? Di tempat tidur kira-kira pukul 19:25 saya melamun memikirkan apa yang sudah saya alami siang tadi.

Tiba-tiba terdengar ketukan pintu sambil mengucapkan “salam”, dalam pikiranku “perasaan saya hafal suara itu” pas saya buka ternyata Siti datang dengan wajah dan rambut lusuh dibasahi dengan keringat dan air mata, kemudian tanpa banyak bicara saya peluk, saya cium keningnya dan saya minta untuk menceritakan kenapa bisa begini.

Sambil tersedu-sedu Siti menjelaskan semuanya, bahwa setelah saya pulang Siti bertengkar hebat dengan orangtuanya, lantas ia minta izin untuk tidur di rumah temannya yang bernama Wiwik (bukan nama sebenarnya, yang sudah ia hubungi). Jika ortunya telepon bilangin Siti ada disini, tapi sudah tidur, padahal sebenarnya Siti ke rumah saya “Dengan dalih nginap dirumah Wiwik.”

Kemudian saya siapkan air hangat, saya bikin nasi goreng dan saya siapkan juga baju piyama (maklum saat itu ortu masih di kampung dan rumah itu hanya cukup buat sendiri, jadi apa-apa melakukan sendiri).

Kemudian kami makan nasi goreng yang saya buat, lalu Siti mengeluarkan air mata lagi.

Saya bilang,

“Sudah dong ah.., jangan nangis lagi..” lalu Siti berkata,

“Gung.., saya minta maaf atas omongan dan perlakuan orang tua saya terhadap kamu tadi siang.”

Saya bilang,

“Walaupun saya marah sama orang tua kamu, tapi kalau melihat kamu senyum saya nggak bisa marah lho..” sambil sedikit merayu. AGEN SLOT ONLINE

Sampailah pada pukul 21:00, kita berdua pergi ke kamar rasanya lelah sekali, saat itu Dunia Dalam Berita, Siti meminta saya untuk memeluknya dan berkata “Gung.. apa yang bisa membuat kamu percaya bahwa saya betul-betul sayang sepenuhnya sama kamu”, lalu saya berkata berikanlah “kesucian” kamu, setelah kau berikan baru saya akan percaya.

(Perlu pembaca ketahui, bahwa saya belum pernah mencium “bau” wanita sebelumnya, mungkin karena saya tertutup atau karena saya masuk STM (Sekolah Teknik Menengah)dan teman-teman saya tidak ada perempuannya, hanya omong yang besar yang ada kalau membicarakan masalah wanita). Tapi setelah permintaan itu Siti hanya berdiam saja, tanpa banyak komentar saya pegang payudaranya, kemudian saya buka kancing baju piyamanya serta celana dan CD-nya.

Siti seolah-olah pasrah dengan apa yang saya lakukan, kemudian saya mengulangi yang siang tadi saya lakukan. Saya hisap puting payudaranya, kemudian saya mainkan dengan lidah, lalu menyusuri leher, perut, tali pusar terus sampai bawah ke “hutan homogen” yang belum begitu banyak tumbuh bulu.

Dia tertawa manja sambil memanggil, “Gung.. jangan geli Gung.., ih.. Agung.. kamu apa-apaan geli ah..” Saya berhenti sejenak dan saya tatap matanya yang penuh gairah, lalu saya berkata “Tapi kamu suka kan..” ia cuma mengangguk sambil tersenyum.

Lantas saya lebih gila, saya jilati daging yang ada di dalam bibir memek yang sempit itu, Siti semakin ganas dan liar, dengan keras ia mendorong-dorong kepala saya ke lubang memek sambil menikmati jilatan lidahku. Lalu Siti memintaku untuk memasukan penisku ke dalam memeknya, kemudian aku membuka celana dan CD, aku berikan penis yang lumayan gede dan agak bengkok ketangan Siti lalu di masukannya penisku ke vaginanya.

Mulanya susah masuk, tapi atas kegigihan dan bantuan tangan Siti akhirnya bisa masuk

“Blessh” terdengar sedikit rintihan Siti

“Sakit Gung.., sakit.” Saya berpikir “Baru saja 1/2 yang masuk sudah begini.., bagaimana kalau semuanya masuk”,

kemudian aku perlahan-lahan menaik-turunkan pinggangku berkali-kali, sambil memasukan penis saya lebih dalam lagi, tidak terdengar rintihan hanya bisikan-bisikan mesra yang meminta agar saya memperdalam tusukan kontolku, saking begitu nikmatnya Siti memejamkan kedua matanya dan meminta lebih dalam lagi

“Gung.., terus Gung.., lebih dalam lagi.., terus..” beberapa saat kemudian terasa badan saya mengejang dan saya memeluk tubuh Siti, tiba-tiba mata Siti terbuka dan bertanya, “Ada apa Gung.., kok kamu berhenti.. eh.. apa ini, kok terasa seperti ada yang menembak didalam memek ku gung”, lalu dia berkata lagi

“Gung.., tapi nikmat terusin dong.., ayo dong..” Kemudian saya coba untuk mengangkat penis saya tapi terasa ngilu sekali sampai saya nyengir.

Siti bertanya

“Gung.. kenapa, sakit?” Aku jawab,

“Tidak..” Dan aku mulai menaik-turunkan pinggang untuk melanjutkan permainan walaupun ada rasa ngilu.

Beberapa menit Siti meminta mempercepat tempo gerakan

“Cepatin dikit..” sambil memegang pantatku dan akhirnya ia mengejang kurang lebih 6 detik sambil memeluk erat badan saya dan melepaskan nafas yang sepertinya tertahan dari tadi, perasaan lemas dan ada sesuatu yang sepertinya membuat aku menyesal, tapi apa yah (saya berpikir) apakah karena saya telah melakukan ini atau ada perasaan takut?

Akhirnya kami tertidur lelap, pagi harinya setelah kami mandi kemudian sarapan dan bersiap-siap berangkat ke kampus, Siti memberitahukan bahwa dirinya telah dijodohkan oleh ortunya di Riau dengan anak pengusaha. Katanya

“Gung.., aku betul-betul minta maaf ya, bukan maksud Siti mau menyakiti kamu, karena setelah kuliah kita nanti selesai, mungkin kita tidak akan bertemu lagi sebab, aku harus kembali ke Riau dan menikah dengan lelaki pilihan ortu Siti.”

Waktu itu juga aku seperti tidak ada tenaga, lemas, menyesal campur marah. Saya menangis dan berkata,

“Mengapa.., Siti.., mengapa kau lakukan ini semua, kalau seandainya aku tahu kamu sudah dijodohkan dengan pilihan ortu kamu, aku tidak akan menyentuh bahkan tidur dan melakukan di luar batas-batas kewajaran dengan kamu? lantas apa yang harus aku lakukan.”

Dia menjawab dengan berlinang air mata

Gung.., aku sayang sama kamu.., aku rela Kegadisanku diberikan kepadamu dan aku bangga bisa memberikan sesuatu yang berharga pada diri aku dan berarti untuk orang yang aku sayangi dan cintai, aku mohon setelah kejadian ini kamu harus bisa melupakan aku, waktu semalam aku kan bertanya, apa yang membuat kamu percaya bahwa aku sayang sama kamu, kamu kan yang mengiginkan semua ini?” Aku bantah, AGEN DOMINO ONLINE

“Tapi kenapa kamu tidak bilang bahwa kamu sudah dijodohkan dengan orang kaya pilihan ortu kamu?” Ia jawab lagi, “Pokoknya kamu tenang saja Gung.., dan aku juga sekarang akan berusaha untuk melupakan kamu kok..? izinkanlah aku untuk pergi. Aku mau pulang sekarang”, aku tidak menjawab, ia mencium bibir saya dan berkata “Aku sayang kamu kok” aku bentak Siti

“Jika kamu sayang.., tinggalah bersama aku.” Siti tersenyum manja dan berkata,

“Jika aku menikah dengan kamu.., kamu mau memberi makan apa..” Rupanya Siti memancing supaya aku benci dan kesal terhadap dia, tapi aku nggak bisa marah, hanya menangis, lalu ia duduk dan berkata lagi

“Maafkan aku Gung.., bukan itu masalahnya.., bukan kamu nggak bisa memberi makan dan aku yakin serta percaya kamu bisa membahagiakanku, tapi yang jadi tujuan utama hidup aku, aku hanya ingin membahagiakan orang tuaku, biarlah aku berkorban, walaupun kita melanjutkan hubungan kita ini dan tanpa restu orang tua.., pasti kita tidak akan bahagia.

Sejak itu saya sadar, hatinya memang suci, ingin membahagiakan kedua orang tuanya dan menikah dengan “lelaki kaya” serta ia rela berkorban walau harus kehilangan “mahkotanya” demi seseorang yang sayanginya.

Para pembaca sekalian.., itulah kisah nyata yang menimpa saya sebagai anak kampung.. Cerita ini dulu saya alami 4 tahun yang lalu. Dan kemarin bulan September 1999, saya dengar dari teman bahwa dia melahirkan seorang bayi perempuan dan kenangan saya sewaktu bersamanya terbayang kembali. Ingin saya menengok Siti, tapi saya takut merusak kebahagiaan rumah tangga mereka.

Saya merasa bersalah, merasa dibohongi, saya merasa ditipu. Mungkin setelah saya berbagi kisah nyata ini, beban dan rasa bersalah saya bisa sedikit berkurang.

Partai99top.com Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya

  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit

1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE

  • Bonus Cashback Sportbook Up To 15%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 3%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99




Rabu, 12 Agustus 2020

Melunasi Utang Suamiku, Melayani 3 lelaki !!!

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Selasa, 11 Agustus 2020

Enaknya Memek Pembantuku Yang Seksi !!!


 Di kompleks perumahan ibuku, Icha terkenal sebagai pembantu yang genit, ganjen, centil dan sebagainya. Dia sering gonta ganti pacar. Icha baru berumur kurang lebih 22 tahun. Bodynya bagus, dengan payudara berukuran kira-kira 34D dan pantat bulat dan padat.

Yang lebih menggairahkan adalah cara berpakaiannya. Dia kerap mengenakan kaos ketat dan celana model ABG sekarang yang memperlihatkan pinggul dan pusar. Wajahnya cukup manis, bibirnya sensual sekali. Aku sering menelan ludah kalau melihat bibirnya. AGEN BOLA TERPERCAYA

Tugas Icha adalah menjaga anak majikannya yang masih kecil-kecil. Kalau sore hari, dia selalu mengajak anak majikannya berjalan-jalan sambil disuapi. Nah, aku sering sekali berpapasan dengannya saat dia sedang mengasuh Hanna (anak bungsu pasangan tempat Icha bekerja).

Hanna ini seorang anak yang lucu, sehingga kadang-kadang aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya. Suatu kali, seperti biasa aku bertemu dengan Icha yang sedang mengasuh Hanna, dan aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya.

Tiba-tiba Icha nyeletuk, “Kok cuma Hanna yang dicubit Pak?” Aku sedikit terkesiap, “Haah?” dan aku memandang kepada Icha. Dia sedang menatapku dengan kerlingan genit dan tersenyum menggoda.


“Habis, kalau aku cubit pipi Mbak Icha, aku takut Mbak Icha marah,” kataku.

“Kalau cubitnya pelan-pelan, aku nggak marah kok Pak. Malah seneng,” sahut Icha.

Kurang ajar anak ini, aku membatin, tapi mulai tergoda untuk memancingnya lebih jauh.

“Kalau cuma cubit aku enggak mau Icha.” kataku.

“Terus maunya apa? Emang berani?” dia malah menantang. Benar-benar ganjen anak ini.

“Aku maunya, cium bibir kamu yang seksi itu, boleh?” aku bertanya

Dia malah balik bertanya, “Cuma cium? Enggak mau kalau cuma cium.”

Astaga, ini sudah keterlaluan.

“Icha, aku kan sudah punya istri, emang kamu masih mau?” aku bertanya.

“Yaa, jangan sampai istri Pak Santo tahu dong. Masak cuma Mbak Dewi aja yang boleh ngerasain Pak Santo.” balas Icha.

Aku agak kaget juga mendengar ucapan Icha. Rupanya Dewi curhat sama Icha. Tapi, kepalang tanggung pikirku.

“Jadi benar nih kamu mau Icha?” aku memastikan.

Icha menjawab, “Siapa takut? Kapan?”

“Kamu bisanya kapan Icha? Aku sih kapan aja bisa,” jawabku sambil melirik ke toketnya yang bagus itu.

Saat itu Icha pake kaos ketat yang tipis, sehingga bra hitamnya membayang dan memperlihatkan lekuk yang sangat mengairahkan. Pembaca, terus terang saat itu aku sudah “Konak”. Penisku kurasakan sudah mengeras.

“Ya sudah, nanti malam aja Pak, kebetulan Bapak-Ibu mau ke Bogor, anak-anak mau diajak semua.” kata Icha. AGEN SLOT ONLINE

“Oke, nanti jam berapa aku ke rumahmu?” tanyaku.

“Yaa, jam delapanan deh,” jawab Icha sambil membusungkan dadanya.

Dia tahu aku sedang memperhatikan toketnya. Nafsuku menggelegak.

“Kamu nantang benar sih Icha, ya sudah, nanti jam delapan aku dateng. Awas nanti kamu ya.” ancamku sambil tersenyum.

Eh, dia malah menjawab, “Asal Pak Santo kuat aja nanti malam.”

Sambil mengedipkan matanya dan bibirnya membuat gerakan mengecup. Ya ampuunn, bibirnya benar-benar seksi. Aku menyabarkan diri untuk tidak menggigit bibir yang menggemaskan itu.

“Kalau gitu aku pulang dulu ya Icha, sampai nanti malam ya.” kataku.

“Benar yaa. Jangan boong lho. Icha tunggu ya sayang..” Icha membalas.

Malamnya, jam delapan, aku sudah berada di depan pagar rumah Icha, lebih tepat rumah majikannya. Icha sudah menungguku. Dia membukakan pintu pagar dan aku langsung masuk setelah melihat situasi aman, tidak ada yang melihat. Kami masuk ke dalam dan Icha langsung mengunci pintu depan.

Icha memakai celana yang sangat pendek, dengan kaos ketat. Kulitnya cukup mulus walaupun tidak terlalu putih, namun dibandingkan dengan Dewi, masih lebih putih Icha. Aku tidak mau membuang waktu, langsung kudekap dia dan kuserbu bibirnya yang memang sudah lama sekali aku incar. Bibir kami berpagutan, lidah kami saling membelit, dipadu dengan nafas kami yang memburu.

Tiba-tiba Icha melepaskan ciuman kami, dan dia memegang kedua pipiku sambil menatapku, lalu berkata manja. AGEN POKER ONLINE

“Pak Santo, kalau Pak Santo mau ngewe sama Icha, ada syaratnya Pak.” Aku bingung juga, “Apa syaratnya Cha?” tanyaku.

“Pak Santo harus panggil aku Mbak, terus aku panggil Pak Santo Yayang. Gimana? Mau nggak?” tanya Icha sambil tangannya turun ke dadaku dan dia meremas dadaku dengan gemas.

Pembaca, ini yang mengherankan, aku seorang yang sudah berusia diatas 40 tahun, punya istri dan anak, jabatanku cukup tinggi di kantor, dan seorang pembantu rumah tangga yang berumur baru 22 tahun mencoba untuk menguasaiku, dan aku merasa senang. Aku mengangguk sambil menjawab, “Iya Mbak, aku mau.” Sementara itu, penisku sudah ereksi dengan maksimal.

“Sekarang, Yayang harus nurut apa yang Mbak bilang ya.” perintah Icha, maksudku Mbak Icha.

“Iya Mbak.” jawabku pasrah.

Lalu Mbak Icha menuntunku ke kamarnya di bagian belakang rumah. Kami masuk ke kamar itu, Mbak Icha menutup pintu dan sekarang dia yang memeluk dan menyerbu bibirku. Kembali kami berpagutan sambil berdiri, lidah saling belit dalam gelora nafsu kami.

Mbak Icha kembali melepaskan ciuman kami, dan berkata,” Yaang, kamu jongkok dong.” Aku menurut, aku berjongkok di depan Mbak Icha.

“Lepasin celana Mbak Yang, pelan-pelan ya Yaang.”

“Iya Mbak.” cuma itu kata yang bisa aku keluarkan.

Lalu akupun mulai menurunkan celana pendeknya yang tinggal ditarik saja kebawah karena dia memakai celana olahraga. Perlahan mulai tampak pemandangan indah di depan mataku persis. Pembaca, memeknya gundul tanpa bulu sedikitpun, dan montok sekali bentuknya. Warnanya kemerahan dan diatasnya terlihat kelentitnya yang juga montok. Mbak Icha melebarkan pahanya sedikit, sehingga memeknya agak terkuak. Mbak Icha mendongakkan wajahku dengan tangannya. Dan dia bertanya, “Gimana Yang? Bagus nggak Memek Mbak?”

“Iya Mbak. Bagus banget. Tembem.” jawabku tersendat, karena menahan nafsu dalam diriku.

“Yayang mau cium Memek Mbak?” tanyanya.

“Mau Mbak.”

Aku tidak menunggu diperintah dua kali. Langsung kuserbu Memek yang sangat indah itu. Mbak Icha menaikkan sebelah kakinya ke atas tempat tidur, sehingga lebih terbuka ruang bagiku untuk mencium keharuman memeknya. Mula-mula hidungku menyentuh kelembaban memeknya, dan aku menghirup keharuman yang memabokkan dari Memek Mbak Icha. Kususupkan hidungku dalam jepitan daging kenikmatan Memek Mbak Icha. Mbak Icha mengerang, “Aahh, Yayaanngg. Terusin Yang.”

Lalu kukecup memeknya dengan penuh kelembutan. Dan perlahan mulai keluarkan lidahku untuk menjelajahi bibir memeknya. Kugerakkan lidahku perlahan-lahan kesekeliling memeknya. Tanganku meremas-remas pantatnya. Sesekali lidahku menyapu kelentitnya, dan kujepit kelentitnya dengan kedua bibirku. 

Tubuh Mbak Icha mengejang sambil mendesah, “Aarrgghh.. Yayaanngg.. Ennaakk Yaanngg..” Kedua tangan Mbak Icha meremas rambutku sambil menekan kepalaku ke belahan pahanya. Wajahku terbenam di Memek Mbak Icha, aku hampir tidak bisa bernafas. “Yaanngg.. Tunggu Yaang. Mbak nggak kuat berdiri Yang.”

Lalu Mbak Icha merebahkan tubuhnya di kasur sambil melepaskan kaos dan branya. Dia terlentang di kasur. Aku berdiri dan ingin mulai melepas baju dan celanaku.

“Jangan Yang, kamu jangan buka baju dulu. Jilatin Memek Mbak dulu Yang.” perintah Mbak Icha. Lagi-lagi aku nurut.

Lalu Mbak Icha kembali menekan kepalaku ke selangkangannya. Kuteruskan kegiatan mulut dan lidahku di pesona kewanitaan Mbak Icha yang sangat indah kurasa. Kumasukkan lidahku ke dalam memeknya, dan kuputar-putar di dalam memeknya.

Dia menggelinjang kenikmatan. Rambutku sudah berantakan karena diremas terus oleh Mbak Icha. Sekitar sepuluh menit kujilati Memek Mbak Icha dan memberinya kenikmatan sorgawi. Akhirnya dia menjerit tertahan, tubuhnya mengejang dan tangannya menekan kepalaku dengan kuatnya.

Aauugghh.. Yaanngg. Mbakk.. Kkeeluaarr Yaanngg” rintihnya. Pantat dan pingulnya bergerak memutar dengan liar dan tiba-tiba berhenti. “Sshh.. Oogghh.. Yaanngg.. Ennaakk banggeett Yaangg.”

Kusedot seluruh cairan yang membanjir dari Memek Mbak Icha. Rasanya gurih dan wanginya harum sekali. Kurasakan becek sekali Memek Mbak Icha saat itu. Setelah beristirahat kurang lebih sepuluh menit, Mbak Icha bangun dan mulai membuka pakaianku.

“Sekarang giliran kamu Yang. Mbak mau gigitin kamu” perintahnya.

Setelah semua pakaianku lepas, Mbak Icha memandang ke penisku yang sudah pusing dari tadi. Dia menggenggam penisku dengan gemas dan mulai mengocoknya dengan lembut. Kemudian aku disuruhnya telentang, lalu dia mendekatkan kepalanya ke penisku. Dikecupinya kepala penisku, dan lidahnya mulai menjelajahi bagian atas penisku.


Astaga, permainan lidah Mbak Icha luar biasa sekali. Dalam sekejap aku dibuatnya melayang ke angkasa. Kenikmatan yang diberikan melalui lidah dan mulutnya, membuatku mendesah dan menggelepar tidak karuan.

Dari bagian kepala, lalu ke batang penisku dan bijiku semua dijilatinya dengan penuh nafsu. Sesekali bijiku dimasukkan ke dalam mulutnya. Sampai terbalik mataku merasakan nikmatnya. Ujung lidahnya juga menyapu bahkan menusuk anusku. Kurasakan listrik yang menyengat ke sekujur tubuhku saat lidah Mbak Icha bermain di anusku. Sepuluh menit lamanya Mbak Icha menjilati dan mengemut penis dan anusku.

Kemudian dia merayap naik ke badanku, mengangkangiku, dan mengarahkan penisku ke memeknya. Perlahan dia menurunkan pantatnya. Kurasakan penisku mulai melakukan penetrasi ke dalam belahan memeknya yang sangat montok itu. Agak susah pada awalnya karena memang tembem sekali Memek Mbak Icha. Setelah masuk semua, Mbak Icha mulai menaik turunkan pantatnya.

“Aauugghh, Mbak. Enak Mbak.” rintihku.

“Iya Yang, Mbak juga ngerasain enak. Adduuhh. Kontol kamu enak banget Yang.”

Dan Mbak Icha mulai melakukan putaran pinggulnya. Pantatnya tidak lagi turun naik, melainkan pinggulnya yang berputar. Ini benar-benar membuat sensasi yang luar biasa nikmatnya. Mbak Icha sangat pintar memutar pinggulnya. Aku mengimbangi gerakan Mbak Icha dengan menusuk-nusukan penisku. Tapi, “Yaanngg. Kamu diem aja ya Yaangg. Biar Mbak aja yang muter.”

Akupun diam dan Mbak Icha semakin liar memutar pinggulnya. Tidak lama kemudian, Mbak Icha menghentikan putaran pinggulnya, dan kurasakan memeknya menyedot penisku. Serasa dipilin oleh gumpalan daging yang hangat, kenyal dan kesat.

Lalu Mbak Icha mengerang keras, “Yaanngg.. Aarrgghh. Mbak keluar laggii Yaanngg..”

Mbak Icha rebah di atas tubuhku, sementara memeknya terus menyedot penisku. Luar biasa sekali rasanya memek Mbak Icha ini. Kemudian Mbak Icha memberi perintah agar aku bergantian di atas. Aku menurut, dan tanpa melepaskan penisku dari dalam memeknya kami berubah posisi.

Sekarang aku berada di atas. Mbak Icha melingkarkan kakinya ke kakiku, sehingga aku tidak leluasa bergerak. Rupanya ini yang diinginkan oleh Mbak Icha, agar aku diam saja. Mbak Icha juga tidak menggerakkan pinggulnya, hanya kurasakan daging di dalam memeknya yang melakukan gerakan menyedot, memijit, memutar dan entah gerakan apa namanya.

Yang pasti aku merasakan jepitan Memek yang sangat kuat namun enak sekali. Aku tidak dapat menggerakkan penisku di dalam memeknya. Juga tidak dapat menarik penisku dari dalam Memek itu. Tidak lama kurasakan Memek Mbak Icha menyedot penisku. Lalu perlahan Mbak Icha mulai memutar pinggulnya.

Aku merasa seperti perahu yang berada di dalam lautan yang bergelora karena ada badai yang dahsyat. Dan semakin lama gelombang itu semakin kuat menggoncang perahu. Nafas kami sudah memburu, keringat sudah mengucur membasahi tubuh kami.

Dan kurasakan Memek Mbak Icha mulai berdenyut keras lagi, bersamaan dengan aku mulai merasakan desakan lahar dalam diriku yang menuntut untuk keluar dari tubuhku. Putaran pinggul Mbak Icha semakin menggila, dan aku pun membantu dengan menekan-nekankan pinggulku walaupun tidak terlalu bebas.

“Oogghh.. Yaanngg.. Mbaakk nnggaakk kkuatt laaggi Yaanngg..” erang Mbak Icha. Aku juga sudah tidak bisa menahan lagi desakan dari dalam itu, “Iyaa mbaakk.. Aakkuu juggaa.. Aarrgghh.”

Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku, karena saat itu muncratlah sudah cairan kenikmatanku di dalam memek Mbak Icha. Bersamaan dengan itu, Mbak Icha juga sudah mengejang sambil memelukku dengan kuatnya.

“Sshh.. Oouugghh.. Enaak baannggett Yaangg.”

Kami merasakan nikmat yang tiada duanya saat air mani kami bercampur menjadi satu di dalam memek Mbak Icha. Mbak Icha mencium bibirku, aku pun membalasnya dengan penuh gairah. Dan.. Kami pun terkulai tak berdaya. Aku terhempas di atas tubuh Mbak Icha. Nafas kami tinggal satu-satu. Seprai dan kasur Mbak Icha sudah basah sama sekali karena keringat dan air mani kami yang meluap keluar dari Memek Mbak Icha saking banyaknya.

“Yayaanngg..” Mbak Icha memanggilku dengan mesranya.

“Iya mbaakk.” aku menjawab dengan tidak kalah mesranya.

“Kamu hebat deh Yaang.” kata Mbak Icha sambil mengecup bibirku dengan lembut. “Mbak juga hebat. Memek Mbak enak banget deh Mbak.” kataku. Mbak Icha tersenyum, “Yayang suka sama memek Mbak?” tanyanya.

“Suka banget Mbak. Memek Mbak bisa nyedot gitu. Nanti boleh lagi ya Mbak?” aku merayunya.

“Pasti boleh Yang. Memek ini emang untuk Yayang kok.” Kata Mbak Icha. Dan malam itu, kami melakukannya sebanyak tiga kali, sampai kudengar adzan subuh dari mesjid terdekat. Lalu aku keluar dari rumah itu setelah melihat bahwa situasi aman, dan pulang ke rumahku.

Partai99top.com Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya

  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit

1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE

  • Bonus Cashback Sportbook Up To 15%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 3%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99


Minggu, 09 Agustus 2020

Ngentot Dengan Penuh Cinta Bersama Mahasiswi Cina !!!

 

https://partaisex99.blogspot.com/

Saya seorang mahasiswa di suatu universitas swasta yang cukup terkenal di Bandung. Suatu hari menjelang ujian akhir semester, saya diajak oleh adik kelasku untuk belajar bersama. Aku menerima saja, karena dari dulu semenjak ia masuk ke jurusanku, aku memang sudah ingin jadi pacarnya. Perawakannya cukup cantik, dengan tubuh yang ramping terawat, dan tentunya kulit yang putih karena ia keturunan Cina. Catherine namanya. Begitu Catherine mengajakku, Agen Bola Terpercaya

tentu saja kujawab, “Mau..” “Jam berapa?” tanyaku. “Jam 3 sore, di rumahku, jangan terlambat soalnya nanti nggak selesai belajarnya”, jawabnya. Wah, kesempatan nih, pikirku. Setahuku, ia tinggal berdua saja dengan pembantunya karena ayah dan ibunya yang sibuk mencari nafkah di luar pulau Jawa.

Pulang kuliah, aku langsung bergegas pulang, karena kulihat sudah jam 14:30 WIB. Dengan cepat kumasukkan buku yang sekiranya akan dipakai ke dalam tas, karena takut terlambat. Sesampainya di rumah Catherine, aku langsung memencet bel yang ada di gerbang depan rumahnya, rumahnya tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman kelihatannya. Sempat aku bertanya, kok rumahnya sepi banget. Kalau begitu berarti bonyoknya lagi pada pergi, jawabku dalam hati.

Tak lama setelah itu, Catherine keluar membukakan pintu. Aku cukup kaget dengan penampilannya yang menarik, kali ini dia memakai kaos yang cukup ketat dan celana pendek ketat. Dia tersenyum lebar padaku, sambil mempersilakan aku masuk. Ketika masuk, aku merasakan rumahnya benar-benar sepi. “Langsung saja kita ke ruang tengah, yuk!” ajaknya. Agen Poker Online

Sesampainya di ruang tengah, aku langsung duduk di karpet karena tidak ada sofa. Ruang tengahnya didesain ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai rak majalah di bawahnya. “Tunggu yah, aku mau mandi dulu”, katanya, “Habis keringatan abis senam nih!” Ternyata aku baru tahu kalau badannya bagus karena ia sering senam. “Kamu mulai aja dulu, nanti terangin ke aku yah”, katanya. “Kalo mau minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.”

Cukup lama aku belajar sambil menunggunya dan akhirnya aku bosan dan melihat-lihat majalah yang ada di bawah meja di depanku. Kulihat semuanya majalah wanita, mulai dari kawanku, kosmo, dan majalah wanita berbahasa jepang. Tanpa sengaja, ketika kulihat-lihat kutemukan sebuah majalah yang berisikan foto cowok bugil dengan otot-otot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang itu. Aku sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu, ia keluar dari kamar mandi yang letaknya di sudut kamar tengah di mana aku duduk. Dia keluar memakai kimono kain handuk putih. Karena keasyikan, aku tidak sadar kalau dia mendekatiku. Kupikir dia pasti masuk ke kamarnya untuk berpakaian terlebih dahulu. Aku sempat grogi, karena aku belum pernah didekati oleh wanita yang hanya menggunakan baju mandi, karena di rumahku tidak ada saudara perempuan, jadi aku merasa tidak biasa.

“Ih, kamu, disuruh belajar malah liat-liat yang aneh-aneh.” “Ini mah nggak aneh atuh”, kataku, “Aku juga punya, dan badanku juga kayak gini loh!” bisikku sambil menunjuk ke salah satu model cowok di majalah tersebut.

Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2 SMU, tak heran kalau aku lebih terkenal karena badanku yang bagus dibanding kegantenganku. “Ah, masa?” katanya, “Gua nggak percaya ah.” “Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanyaku. “Mana ada yang tahan sih?” balasnya. “Tadi lagi nunggu kamu dateng ke sini saja aku sempet liat-liat dulu majalah itu lho! Jadi kamu tau khan, kenapa saya lama mandinya?” jawabnya sambil tersenyum mesum. “Ihh, kamu ini!” balasku, “Ternyata suka juga ya sama yang gituan.” “Iya dong, tapi, Bono katanya kalo maen langsung lebih enak ya dibanding masturbasi?” tanyanya. Saya sempat kaget ketika dia tanya hal yang begitu dalamnya.

“Kata kamu, kamu mirip ama yang di foto majalah itu, buktiin dong.” Wah, kupikir ini cewek sudah horny banget. Aku sempat grogi untuk kedua kalinya, aku cuma bisa tersenyum. “Iya sih katanya, tapi khan…” Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium bibirku. “Bono, tau nggak kalo aku tuh sebetulnya udah seneng banget ama kamu semenjak aku ketemu kamu”, bisiknya sambil mencium bibirku. Aku kaget dan responku cuma bisa menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus terang aku belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak itu, dia benar-benar ahli.

Tanpa sadar, posisinya sudah berada di atas pangkuanku dengan paha yang menjepit perutku. Sambil menciuminya, kuelus-elus pahanya dari atas ke bawah, dan dia mendesah, “Akh… enak sekali!” Kuteruskan aksiku sampai ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-gosok. Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti.

“Wah, kok berhenti?” aku bertanya dalam hatiku. Langsung saja kubisikkan padanya bahwa aku juga betul-betul menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu. “Lalu mengapa kamu nggak bilang ama aku?” tanyanya. “Karena aku takut kalau perasaan kita berbeda”, jawabku. Dia sempat terdiam sejenak. Agen Slot Online

Langsung timbul pikiran kotorku. “Udah tanggung nih”, pikirku. Batang kemaluanku betul-betul sudah bedenyut-denyut sejak tadi. Langsung saja kubuka baju mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah dadanya. Dia menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini terlihat dari ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan tak lama kemudian, dia mendesah, “Aakh…” saat kupegang liang kewanitaannya yang mulai basah.

Aku semakin terangsang, batang kemaluanku benar-benar sakit rasanya. “Sayang, boleh kan kalau aku menjilati lubang memekmu?” Dia mengangguk tanda setuju. Langsung saja kujilati liang kewanitaannya terutama daerah klitorisnya. Lumayan lama aku menjilatinya sampai aku  merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia mendesah panjang, “Aakhhh… aku mau keluar Bono…” Terlihat cairan putih keluar dari liang senggamanya, baunya amat merangsang dan rasanya jauh lebih merangsang lagi.

“Bono, maen beneran yuk?” ajaknya. “Wah, gila juga nih cewek”, pikirku. Karena batang kemaluanku sudah sakitnya bukan main,

langsung saja aku iyakan. Lalu kubuka semua baju dan celanaku. Kubaringkan dia di lantai berkarpet, dan kulipat kakinya, kunaikkan ke bahuku, dan mulai kumasukkan batang kemaluanku yang sudah tegak itu. Sempit sekali, hampir tidak bisa jalan. Kutekan lebih keras. Dia menjerit kesakitan, “Stop Bono, sakit tau.” Aku tidak menghiraukannya dan terus menekan batang kemaluanku sampai rasanya kepala batang kemaluanku menabrak sesuatu. Lalu aku mulai memaju-mundurkan badanku ke depan dan ke belakang.

Catherine mulai merasa enak, dia sudah tidak menjerit lagi. “Tuh enak kan”, kataku. “Iyah”, jawabnya, “Bener! enak sekali.. lebih cepet dong Bono.” Kupercepat permainanku, dan dia mendesah, “Ah.. ah.. ah..” karena merasa nikmat. Lama juga aku mengocoknya. Tak lama kemudian, “Bono.. aku mau keluar lagi.”

“Sama”, balasku. “Sedikit lagi, Bono… Aakkhhh… enak sekali Bono”, bersamaan dengan itu, aku pun keluar dan kukeluarkan seluruh spermaku di dalam liang kewanitaannya. Batang kemaluanku terasa hangat dan nikmat bercampur jadi satu. Kutarik batang kemaluanku keluar dan kulihat tetesan darah di karpet. Aku sempat kaget, berarti dia masih perawan. Aku sempat merasa senang banget waktu itu.

Catherine bangun dan dia kaget saat melihat batang kemaluanku yang cukup besar, panjang 15,5 cm diameter 3,5 cm. Langsung dia kulum batang kemaluanku, yang sudah mau tidur lagi. Begitu dikulum, batang kemaluanku berdiri lagi karena enaknya. Dia mainkan lidahnya di kepala batang kemaluanku dan menjilat seluruh bagian batang kemaluanku sampai masuk semua, sampai akhirnya aku merasa ada dorongan yang kuat pada batang kemaluanku dan, “Croot.. croot.. crot..” spermaku keluar, dia hisap dan sebagian muncrat ke wajahnya. “Hmmm.. enak sekali Bono”, terlihat ekspresi wajahnya yang senang.

Kami pun kelelahan, dan berbaring bersama di ruang tengah sambil berpelukan dan mengucapkan kata-kata sayang. Tanpa terasa waktu sudah jam 6 sore. Kami mandi bersama, dan setelah itu kami makan malam bersama. Aku disuruhnya menginap, karena malamnya kita mau mempraktekkan jurus yang lain katanya. Aku mengiyakan saja. Lalu kutelepon ke rumah dan bilang bahwa aku malam ini mau menginap di rumah teman, aku tidak bilang itu rumah Catherine, karena sudah pasti tidak boleh.

Begitu selesai, kita sempat tertawa bersama karena kita tidak belajar malah bermain seks. Tapi tidak masalah sekalian buat penyegaran menuju ujian. Dia balas dengan senyum. Karena kehabisan pembicaraan, akhirnya kami mulai terangsang lagi untuk berciuman. Kali ini aksinya lebih gila. Sambil berciuman kami saling membuka baju. Sampai tidak ada satu benang pun menempel di badan kita. Lalu di bicara, “Bono, kita ke kamarku yuk, biar lebih asyik.” Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan kita lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak lama kemudian kupegang liang kewanitaannya, sudah basah ternyata.

Langsung saja kubalikkan badannya dan kumasukkan batang kemaluanku dari belakang. Kali ini tidak sulit. Dia mendesah enak ketika kumainkan batang kemaluanku di lubang senggamanya. Kumainkan terus sampai aku dan dia mau keluar.

“Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar, kukeluarkan spermaku di luar, karena takut dia hamil. Ternyata Catherine belum puas, dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia langsung berdiri di atas tubuhku dan mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. “Ahhhh.. ” desahnya, “Gini lebih enak Bono..”

Aku benar-benar lemas tapi karena permainannya yang begitu hebat, aku sampai lupa. Dia teruskan sampai spermaku keluar, cuma sedikit kali ini, tidak seperti sebelumnya. “Bono dikit lagi juga aku keluar”, bisiknya tertahan sambil menaik-turunkan tubuhnya di atas badanku. Akhirnya dia keluar juga. Batang kemaluanku terasa pegal sekali, badanku benar-benar lemas. Dia juga terlihat lemas sekali. Kami tertidur lelap sampai pagi di kasurnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian karena pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan malas mengambilnya karena sudah capek.

Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama, sarapan dan pergi ke kampus sama-sama. Semenjak itu kami pun sering belajar bersama, walaupun ujung-ujungnya berakhir di kasur airnya yang empuk. Tapi aku jarang menginap, karena takut orang tuaku curiga, ini cuma rahasia kita berdua.

Partai99bola.org Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya

  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit

1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE

  • Bonus Cashback Sportbook Up To 15%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 3%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger