Recent Posts

Selasa, 13 Agustus 2019

Di Ajak ML Sama Tante Ibu Dari Sahabatku


Perkenalkan dulu namaku Krishna, Aku sekolah di sebuah SMU di kotaku Klaten, Aku punya cewek yang bernama Ayu dan dia bersekolah di sebuah sekolah dasar dikotaku juga. Cerita ini adalah pengalamanku yang nyata dan sangat berkesan dihatiku, Agen Bola Terpercaya

Awal ceritanya begini: Saat itu aku sudah siap dengan dandanan rapi untuk pergi kerumah Yusha. Dirumah Yusha aku disambut oleh adik adik Yusha yang kecil kecil.Saat itu Yusha keluar sehabis ngasih makan ayam kesayangannya.aku langsung diperkenalkan dengan cewek imut dan cantik bernama Ayu

Aku,Yusha dan adik Yusha yang lain lalu bermain di serambi samping rumah Yusha.Saat itu aku memang tidak ada perasaan apapun terhadap Ayu tapi lama kelamaan…….. Tetapi besoknya lagi aku tak bosan bosan kerumah Yusha.Aku langsung nyariin Ayu.Sejak saat itu terbit harapan dihatiku untuk mendapatkan hati Ayu

Suatu saat aku lagi sakit,badanku lemas,kepala sakit.Semua itu dikarenakan sehabis Fashion Show di Semarang tapi ini justru menjadi awal dari segalanya.Kesibukanku sebagai model memang menuntut tenaga yang lumayan besar.

Fashon Show dengan mobil bersama teman temanku satu agency hingga harus berjongkok ria didalam mobil sedan merelakan tempatku dipakai temenku yang cewek.Saat pulang aku banyak kehilangan tenaga hingga malamnya aku langsung tertidur pulas banget.

Paginya aku menelfon Yusha dan bilang kalau aku nggak masuk sekolah dan titip izin kepada wali kelasnya tak lupa pula aku kirim salam kepada Ayu yang membuat hatiku berbunga bunga indah. Saat suatu senja dimalam Minggu dirumah Yusha,Ayu menungguku.

Waktu aku menemui Ayu diserambi samping rumah Yusha,Ayu menangis dan berkata kenapa aku tak menemuinya dan rindu berat sama aku.

Saat aku dan Ayu memasuki rumah Yusha Kami disambut oleh mama Yusha yang bernama tante Nana yang super sexy Saat itu mama Yusha memakai tengtop terusan rok ketat sebatas paha atas berwarna pink transparan membuat lekuk lekuk tubuh wanita dewasa kelihatan jelas walau agak transparan.

Dalam posisi duduk yang miring sambil menyilangkan sepasang pahanya sehingga tak mustahil akan memperlihatkan pemandangan indah itu dan memaksa mata nakalku singgah berkali kali di paha mulusnya.

Saat itu posisi duduk tante Nana berubah dari menyilang hingga kini setengah bersila dengan kaki kiri kebawah terus kaki kanan menyilang lurus kesamping malah menambah posisi roknya semakin naik sehingga paha bagian dalam terlihat samar samar.

Ternyata tante Nana memakai celana dalam yang minim banget.Celana dalam model G-spot berwarna putih transparan berukuran kecil dengan tali pengikat disamping pinggangnya menampakkan kemulusan bagian dalam pangkal paha serta bulu halus hitam lebat membuat mata nakalku tambah jelalatan.

Tante Nana memintaku untuk membantunya memperbaiki lampu kamarnya yang terputus. Saat didalam kamar suasana begitu gelap karena tak ada penerangan.Tanganku meraba raba mencari kursi untuk memanjat karena letak bohlamnya diatas.Tak sengaja tanganku menyentuh benda lunak yang begitu indah.

Ternyata yang kuraba tadi gundukan dada tante Nana yang tak tertutup apapun selain kain tipis tengtop itu.Tante Nana melarangku untuk beralih malah meletakkan tanganku disusunya Saat itu tanganku tak beralih malah tambah berani dengan meremas remas lembut bukit itu.Remasanku bertambah berani saat aku mendengar desahan desahan halus tante Nana.

“Ahhh…Kriiishhh Terrusss..Enaaak sekaliii….”desahnya mengundang birahi Tangan tante Nana tidak tinggal diam.Tangannya meraba raba punggung terus turun hingga sampai kepangkal pahaku.Disana dia menemukan sebentuk keperkasaan milikku yang sudah tegang dari tadi.

“Agh….tante…mhhh”aku tak dapat berkata apa apa sehingga tak sadar aku menurunkan tali pengikat tengtop dibahu tante Nana dan terus meremas bukit indah yang kelihatan masih kencang itu.Saat itu tante Nana sudah tidak peduli lagi siapa aku dan siapa dirinya.

Dia langsung turun melepas remasanku mencari kait celanaku dan kebetulan aku memakai celana model training sehingga memudahkan tante Nana melorotkan celanaku.Terlihatlah celana dalamku yang berwarna biru tua.

Celana itu sangatlah kecil hingga tak mampu menutupi semua kontolku sehingga nampak mengintip batang milikku yang tegang itu.

Tangan tante Nana langsung merampas lepas celana kecil itu kebawah hingga terlihatlah kerasnya kejantananku yang tegang sepenuhnya mengacung keras menampar pipi tante Nana. “Oh…Krish besar dan indah tante ingin sekali memilikinya”kata tante penuh nafsu sambil tangannya memegang penisku “Ahhh….tante milikilah dan lakukan sesuka tante sekarang”kataku Tangan tante Nana langsung memegang dan bahkan memasukannya kedalam mulutnya batangku.

Agen BandarQ, Tante Nana langsung mengulum dan meremas sambil sesekali menggerakkan naik turun perlahan lahan batangku membuat aku tak henti hentinya mendesah sambil sesekali tanganku meremas remas payudara tante Nana.

“Aghhh…tante teerrruuussss..mhhhh”kata ku menahan agar tidak sampai suaraku terdengar sampai depan.Hisapan,remasan,dan kocokan tante Nana bertambah ganas seiring remasan didadanya bertambah keras. Sampai suatu ketika aku menjerit menahan desah karena aku sudah mencapai klimaks dari permainan tante Nana.

“Aghh…tante sudah,Krish keluaarhh nihhh…”jeritku tertahan “Crot…crot..crot…”3 kali aku menembakkan pejuku didalam mulut tante Nana dan tante Nana menelannya sampai bersih. Lalu tante Nana menghentikan kegiatannya pada batang milikku dan menelan habis air mani milikku dan menjilat ujung kepala penisku.

Saat tante Nana ingin melanjutkan permainannya,aku segera tersadar kalau kami meninggalkan anak anak terlalu lama. “Udah tante,Krishna janji akan menyenangkan tante asal tante tetap memakai pakaian yang sexy seperti ini kalau ada saya”janjiku “Ya udah deh,tapi kamu harus janji lho”sahut tante Nana “Tante mana nih bohlamnya”aku meminta bohlam yang akan dibetulin “Oh ini”kata tante Nana sambil memberikan bohlam itu.

Saat itu tengtop tante Nana tidak dibetulkan posisinya sehingga masih nampak bukit indahnya. Saat selesai memperbaiki lampu kamar tante Nana,aku langsung memakai kembali celana dan celana dalamku setelah kami berciuman tanda terima kasih tante Nana karena aku telah memuaskannya.

Waktu itu aku yang berjiwa muda melumat habis mulut mungil tante Nana sehingga tante Nana kembali terangsang. “Udah Krish,katanya udah ntar tante terangsang lagi lho”katanya sambil melepas ciumanku “Maaf tante terlalu nafsu,kapan kapan lanjutin lagi”kataku sambil menenangkan diri “Ok deh Krish”jawab tante Nana Lalu kami keluar.

Saat kami sampai di ruang tamu Yusha dan adik adiknya sudah didepan main bersama sama.Aku langsung mengajak Ayu keserambi samping rumah. Saat diserambi milikku diremas Ayu sehingga tak sadar tanganku memasukan tangan Ayu kedalam celanaku. “Yuuu…kocok milik kakak yuu..yanghh kerasshh yah..mhhh”kataku sudah terangsang berat.

Saat itu Ayu berkata “Kak celananya mengganggu” Langsung aku menurunkan celana beserta celana dalamnya sekalian. “Ayo Yu kocok cepat”kataku tak sabar.Buru buru Ayu mengocok batangku yang gede berukuran panjang 17 cm dan berdiameter 5 cm itu.

Suasana serambi rumah Yusha memang mendukung untuk melakukan semua itu maka kami tidak takut akan ketahuan oleh tetangga yang lain. Aku yang sudah terangsang berat langsung meraba raba dada Ayu yang sudah mulai tumbuh payudara walau yang masih terbungkus kaos tipis Ayu. “Achh…kak,geli kaaakkhh”Ayu merasakan kenikmatan yang belum dia dapatkan sebelumnya.

Tanganku langsung melepas kaos Ayu sekalian kaos singletnya hingga nampak olehku susu indah dengan puting kecil berwarna merah jambu yang baru muncul terus meremas remasnya.

“Ayu susumu indah benget”kataku senang “Kakak netek yah”sambungku tanpa menunggu persetujuan Ayu langsung menetek susu miliknya “Ahh..kakak enakhh banget kak,Ayu sayang kakak”kata Ayu menyeracau Tanganku yang bebas langsung menuju ke-rok Ayu yang sebatas atas paha itu terus meraba raba paha Ayu.

Tanganku terus meraba kian kedalam hingga tersentuh olehku celana dalam Ayu yang sudah basah cairan kenikmatan Ayu.Tak sabar tanganku pun menurunkan celana dalam Ayu hingga sampai mata kaki Ayu “Ayu lepas dong sayang”kataku.Saat itu Ayu memang menolak tetapi aku membujuk sambil mengulum puting Ayu hingga Ayu akhirnya mau juga dilepas celana dalamnya.

Setelah terlepas tanganku meraba raba bibir memek Ayu yang basah sambil sesekali menusuk nusuk liang milik Ayu “Yu kamu cantik”kataku “Mhh…terusshhh kakhhh…”desah Ayu “Iya Yuuu…kocok terus kontol kakak sampai keluar air susunya sayang”kataku Keadaan terus berlanjut hinggak akhirnya aku berteriak waktu aku mencapai klimaksku.5 kali tembakan pejuku mengenai rok Ayu.Ayu rebah dipangkuanku tapi aku masih meraba raba memek Ayu.

“Ayu enak benget yang tadi,kakak puas Yu?”kataku “Enak yah kak,Ayu juga enak kok,sekarang main yang beneran yah kak”Ayu memintaku “Iya deh”sahutku “Sekarang Ayu kulum dulu milik kakak,terus Ayu hadap kakak,nanti Ayu kakak gendong kalau kakak udah siap”aku mengajari “Gimana kak?”tanya Ayu “Ini masukin kemulut Ayu terus dikulum seperti ngulum permen itu lho.

”aku menyodorkan batang pelirku “Ini….mhhhh”Ayu mulai ngemut batang pelirku “Akhh…mhhh Ayuuuu enhhakhhhh….”desahku keenakkan “terushhh….”kataku “Udah Yu sekarang Ayu naik kepaha kakak yah nanti kalau sakit tahan dikit yah”kataku sambil memangku Ayu Ayu terus naik kepangkuanku sementara aku menempatkan batang penisku tepat pada lubang memek Ayu.

“Tahan yah sayang”kataku sambil melumat bibir Ayu agar tidak menjerit Lalu…blesh kepala penisku memasuki memek Ayu.Saat itu Ayu langsung menjerit kecil “Akhh kak perih”jerit Ayu “Tahan dikit yah sayang”kataku sambil menekan penisku lebih dalam “Mhh kak”Ayu merintih sambil memegang tanganku.

Saat penisku sudah ¾ masuk,aku menggoyangkan pinggulku pelan pelan hingga Ayu naik turun dan lama lama rintihan Ayu berubah menjadi desahan “Kak enak terrushhh”katanya Tanpa disadari Ayu aku menekan kuat kuat pinggul Ayu kebawah sehingga kemaluanku masuk semua menerobos selaput dara milik Ayu “Ssakithhh…Kakhhh”Ayu berteriak lalu menggigit bibir “Sabar sayang nanti juga hilang sakitnya berganti nikmathhh”kataku bercampur desah.

Saat Ayu tenang kembali aku mengayun pantatku dari pelan naik turun hingga Ayu seperti naik kuda semakin lama semakin keras. “Kak enak terrrushh kak”desah Ayu “Mhh…nikmattt Yuuu,memek Ayu enakhh”kataku Aku menyetubuhi Ayu sambil berselunjur kaki,terus Ayu kuhentak hentakkan keatas dengan pahaku.

Walau aku lelah tetapi kami mendapatkan kenikmatan yang baru kami peroleh. Hingga Ayu memelukku erat erat tanda Ayu Ejakulasi. “Kakhh Ayu pipis”jerit Ayu “Iya kakak juga kita bersama sama pipis yah”sahutku.

Saat itu aku tidak tahan lagi lalu membalik dan menindih tubuh Ayu lalu menggenjot keras keras memek Ayu “Kakakhh Udah Ayu nggak tahhaanhh”Ayu menjerit Hingga Akhirnya “Kakhh”Ayu menjerit.”Akh…nikmatthh”desahku saat ejakulasi dan kami saling memeluk erat erat.

Aku menembakan pejuku yang kedua kali selama 5 tembakan tanpa melepas kontolku dari dalam memek Ayu dan Ayu mengguyur kontolku dengan air maninya selama 4 tembakan. Hari jadian kami diawali dengan percintaan yang baru kami rasakan.Tak sadar kami dihampiri oleh tante Nana yang sudah sejak tadi mengintip.

Tante Nana langsung mengajak kami main dikamarnya karena tadi belum puas karena permainannya denganku terhenti. “Yusha kemana tante?”tanyaku “mereka pergi kok jangan takut”jawab tante Nana.Ayu dan aku menuju kekamar tante Nana tanpa memakai kembali pakaian kami Saat sampai dikamar tante Nana yang terang ternyata Tante Nana sudah tidak pakai tengtop lagi melainkan memakai sarung saja sebagai penutup tubuhnya.

Sarung itu hanya mampu menutupi susu sama memeknya saja tetapi paha atas sampai pangkal paha terlihat jelas. “Kak tante Nana sexy yah kak”ucap Ayu polos “Iyah…”aku menjawab sambil mendesah Tak sabar aku langsung melepas kaosku hingga bugil karena celanaku ditinggal di serambi rumah tante Nana.

Ayu melepas rok kecil yang masih menghalangi memeknya sehingga tubuh mulus anak SDnya kelihatan semua.aku langsung mendekati tante Nana.Tanganku meraih ikatan sarung tante Nana lalu melepasnya.Aku langsung menetek susu tante Nana tanpa diperintah “Tante enak nggak”tanya Ayu “Ahhh…enakhh banget Ayu sayang,Ayu jilatin dong memek tante”tante menuntun kepala Ayu kememeknya.

“Nah terus Yu yang dalem…ahhh masukin lidah kamu dong…terushhhh…”tante Nana mendesah desah Merasa sudah pernah aku ajari,Ayu langsung menjilat jilat seperti menjilat es krim hutan dan memek tante Nana.

Dan tangan tante Nana memegang kemaluanku lalu mengocoknya naik turun. “Akhh…terus ayooo…miahhhhhhh….”desahnya tak teratur Lalu tiba tiba tante Nana menyuruh kami berhenti. “Krish kamu tiduran aja sayang biar tante masukin kontol kamu,tante udah nggak kuat sayang”katanya tak sabar.

Lalu aku tidur terus tante Nana naik keatas tubuhku sambil menduduki penisku otomatis penis tegangku masuk perlahan lahan hingga masuk semua. “Akhh….Krish kontolmu kok besar banget sih tante sakithhh tapi enak kok Krishhh…”erangnya kenikmatan “Tante masukin terus kontol Krishna biar tante enak”jawabku menunggu kontolku masuk semua.

Sementara itu Ayu melihat dari samping sambil mengeluar masukkan jarinya didalam memeknya.Dia terangsang sekali saat itu.

Saat itu memek tante Nana masuk semua lalu dia menggenjot pinggulnya bagai kesetanan. “Ahh…tante terushhh…mhhh”desahku kenikmatan ‘cleepp…plek plek cleep…plek”suara beradunya kemaluan kami “Akhh…kontol anak anak memang nikhhmathhh…”teriak tante Nana tidak sadar “Tante Krishna mau diatas,tante pindah turun dong”pinta Krishna pada tante Nana Lalu tante Nana turun tanpa melepas kontolku dari memeknya.

Aku langsung menggenjot kontolku sedang tante Nana menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan bagai tari sterptease.

Kami mengejar puncak ejakulasi kami sampai seperempat jam dan Ayu masturbasi sampai ia pun mencapai puncaknya. “Krishna,tanhh…te Sampai nihhh..”erang tante Nana “Sleph..slep..slep”Aku mempercepat gerakanku agar tante Nana cepat mencapai ejakulasinya…lalu “Akhhh…mhhhh”terasa kontolku basah dan hangat dibanjiri air mani tante Nana tanda tante Nana telah sampai.

Agen Poker Online, Aku lalu mencabut penisku yang masih tegang dan basah terus menghampiri Ayu. “Ayu main lagi yuk sayang,kak Krishna mau gantian sama Ayu”kataku memeluk Ayu “Iya kak”jawab Ayu Lalu aku mendekati memek Ayu yang kelihatan basah dan sedikit berdarah tanda perawannya telah hilang.

“Yu,punya Ayu berdarah yah?”tanyaku “Sakit tidak?”tanyaku lagi “Sedikit kak,makanya yang pelan yah kak”kata Ayu “Iya sayang”kataku lalu aku menjilat memek Ayu hingga cairan mani Ayu habis dan berganti oli kenikmatan Ayu.

“Sekarang masukin lagi yah kontol kakak ke memek Ayu yah sayang”kataku “Iya kak pelan pelan yah”jawab Ayu “Kita kekursi itu yah lalu Ayu kakak pangku lagi tapi yang naik turun Ayu yah”aku mengajari lagi “Krishna kalau kamu udah mau sampai bilang tante yah ntar pejumu masukin aja ke memek tante biar tante merasakan siraman pejumu Krish,tante disini mau nonton ngentot kalian”tante Nana memesan pejuku seperti memesan Es jus.

“Iya tante”jawabku singkat. Lalu aku duduk dan memangku Ayu. “Yu,ayo dong kamu naik turun”kataku saat kontolku sudah masuk setengahnya.Lalu menurunkan Ayu pelan pelan takut Ayu kesakitan lagi.

Ayu pun tidak kesakitan seperti tadi dan mulai menaik turunkan pantatnya pelan pelan lama kelamaan mulai cepat seperti orang naik kuda. “Akhh…Ayu kakak sayanghh..Ayuuu…terushh sayang nikmat sekalliii…”desahku “Kak Nikhhmathhh Ayu mau dong kapan kapan,kita mainhh lagi yah kakkhhh”desah Ayu ketagihan “Yahhh sayanghhhh…..”jawabku.

Kami tak berhenti hingga akhirnya…. Aku berteriak kepada tante Nana kalau aku sudah akan klimaks. “Ah…tante Krishna mau sampai tante kita gantian yuk”teriakku “Iya,tunggu tante”tante Nana buru buru mendekatiku.

Ayu diturunkan dan tante naik menggantikan Ayu lalu menggenjot memeknya kuat kuat agar aku cepet sampai.Aku memasukan dua jariku kedalam memek Ayu agar Ayu juga merasakan kenikmatanya yang tertunda.Hingga akhirnya…… “Achh tante Krishna sampai nih”teriakku saat air pejuku mau keluar “Semprotin terus dalam memek tante sayang,semua ayo…”kata tante Nana menyambut pejuku.

“crot…crot..crot..crot..crot”4 kali pejuku menyemprot membasahi memek tante Nana yang sempit dan…. “Kak jangan keras kerashh…kakhhh sakiiithhh…”saat tak sadar aku mengocok memek Ayu terlalu keras.

“Kakhhh Ayu pipishhh”kata Ayu saat sampai “Serr…serrr..serr…serrr”air maninya menyembur nyembur membasahi tanganku Tante Nana turun saat beberapa saat diam dipangkuanku membiarkan kontolku mengecil sendiri laluaku menjilat memek Ayu hingga bersih dan menjilat memek tante Nana membersihkannya juga menjilat semua air mani Ayu yang ada ditangannya.

“Krishna tante puas sekali,terima kasih yah tapi loe besok harus kemari dan kita main seperti ini lagi yah”katanya “Ayu boleh ikutan tante?”Ayu menyahut “Iya deh sayang tapi Ayu dilarang pakai celana dalam dan memakai kaos dalam hanya boleh pakai daster terusan rok aja yah sayang”jawabku.

“Terserah kamu deh Krish,tante capek nih mau tidur”kata tante Nana “Ya sudah tante kami mau pulang dulu,sampai besok tante”kataku “Sampai besok tante”kata Ayu “Bye semua”kata tante Nana lalu mengantar kami sampai keserambi depan rumah mengambil dan mengenakan pakaian kami.

Saat sampai diluar rumah dan berjalan pulang bersama Ayu aku mengajari bermasturbasi yang nikmat.Aku mengajari bila tak ada aku Ayu bisa mengeluar masukkan tiga jarinya didalam memeknya sambil meremas remas susunya dan memelintir putingnya sampai dia puas dan mengeluarkan air maninya,tapi harus didalam kamarnya dan tidak mengajak siapapun juga.

Esoknya kami melakukannya lagi sepuas kami sampai sore sekali.Pembaca ini lah pengalaman kami yang takkan kami lupakan dan kami bagikan hanya kepada pembaca setia.

Partaigoal.com Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya
  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit
1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE
  • Bonus Cashback Sportbook Up To 10%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 2.5%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99

Sabtu, 10 Agustus 2019

Kesempatan Ngentot Dengan Pengantin Baru

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Kamis, 08 Agustus 2019

Beruntung Bisa Ngentot Pacar Sekaligus dengan Ibu nya


Didalam cerita pengalaman saya yang pertama yang saya beri judul “Masa kecil saya di Solo”, saya menceritakan bagaimana saya diperkenalkan kepada kenikmatan senggama pada waktu saya masih berumur 13 tahun oleh Nadia, seorang wanita tetangga kami yang telah berumur jauh lebih tua. Saya dibesarkan didalam keluarga yang sangat taat dalam agama, Agen Bola Terpercaya

Saya sebelumnya belum pernah terekspos terhadap hubungan laki-laki dan perempuan. Pengetahuan saya mengenai hal-hal persetubuhan hanyalah sebatas apa yang saya baca didalam cerita-cerita porno ketikan yang beredar di sekolah ketika saya duduk di bangku SMP.

Pada masa itu belum banyak kesempatan bagi anak lelaki seperti saya walaupun melihat tubuh wanita bugil sekalipun. Anak-anak lelaki masa ini mungkin susah membayangkan bahwa anak seperti saya cukup melihat gambar-gambar di buku mode-blad punya kakak saya seperti Lana Lobell, dimana terdapat gambar-gambar bintang film seperti Ginger Roberts, Jayne Mansfield, yang memperagakan pakaian dalam, ini saja sudah cukup membuat kita terangsang dan melakukan masturbasi beberapa kali.

Bisalah dibayangkan bagaimana menggebu-gebunya gairah dan nafsu saya ketika diberi kesempatan untuk secara nyata bukan saja hanya bisa melihat tubuh bugil wanita seperti Nadia, tetapi bisa mengalami kenikmatan bersanggama dengan wanita sungguhan, tanpa memperdulikan apakah wanita itu jauh lebih tua. Dengan hanya memandang tubuh Nadia yang begitu mulus dan putih saja sucah cukup sebetulnya untuk menjadi bahan imajinasi saya untuk bermasturbasi, apalagi dengan secara nyata-nyata bisa merasakan hangatnya dan mulusnya tubuhnya. Apalagi betul-betul melihat kemaluannya yang mulus tanpa jembut. Bisa mencium dan mengendus bau kemaluannya yang begitu menggairahkan yang kadang-kadang masih berbau sedikit amis kencing perempuan dan yang paling hebat lagi buat saya adalah bisanya saya menjilat dan mengemut kemaluannya dan kelentitnya yang seharusnyalah masih merupakan buah larangan yang penuh rahasia buat saya.

Mungkin pengalaman dini inilah yang membuat saya menjadi sangat menikmati apa yang disebut cunnilingus, atau mempermainkan kemaluan wanita dengan mulut. Sampai sekarangpun saya sangat menikmati mempermainkan kemaluan wanita, mulai dari memandang, lalu mencium aroma khasnya, lalu mempermainkan dan menggigit bibir luarnya (labia majora), lalu melumati bagian dalamnya dengan lidah saya, lalu mengemut clitorisnya sampai si wanita minta-minta ampun kewalahan. Yang terakhir barulah saya memasukkan batang kemaluan saya kedalam liang sanggamanya yang sudah banjir.

Setelah kesempatan saya dan Nadia untuk bermain cinta (saya tidak tahu apakah itu bisa disebut bermain cinta) yang pertama kali itu, maka kami menjadi semakin berani dan Nadia dengan bebasnya akan datang kerumah saya hampir setiap hari, paling sedikit 3 kali seminggu. Apabila dia datang, dia akan langsung masuk kedalam kamar tidur saya, dan tidak lama kemudian sayapun segera menyusul.

Biasanya dia selalu mengenakan daster yang longgar yang bisa ditanggalkan dengan sangat gampang, hanya tarik saja keatas melalui kepalanya, dan biasanya dia duduk dipinggiran tempat tidur saya. Saya biasanya langsung menerkam pNadiadaranya yang sudah agak kendor tetapi sangat bersih dan mulus. Pentilnya dilingkari bundaran yang kemerah-merahan dan pentilnya sendiri agak besar menurut penilaian saya. Nadia sangat suka apabila saya mengemut pentil susunya yang menjadi tegang dan memerah, dan bisa dipastikan bahwa kemaluannya segera menjadi becek apabila saya sudah mulai ngenyot-ngenyot pentilnya.

Mungkin saking tegangnya saya didalam melakukan sesuatu yang terlarang, pada permulaannya kami mulai bersanggama, saya sangat cepat sekali mencapai klimaks. Untunglah Nadia selalu menyuruh saya untuk menjilat-jilat dan menyedot-nyedot kemaluannya lebih dulu sehingga biasanya dia sudah orgasme duluan sampai dua atau tiga kali sebelum saya memasukkan penis saya kedalam liang peranakannya, dan setelah saya pompa hanya beberapa kali saja maka saya seringkali langsung menyemprotkan mani saya kedalam vaginanya. Barulah untuk ronde kedua saya bisa menahan lebih lama untuk tidak ejakulasi dan Nadia bisa menyusul dengan orgasmenya sehingga saya bisa merasakan empot-empotan vaginanya yang seakan-akan menyedot penis saya lebih dalam kedalam sorga dunia.

Nadia juga sangat doyan mengemut-ngemut penis saya yang masih belum bertumbuh secara maksimum. Saya tidak disunat dan Nadia sangat sering menggoda saya dengan menertawakan “kulup” saya, dan setelah beberapa minggu Nadia kemudian berhasil menarik seluruh kulit kulup saya sehingga topi baja saya bisa muncul seluruhnya. Saya masih ingat bagaimana dia berusaha menarik-narik atau mengupas kulup saya sampai terasa sakit, lalu dia akan mengobatinya dengan mengemutnya dengan lembut sampai sakitnya hilang. Setelah itu dia seperti memperolah permainan baru dengan mempermainkan lidahnya disekeliling leher penis saya sampai saya merasa begitu kegelian dan kadang-kadang sampai saya tidak kuat menahannya dan mani saya tumpah dan muncrat ke hidung dan matanya.

Kadang-kadang Nadia juga minta “main” walaupun dia sedang mens. Walaupun dia berusaha mencuci vaginanya lebih dulu, saya tidak pernah mau mencium vaginanya karena saya perhatikan bau-nya tidak menyenangkan. Paling-paling saya hanya memasukkan penis saja kedalam vaginanya yang terasa banjir dan becek karena darah mensnya. Terus terang, saya tidak begitu menikmatinya dan biasanya saya cepat sekali ejakulasi. Apabila saya mencabut kemaluan saya dari vagina Nadia, saya bisa melihat cairan darah mensnya yang bercampur dengan mani saya. Kadang-kadang saya merasa jijik melihatnya.

Satu hari, kami sedang asyik-asyiknya menikmati sanggama, dimana kami berdua sedang telanjang bugil dan Nadia sedang berada didalam posisi diatas menunggangi saya. Dia menaruh tiga buah bantal untuk menopang kepala saya sehingga saya bisa mengisap-isap pNadiadaranya sementara dia menggilas kemaluan saya dengan dengan kemaluannya. Pinggulnya naik turun dengan irama yang teratur. Kami rileks saja karena sudah begitu seringnya kami bersanggama. Dan pasangan suami isteri yang tadinya menyewa kamar dikamar sebelah, sudah pindah kerumah kontrakan mereka yang baru.

Saya sudah ejakulasi sekali dan air mani saya sudah bercampur dengan jus dari kemaluannya yang selalu membanjir. Lalu tiba-tiba, pada saat dia mengalami klimaks dan dia mengerang-erang sambil menekan saya dengan pinggulnya, anak perempuannya yang bernama Linda ternyata sedang berdiri dipintu kamar tidur saya dan berkata, “Ibu main kancitan, iya..?” (kancitan = ngentot, bahasa Solo)

Agen BandarQ, Saya sangat kaget dan tidak tahu harus berbuat bagaimana tetapi karena sedang dipuncak klimaksnya, Nadia diam saja terlentang diatas tubuh saya. Saya melirik dan melihat Linda datang mendekat ketempat tidur, matanya tertuju kebagian tubuh kami dimana penis saya sedang bersatu dengan dengan kemaluan ibunya. Lalu dia duduk di pinggiran tempat tidur dengan mata melotot.

“Hayo, ibu main kancitan,” katanya lagi.

Lalu pelan-pelan Nadia menggulingkan tubuhnya dan berbaring disamping saya tanpa berusaha menutupi kebugilannya. Saya mengambil satu bantal dan menutupi perut dan kemaluan saya .

“Linda, Linda. Kamu ngapain sih disini?” kata Nadia lemas.

“Linda pulang sekolah agak pagi dan Linda cari-cari Ibu dirumah, tahunya lagi kancitan sama Bang Johan,” kata Linda tanpa melepaskan matanya dari arah kemaluan saya. Saya merasa sangat malu tetapi juga heran melihat Nadia tenang-tenang saja.

“Linda juga mau kancitan,” kata Linda tiba-tiba.

“E-eh, Linda masih kecil..” kata ibunya sambil berusaha duduk dan mulai mengenakan dasternya.

“Linda mau kancitan, kalau nggak nanti Linda bilangin Abah.”

“Jangan Linda, jangan bilangin Abah.., kata Nadia membujuk.

“Linda mau kancitan,” Linda membandel. “Kalo nggak nanti Linda bilangin Abah..”

“Iya udah, diam. Sini, biar Johan ngancitin Linda.” Nadia berkata.

Saya hampir tidak percaya akan apa yang saya dengar. Jantung saya berdegup-degup seperti alu menumbuk. Saya sudah sering melihat Linda bermain-main di pekarangan rumahnya dan menurut saya dia hanyalah seorang anak yang masih begitu kecil. Dari mana dia mengerti tentang “main kancitan” segala?

Nadia mengambil bantal yang sedang menutupi kemaluan saya dan tangannya mengelus-ngelus penis saya yang masih basah dan sudah mulai berdiri kembali.

“Sini, biar Linda lihat.” Nadia mengupas kulit kulup saya untuk menunjukkan kepala penis saya kepada Linda. Linda datang mendekat dan tangannya ikut meremas-remas penis saya. Aduh maak, saya berteriak dalam hati. Bagaimana ini kejadiannya? Tetapi saya diam saja karena betul-betul bingung dan tidak tahu harus melakukan apa.

Cerita Hot – Tempat tidur saya cukup besar dan Nadia kemudian menyutuh Linda untuk membuka baju sekolahnya dan telentang di tempat tidur didekat saya. Saya duduk dikasur dan melihat tubuh Linda yang masih begitu remaja. PNadiadaranya masih belum berbentuk, hampir rata tetapi sudah agak membenjol. Putingnya masih belum keluar, malahan sepertinya masuk kedalam. Nadia kemudian merosot celana dalam Linda dan saya melihat kemaluan Linda yang sangat mulus, seperti kemaluan ibunya. Belum ada bibir luar, hanya garis lurus saja, dan diantara garis lurus itu saya melihat itilnya yang seperti mengintip dari sela-sela garis kemaluannya. Linda merapatkan pahanya dan matanya menatap kearah ibunya seperti menunggu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Saya mengelus-elus bukit venus Linda yang agak menggembung lalu saya coba merenggangkan pahanya. Dengan agak enggan, Linda menurut, dan saya berlutut di antara kedua pahanya dan membungkuk untuk mencium selangkangan Linda.

“Ibu, Linda malu ah..” kata Linda sambil berusaha menutup kemaluannya dengan kedua tangannya.

“Ayo, Linda mau kancitan, ndak?” kata Nadia.

Saya mengendus kemaluan Linda dan baunya sangat tajam.

“Uh, mambu pesing.” Saya berkata dengan agak jijik. Saya juga melihat adanya “keju” yang keputih-putihan diantara celah-celah bibir kemaluan Linda.

“Tunggu sebentar,” kata Nadia yang lalu pergi keluar kamar tidur. Saya menunggu sambil mempermainkan bibir kemaluan Linda dengan jari-jari saya. Linda mulai membuka pahanya makin lebar.

Sebentar kemudian Nadia datang membawa satu baskom air dan satu handuk kecil. Dia pun mulai mencuci kemaluan Linda dengan handuk kecil itu dan saya perhatikan kemaluan Linda mulai memerah karena digosok-gosok Nadia dengan handuk tadi. Setelah selesai, saya kembali membongkok untuk mencium kemaluan Linda. Baunya tidak lagi setajam sebelumnya dan sayapun menghirup aroma kemaluan Linda yang hanya berbau amis sedikit saja. Saya mulai membuka celah-celah kemaluannya dengan menggunakan lidah saya dan Linda-pun merenggangkan pahanya semakin lebar. Saya sekarang bisa melihat bagian dalam kemaluannya dengan sangat jelas. Bagian samping kemaluan Linda kelihatan sangat lembut ketika saya membuka belahan bibirnya dengan jari-jari saya, kelihatanlah bagian dalamnya yang sangat merah.

Saya isap-isap kemaluannya dan terasa agak asin dan ketika saya mempermainkan kelentitnya dengan ujung lidah saya, Linda menggeliat-geliat sambil mengerang, “Ibu, aduuh geli, ibuu.., geli nian ibuu..”

Saya kemudian bangkit dan mengarahkan kepala penis saya kearah belahan bibir kemaluan Linda dan tanpa melihat kemana masuknya, saya dorong pelan-pelan.

“Aduh, sakit bu..,” Linda hampir menjerit.

“Johan, pelan-pelan masuknya.” Kata Nadia sambil mengelus-elus bukit Linda.

Saya coba lagi mendorong, dan Linda menggigit bibirnya kesakitan.

“Sakit, ibu.”

Nadia bangkit kembali dan berkata,”Johan tunggu sebentar,” lalu dia pergi keluar dari kamar.

Agen Poker Online, Saya tidak tahu kemana Nadia perginya dan sambil menunggu dia kembali sayapun berlutut didepan kemaluan Linda dan sambil memegang batang penis, saya mempermainkan kepalanya di clitoris Linda. Linda memegang kedua tangan saya erat-erat dengan kedua tangannya dan saya mulai lagi mendorong.

Cerita Panas – Saya merasa kepala penis saya sudah mulai masuk tetapi rasanya sangat sempit. Saya sudah begitu terbiasa dengan lobang kemaluan Nadia yang longgar dan penis saya tidak pernah merasa kesulitan untuk masuk dengan mudah. Tetapi liang vagina Linda yang masih kecil itu terasa sangat ketat. Tiba-tiba Linda mendorong tubuh saya mundur sambil berteriak, “Aduuh..!” Rupanya tanpa saya sadari, saya sudah mendorong lebih dalam lagi dan Linda masih tetap kesakitan.

Sebentar lagi Nadia datang dan dia memegang satu cangkir kecil yang berisi minyak kelapa. Dia mengolesi kepala penis saya dengan minyak itu dan kemudian dia juga melumasi kemaluan Linda. Kemudian dia memegang batang kemaluan saya dan menuntunnya pelan-pelan untuk memasuki liang vagina Linda. Terasa licin memang dan saya-pun bisa masuk sedikit demi sedikit. Linda meremas tangan saya sambil menggigit bibir, apakah karena menahan sakit atau merasakan enak, saya tidak tahu pasti.

Saya melihat Linda menitikkan air mata tetapi saya meneruskan memasukkan batang penis saya pelan-pelan.

“Cabut dulu,” kata Nadia tiba-tiba.

Saya menarik penis saya keluar dari lobang kemaluan Linda. Saya bisa melihat lobangnya yang kecil dan merah seperti menganga. Nadia kembali melumasi penis saya dan kemaluan Linda dengan minyak kelapa, lalu menuntun penis saya lagi untuk masuk kedalam lobang Linda yang sedang menunggu. Saya dorong lagi dengan hati-hati, sampai semuanya terbenam didalam Linda. Aduh nikmatnya, karena lobang Linda betul-betul sangat hangat dan ketat, dan saya tidak bisa menahannya lalu saya tekan dalam-dalam dan air manikupun tumpah didalam liang kemaluan Linda. Linda yang masih kecil. Saya juga sebetulnya masih dibawah umur, tetapi pada saat itu kami berdua sedang merasakan bersanggama dengan disaksikan Nadia, ibunya sendiri.

Linda belum tahu bagaimana caranya mengimbangi gerakan bersanggama dengan baik, dan dia diam saja menerima tumpahan air mani saya. Saya juga tidak melihat reaksi dari Linda yang menunjukkan apakah dia menikmatinya atau tidak. Saya merebahkan tubuh saya diatas tubuh Linda yang masih kurus dan kecil itu. Dia diam saja.

Setelah beberapa menit, saya berguling kesamping dan merebahkan diri disamping Linda. Saya merasa sangat terkuras dan lemas. Tetapi rupanya Nadia sudah terangsang lagi setelah melihat saya menyetubuhi anaknya. Diapun menaiki wajah saya dan mendudukinya dan menggilingnya dengan vaginanya yang basah, dan didalam kami di posisi 69 itu diapun mengisap-ngisap penis saya yang sudah mulai lemas sehingga penis saya itu mulai menegang kembali.

Wajah saya begitu dekat dengan anusnya dan saya bisa mencium sedikit bau anus yang baru cebok dan entah kenapa itu membuat saya sangat bergairah. Nafsu kami memang begitu menggebu-gebu, dan saya sedot dan jilat kemaluan Nadia sepuas-puasnya, sementara Linda menonton kami berdua tanpa mengucapkan sepatah katapun. Saya sudah mengenal kebiasaan Nadia dimana dia sering kentut kalau betul-betul sedang klimaks berat, dan saat itupun Nadia kentut beberapa kali diatas wajah saya. Saya sempat melihat lobang anusnya ber-getar ketika dia kentut, dan sayapun melepaskan semburan air mani saya yang ketiga kalinya hari itu didalam mulut Nadia. “Alangkah lemaknyoo..!” saya berteriak dalam hati.

“Ugh, ibu kentut,” kata Linda tetapi Nadia hanya bisa mengeluarkan suara seperti seseorang yang sedang dicekik lehernya.

Hanya sekali itu saja saya pernah menyetubuhi Linda. Ternyata dia masih belum cukup dewasa untuk mengetahui nikmatnya bersanggama. Dia masih anak kecil, dan pikirannya sebetulnya belum sampai kepada hal-hal seperti itu. Tetapi saya dan Nadia terus menikmati indahnya permainan bersanggama sampai dua atau tiga kali seminggu. Saya masih ingat bagaimana saya selalu merasa sangat lapar setelah setiap kali kami selesai bersanggama. Tadinya saya belum mengerti bahwa tubuh saya menuntut banyak gizi untuk menggantikan tenaga saya yang dikuras untuk melayani Nadia.

Partaigoal.com Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya
  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit
1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE
  • Bonus Cashback Sportbook Up To 10%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 2.5%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99

Rabu, 07 Agustus 2019

Mengobankan Memeknya Demi Menjadi Pemeran Utama


Aku bekerja di bagian audisi dgn atasanku, Pak Indra, Orangnya galak, usianya sekitar 45an, badannya masih tegap kekar dan perkasa karena dia memang keturunan tentara, Agen Bola Terpercaya

Hari itu Pak Indra memanggilku ke ruangannya.

“Sul, bulan depan kita mau produksi sinetron baru. Untuk pemeran utama aku sudah dapat, tp aku masih butuh pemain pembantu dgn kriteria cewek yg cantik dan seksi. Kamu tolong siapin audisi untuk itu ya!” perintah pak Indra padaku.-

Seperti biasa aku segera menyiapkan segala sesuatu untuk diadakan audisi untuk pemeran yg dicari Pak Indra. Tp aku langsung inget dgn tetanggaku yg bernama Mona, aku berpikir sepertinya dia cocok untuk ikut audisi ini. Mona orangnya cukup cantik dan juga seksi seperti Luna Maya. Saat ini Mona sedang menganggur dan belum mendapat pekerjaan selesai dari kuliahnya.

Sebenarnya aku sudah lama memendam hasrat dgnya, pernah sewaktu masih duduk di bangku SMU aku menjadi kakak kelasnya dan “nembak” dia, tp dia menolak alesannya masih kecil dan belum siap pacaran. Tp sekarang dia sudah punya pacar mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Rumah Mona dan rumahku tdk jauh, hanya terpaut 3 rumah. Setiap hari waktu dia masih sekolah, dia selalu melewati depan rumahku. Dgn pakaian sekolahnya yg ketat seksi, aku sering membayangkan tubuhnya yg seksi itu. Buah dada yg kenyal, dan isi dibalik roknya bikin aku sangat penasaran.

Segera saat itu juga aku telpon dia.

“Halo, bisa bicara dgn Mona?” tanyaku di telepon.
“Iya ini Mona, ini siapa ya?”
“Ini mas Sulis, gini Mon aku mau ngajakin kamu ikut audisi di kantorku kalau kamu gak sibuk. Kebetulan kami sedang mencari pemeran cewek yg cantik dan seksi. Cocok sekali dgn kamu.” Godaku
“Ah, mas Sulis bisa aja. Aku sih setuju aja mas. Kapan itu audisinya? Tp kira-kira bisa lolos ga?”
“Udah tenang aja, ntar mas Sulis bantu. Yg penting Mona datang aja dulu. Besok hari Rabu siang jam 2 ya. Aku tunggu di kantor mas. Dan jangan lupa pake pakaian yg seksi ya.”
“Oke Mas, tenang aja. Sampai ketemu.”

Pada hari-H nya Mona datang ke kantorku dgn diantar oleh pacarnya. Mona mengenakan pakaian cukup seksi, dgn kemeja lengan panjang tp kancing bagian atasnya sengaja dia buka, jadi lipatan buah dadanya cukup nampak. Aku jadi semakin bernafsu saja melihat dia seperti itu.

“Halo mas Sulis, kenalin ini Riko.” Mona memperkenalkan pacarnya padaku.
“Halo aku Sulis. Aduh Mona kamu cantik sekali, dan seksi pula. Pasti bosku suka sekali sama kamu, dan pasti kamu diterima.”

Pujianku pada Mona itu membuat pacar dia jadi sedikit sewot, tp aku cuekin aja dia.

“Ayo Mon, langsung masuk ka ruangan audisi aja. Bosku sudah menunggu.”

Segera aku dan Mona meninggalkan pacarnya yg sedang sewot itu di ruang tunggu.

Di dalam, Pak Indra sudah menunggu dan akhirnya audisipun dimulai.

Sekitar sepuluh menit audisi, aku mengantar Mona keluar. Tp kemudian pak Indra memanggilku lagi

“Sulis..!! Kesini sebentar..!!” teriak Pak Indra dari dalam ruangan.

Aku segera bergegas meninggalkan Mona dan menuju ruangan itu.

“Iya Pak, ada apa? Ada yg bisa saya bantu?” tanyaku.
“Cewek cantik tadi temanmu ya? Cukup seksi juga dia. Apa kamu mau kalau aku meluluskan dia untuk pemeran sinetron ini?”
“Iya Pak, dia tetangga saya. Ya saya berharap dia bisa lulus Pak. Emangnya kenapa Pak?”-cerita ngentot-
“Aku bisa saja meloloskan dia, tp ada syaratnya, aku mau tidur dgn dia semalam. Bisa ga?”

Tertkejut aku mendengar permintaan Pak Indra itu, sebenarnya sudah biasa cewek yg akan ikut main sinetron

“dicobain” sama Pak Indra, tp berhubung Mona tetanggaku aku jadi sedikit canggung.
“Beneran Pak? Nanti saya coba bicara sama dia dulu Pak.”
“Oke, usahain ya.”

Cerita sex hot, Beberapa hari aku bimbang bagaimana bicara dgn Mona mengenai hal ini. Sedangkan jika tdk aku lakukan bisa-bisa Pak Indra yg marah padaku dan bahkan aku bisa dipecat.

Akhirnya kuberanikan diri menghubungi Mona leat telpon untuk memberitahu hal ini. Di telepon aku Cuma bilang bahwa Mona diditerima untuk audisi sinetron ini, tp dia harus menemui Pak Indra di hotel X untuk menandatangani kontrak. Aku tdk bilang kalo dia akan ditiduri Pak Indra disana.

Awalnya Mona bingung kenapa harus di hotel, tp akhirnya dgn berbagai alasan yg kuberikan akhirnya aku setuju saja.

Cerita dewasa terbaru, Setelah sepakat ketemuan di hotel jam tiga sore, aku segera memberitahu Pak Indra dan ternyata dia mengajakku untuk menemaninya disana. Wah, kesempatan nih aku ngliat Mona dikerjain sama laki-laki.

Di hotel itu, sesuai pesanku Mona datang sendiri. Di lobby aku temui dia dan aku beritahu bahwa pak Indra menunggu di kamar 512. Aku segera mengantar Mona kekamar itu. Di jalan, isi dalam celanaku jadi semakin mengeras saja membayangkan apa yg akan dilakukan Pak Indra padanya. Kami masuk di kamar itu dan Pak Indra sedang duduk di ranjang menunggu kami.

“Selamat sore Pak.” Sapa Mona pada Pak Indra.
“Iya, selamat sore. Cantik sekali kamu Mona.” Balas Pak Indra, memang Mona dgn rambutnya yg lurus sebahu dan mengenakan baju yg cukup sexy membuat setiap laki-laki pasti tertarik padanya.
“Sulis, kamu tetap disini saja jagain kami.”
“Terus bagaimana dgn kontraknya Pak?” tanya Mona yg sudag sangat penasaran.
“Tenang aja, kontrak pasti buat kamu. Tp kamu layani dulu Pak Indra disini yah?” jawabku ke Mona.
“Layani apa maksud mas Sulis?”
“Pak Indra ingin tidur sama kamu sekali saja dan kontrak sinetron itu pasti diberikan ke kamu.”
“Mas Sulis serius? Apa-apaan ini?”

Saat sedang bingung-bingungnya, Mona bertambah kaget karena tiba-tiba Pak Indra sudah memeluknya dari belakang, menggerayginya dgn tangganya yg kekar.

Mona memberontak dan berusaha melepaskan diri dari Pak Indra, tp tangan pak Indra dgn kuat tetap memeluknya.

“Jangan!! Lepaskan aku atau aku akan teriak” ancam Mona semSulis berusaha melepaskan diri.
“Ayolah Mona, aku janji karir kamu akan bagus nanti sebagai aktris. Layani saja aku hari ini” rayu pak Indra
“Iya Mon, apa artinya pengorbanan kamu ini jika nanti kamu bisa sukses dan jadi bintang terkenal.” Tambahku.

Agen BandarQ, Entah terhipnotis atau terbujuk rayuan itu, rontaan Mona yg tadi sangat kuat ingin melepaskan diri, kini semakin melemah dan akhirnya dia hanya pasrah saja oleh perlakuan pak Indra.

“Nah gitu dong, anak manis.”

Pak Indra melucuti pakaian Mona satu persatu, dan Mona hanya diam pasrah dgn pandangan kosong, sepertinya dia sedang memikirkan tawaran dari pak Indra itu dan sedang membayangkan menjadi aktris besar.

Setelah Mona bugil, kini Pak Indra yg melepaskan semua pakaiannya hingga telanjang bulat juga. Aku hanya terpana menyaksikan kemolekan tubuh Mona yg tanpa sehelai benangpun itu. Kedua payudaranya tampak indah dan kulitnya yg putih mulus semakin membuat dia terlihat sempurna sebagai seorang wanita.

Kini Pak Indra sedang menciumi leher Mona sambil kedua tangannya meremas-remas payudara kenyal Mona. Jilatan-jilatan Pak Indra membasahi leher Mona yg putih mulus. Sesekali mulut Mona yg mungil itupun dilahapnya dgn buas.

Sekitar sepuluh menit pak Indra puas menciumi bagian ata tubuh Mona. Mona hanya pasrah saja menikmati permainan lidah pak Indra.

Saat pak Indra memainkan puting Mona dgn lidahnya, Mona sedikit menggelinjang karena geli.

“Ugghhhh.. Pak.. pelan pelan. Geli Pak” rintih Mona sambil menggelinjang.

Dan kini jilatan-jilatan lidah pak Indra turun menuju ke lubang kewanitaan Mona.

Mona semakin tdk tahan menahan geli saat pak Indra dgn lihainya memainkan lidahnya ke meqi Mona yg sedikit ditumbuhi bulu halus itu.

“Uuggghhhh.. mmpphhh.. geli Pak.” rintih Mona lagi sambil tangannya meremas bantal untuk menahan geli.

Beberapa menit kemudian, pak Indra yg masih bermain di wilayah meqi Mona, kini mengocok lubang itu dgn jari tangannya. Pertama dimasukannya satu jari ke meqi Mona dan digerakannya keluar masuk. Kemudian dua jarinya dimasukkan dan kocokannya semakin cepat. Mona merintih-rintih menahan entah sakit atau nikmat yg dirasakannya.

“Ohh.. Ohh.. mmmphhhh… Paak..”
“Gimana sayang, nikmat kan? Mau terus kan?” tanya pak Indra sambil terus memainkan tangannya.

Mona sepertinya sudah lupa dgn segala kebimbangannya yg tadi dia rasakan. Kini dia hanya merasakan kenikmatan dunia yg tiada taranya. Nafsunya sudah mengalahkan akal sehatnya.

“Gimana rasanya sayang? Nikmat kan?”
“Oh.. mmmppphhhh.. nikmt.. Pak… mmmppphhh..” rintihnya. “ter.. us.. paaak…”

Selesai mengocok meqinya, kini pak Indra berdiri dan menodongkan penisnya yg sudah tegak berdiri dari tadi ke depan muka Mona dan segera ditariknya kepala Mona dan diarahkannya ke mulut mungil Mona untuk mengulumnya. Mulut Mona yg tdk terlalu besar tampak kesulitan menerima penis besar pak Indra, tp pak Indra terus memaksakannya untuk masuk dan meggerakannya maju-mundur.

“Aaah.. gila nikmat banget sepongan kamu sayang. Kamu memang cewek yg hebat Mona” pak Indra semakin cepat mendorong penisnya keluar-masuk ke mulut Mona sehingga terkadang Mona tersedak.

Tak kusangka juga ternyata Mona cukup pandai juga memainkan penis lelaki dgn mulutnya. Atau mungkinkan selama ini dia sudah pernah bercinta dgn pria lain?

Setelah Mona tampak kecapean mengulum penis besar itu, kini pak Indra siap menghujmkan rudalnya ke targetnya yaitu meqi Mona.

Pak Indra menghadapkan rudalnya di depan meqi Mona yg sudah basah.

“Pak, pelan pelan ya. Meqi Mona masih sempit soalnya.” Pinta Mona.

Mona dalam posisi terlentang dan pak Indra menindihnya dari atas sambil mengarahkan penisnya ke lubang tujuan.
Dan Blesss..! seiring dgn masuknya penis itu ke meqi sempit itu, Mona meqiik tertahan menahan sakit.

“Mmmpphhhh.. pelan-pelan pak. Sakit sekali.”
“Maaf sayang, abisnya meqi kamu sempit banget, jadi sulit masuknya. Tahan ya, nanti juga pasti jadi enak.”

Setelah berhasil masuk seluruhnya, kembali pak Indra memainkannya maju mundur sambil dia ciumi bibir dan kedua buah dadanya. Mona juga tak kalah buas membalas lumatan bibir pak Indra itu.

Sekitar 5 menit kemudian, tubuh Mona mengejang pertanda dia sudah memperoleh orgasmenya.

“Aha, kamu sudah terpuaskan ya? Baru begitu saja sudah orgasme. Lanjut ya sayang.”

Ada sekitar 15 menit pak Indra menghajar meqi Mona. Rambut Mona sudah acak-acakan dan seluruh tubuhnya sudah basah dgn keringat, tp tampaknya pak Indra masih kuat bertahan lama.

“Aaaghhh.. Aaaghhh.. mmmpphhh.. Pak… aaghhh…” Mona meracu tak karuan menahan nikmat yg dirasakan.

Kemudian pak Indra merubah posisi, kini dia tiduran terlentang di ranjang dan Mona dia suruh duduk di atasnya sehingga dia bisa menusuk-nusukan penisnya ke meqi Mona dari bawah. Dan bles, penis itu masuk lagi ke lubang meqi Mona. Mona sendiri lama kelamaan tampak menikmati juga dgn menggoyang-goyangkan pinggulnya untuk menerima tusukan penis pak Indra dari bawah. Keringat semakin deras menggucur di badan kedua manusia yg sudah lupa kesadaran itu. Payudara Mona yg menggantung-gantung diremas-remas dgn kasar oleh pak Harsi, namun Mona tdk peduli, yg dia rasakan sekarang hanyalah hasrat menggebu-gebu untuk memuaskan nafsunya.

Agen Poker Online, Setiap kali penis pak Indra menusuk ke atas, Mona selalu meqiik pelan. Dan terkadang pak Indra mempercepat tusukannya ke meqi Mona.

Pemandangan itu sungguh bikin aku jadi sangat bernafsu, dan timbul niatku untuk melakukan hal yg sama pada Mona. Peniskupun sudah berdenyut-denyut ingin mencari pelarian. Tp tetap kutahan sampai permainan mereka selesai.
Lalu pak Indra menidurkan Mona yg sudah benar-benar lemas ke ranjang dgn posisi terlentang.

Edaannn, mau diapain lagi nih cewek? Gumamku dalam hati yg kasihan melihat Mona yg sudah lemas tak berdaya tp tetap diserang terus oleh pak Indra.

Dari posisi Mona terlentang di ranjang, pak Indra mengangkat kaki kanan Mona ke pundaknya dan dia hujamkan lagi penisnya ke meqi Mona. Slep.. slep.. slep.. suara kedua kelamin mereka kembali beradu.

Mona sudah terengah-engah kehabisan tenaga, tp sebaliknya pak Indra semakin mempercepat gerakannya.

“Akh.. akh.. uuhh.. mmmpphhhhh…” Mona semakin meracau tak karuan dgn badannya terdorong-dorong seiring gerakan pak Indra.

Hampir 10 menit, Mona menahan serangan pak Indra yg seperti sudah kesetanan. Tiba-tiba pak Indra menarik penisnya dari meqi Mona dan dia mengocok penisnya di depan muka Mona

“Oooohhh… aku keluar…” CrOOtt.. CrOOtt.. CrOOtt… sperma pak Indra muncrat semua ke muka Mona sehingga membasahai wajah sayu itu.
“Aaaaah puas banget aku sayang. Kamu benar-benar luar biasa. Belum pernah aku sepuas ini berhubungan badan dgn perempuan.” Pak Indra memuji Mona.

Pak Indra segera memakai pakaiannya sedangkan Mona masih tertidur lemas di ranjang, matanya sayu dan badannya masih berpeluh keringat.

“Hei Sulis, dari tadi kamu Cuma melongo saja disitu, emang kamu ga kepengen ngesex. Sana nikmati saja gadis itu, bukannya kamu sudah lama memendam rasa pada dia? Sana mumpung ada kesempatan.”

Aku kaget mendengar perkataan pak Indra, tp jujur dalam hatiku memang bergejolak penuh hawa nafsu terhadap Mona. Dan memang benar kapan lagi aku punya kesempatan seperti ini?

Dan sekarang sepertinya aku yg kerasukan setan, langsung kudekati Mona yg masih meringkuk lemas di ranjang. Kubuka semua pakaianku sampai telanjang bulat. Mona yg melihatku jadi bertambah kaget.

“Mas Sulis mau apa? Jangan Mas, Mona sudah ga kuat.”

Cerita hot abg, Takkupedulikan lagi kata-katanya dan langsung kubangunkan dia dan kuposisikan merangkak membelakangiku. Pemandangan bongkahan pantat indah dan meqi merah dari seorang gadis yg sudah lama kusukai bagaikan mimpi yg menjadi kenyataan bagiku. Langsung kuarahkan penisku yg sudah menegang ke arah meqinya yg merah merekah itu.

“Jangan Mas Sulis..” Mona kembali meronta, tp blesss… kembali meqinya disumpali dan kali ini oleh penisku.
Penisku dapat masuk dgn lancar, mungkin karena lubang meqinya sudah sedikit “terbuka” oleh karena pak Indra tadi.

Saat penisku masuk penuh ke dalam, kurasakan nikmat yg selama ini belum pernah aku rasakan. Dan langsung saja kugenjot meqinya dari belakang dgn posisi dogy style. Gerakanku yg cukup keras membuat Mona terdorong maju-mundur juga sehingga payudaranya terlihat terayun-ayun.

Segera kuraih kedua benda kenyal itu dan kuremas-remas semSulis tetap kugenjot dia.

“Okh.. Okh.. aku.. su..dah.. tdk.. kuat.. akh.. mas.” Rintihnya

Keringatnya kembali bercucuran dan begitu juga aku.

Sekitar 15 menit aku mengocoknya, dan kini kuhadapkan penisku di mukanya untuk dihisap seperti pak Indra tadi.

Tanpa menunggu perintahku Mona segera meraih penisku dan memasukannya ke mulutnya sambil terkadang mengocoknya. Bacaan sex top: Cerita Dewasa IGO Pengabdian Seorang Guru Honorer
Aku melenguh keenakan merasakan permainan mulut Mona dan kocokan tangannya.

Beberapa menit kemudian, saat penisku masih didalam mulut Mona, kurasakan klimaksku akan segera datang dan kubiarkan saja penisku tetap di dalam mulutnya. Dan akhirnya creett..creett… pejuhku tumpah di dalam mulut Mona hingga dia memuntahkannya karena terlalu banyak. Tp ada beberapa yg tertelan olehnya.

“Waaah, enak sekali ternyata ngentotin kamu Mon. Mas benar-benar puas banget.”

Mona kembali ambruk ke ranjang dgn mulut yg belepotan oleh pejuhku.

Dgn handponeku, kufoto dia karena posenya sangat seksi yg tanpa busana dan berpeluh keringat itu. Kujadikan foto itu kenang-kenangan persetubuhanku dgn Mona hari itu.

Setelah kejadian itu, Mona mendapatkan peran dalam sinetron itu sesuai janji pak Indra.

Partaigoal.com Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya
  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit
1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE
  • Bonus Cashback Sportbook Up To 10%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 2.5%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99

Senin, 05 Agustus 2019

Asiknya Punya Cewek yang Hypersek


Cerita ini berawal dari kisah pacaran saya dengan Linda, seorang mahasiswi yang berbeda kampus dengan saya, Setelah saya berpacaran dengannya selama dua bulan, barulah Linda menampakkan sisi kehidupan aslinya, bahwa dia penganut seks bebas, Agen Bola Terpercaya

Keadaan itu saya ketahui dari perkataannya sendiri ketika saya selesai makan dengannya di sebuah warung mahasiswa khas Yogyakarta. Ketika itu dia cerita kalau selama tiga bulan dia tidak pernah disentuh lelaki termasuk saya.

Maksudnya tentu saja merasakan kenikmatan seksual yang selama ini dipenuhinya dari mantan pacarnya yang terdahulu sebelum saya. Kontan saya kaget berat mendengar hal itu. Batang kemaluan saya langsung tegak dan seakan ingin loncat keluar.

“Kenapa kamu tiba-tiba jadi horny begini..?” tanya saya.
“Aku tiga hari ini habis nonton BF bareng temen-temen kosku..,” jawabnya, “Ayolah.., kamu mauya..?” pintanya.

Aku semakin tidak karuan mendengar permintaannya itu sambil menggelayut di lenganku dengan manja. Akhirnya kuputuskan untuk meladeninya, meskipun aku belum pernah melakukannya sama sekali dengan wanita manapun.

Dia tampak senang sekali mendengar kesediaanku meladeninya malam itu. Di kepalaku mulai timbul pikiran-pikiran yang kotor sambil berfantasi dengan kemolekan tubuhnya yang sintal, langsing dan berisi itu (payudaranya berukuran 32A, kira-kira segitu deh).

Seketika saja motorku langsung kubawa ke arah tempat kost-nya yang memang bebas, dan laki-laki boleh masuk, karena memang tetangga sekitar berjarak agak berjauhan dengan rumah itu. Sampai di kost-nya, aku memarkirkan motorku dan langsung digandeng masuk ke dalam kamarnya.

Teman-teman satu kost-nya langsung saja mengejek kami ketika kami baru saja masuk, “Waaahh, sudah kebelet ya.. abis yang kemarin itu..?” kata salah seorang dari mereka dan langsung disambut sorakan yang lainnya.

Aku hanya diam saja, sedang Linda tertawa kecil sambil berkata, “Biarin..! Orang gue juga kepengen kok..!”

Sesampainya di kamar, Linda bergegas mengunci pintu dan langsung menubrukku sampai aku tersungkur di kasurnya. Dia mulai menerkam bibirku dengan ciumannya yang penuh nafsu. Aku sudah tidak ada pikiran untuk menghentikan tindakannya itu.

Aku langsung meladeni ciumannya yang ganas itu dengan ganas pula. Tangan Linda mulai merayap di kemaluanku yang masih tertutup celana. Aku tidak mau kalah juga, kusergap payudaranya dengan remasan yang lembut sambil kulepaskan satu persatu kancing bajunya.

Akhirnya dia pun berdiri karena melihatku mulai bernafsu dan sudah mulai membuka bajunya. Dia mulai membantuku membuka bajuku hingga celana dan sekaligus celana dalamku terlepas dari tubuhku dan dilemparkannya saja ke tepi ranjangnya.

Begitu juga sebaliknya, kulucutkan pakainnya hingga kami sama-sama telanjang bulat. Tanpa pikir panjang, aku direbahkannya di atas kasur dalam posisi duduk, dan kini wajahnya sudah berada tepat di depan batang kejantananku yang sudah tegak berdiri.

“Aku kangen sama kemaluan lelaki..!” katanya sambil mengocok-ngocok lembut batang kemaluanku.
Aku semakin menggeliat. Baru pertama kali batang kemluanku dikocok sama cewek. Kocokannya semakin terasa dan aku semakin mendesah hebat.

Tidak sampai dua menit dia mengocok, tiba-tiba mulutnya diarahkannya ke batang kejantananku dan ia pun mulai mengulumnya. Gila..! Sensasi yang luar biasa. Aku terkesan dengan permainan mulutnya, sesekali dihisap, dimainkan menggunakan gigi, dikulum, dijilat dan banyak lagi deh.

Agen BandarQ, Setelah agak lama dan aku juga sudah mulai sangat terangsang, kuangkat dia ke sebelahku dan sekarang aku yang berlutut di lantai, sedang Linda yang sekarang duduk di kasur. Aku sudah tidak tahan ingin mencoba merasakan menjilati miliknya yang gundul tanpa ada selembar bulu pun itu, karena tampaknya Linda sudah mencukurnya.

Aku memulai dengan mempermainkan vaginanya terlebih dahulu menggunakan jari-jariku.

“Sssttt… aaahhh… terus..!” rintihnya ketika jariku mulai memasuki daerang liang senggamanya.
Aku mulai mempermainkan nafsunya dengan jari-jariku, dia mulai meronta dengan mengangkat-angkat pantatnya.

Tidak lama setelah itu aku mulai menjilati dengan segala macam cara di lembah yang gersang itu, mulai dari kumasukkan lidahku ke lubangnya sampai kuputar-putar di lipatannya yang membuat Linda semakin meronta bagaikan orang yang kerasukan birahi.

Sekitar 10 menit aku memainkan liang senggamanya, Linda mulai tidak tahan.

“Maaass… akuuu.. maauu.. keluarr… aaahhh… masukin aja pake… batangmu… Mass.., uuuhh… aaahh..!” rontanya sambil mengangkat-angkat terus pantatnya, sedangkan kepalaku masih ditekannya, seakan dia minta jangan dilepaskannya lidahku pada lembahnya.

Aku tidak mempedulikan rintihannya hingga suatu saat, “Seerr… haaahh… haaahh..!” Linda mengelinjang hebat merasakan orgasmenya.

Liang kemaluannya tetap tidak kubiarkan menganggur, aku masih mempermainkan liangnya itu denganjariku. Linda masih meronta. Langsung dia sergap batanganku, dikocoknya dan dikulumnya dengan penuh semangat. Aku sedikit meronta karena seakan Linda membalas perlakuanku padanya.

Akhirnya aku langsung saja merebahkannya dalam posisi telentang, aku mulai membimbing batang kejantananku yang masih tegang hebat itu ke liang senggamanya, dan, “Slepp..!” batangankusudah masuk penuh.

Ketika rudalku itu masuk penuh, Linda merintih, “Haaahh.. Maaasss.. goyang..!” rintihnya manja.

Kuturuti saja kata-katanya, aku mulai menggoyang pinggulku dan menyodok-nyodok lubang kenikmatannya dengan batang kejantananku. Rintihan demi rintihan bergantian keluar dari mulut kami.

Sampai akhirnya Linda semakin menggelenjang tidak menentu, aku tahu kalau dia sudah mau orgasme lagi. Melihat gejala itu, langsung saja kupercepat gerakanku sampai akhirnya, “Serr.. serr.. serr..!” keluarlah cairan kenikmatan itu dari liangnya.

“Stop… Stoop dulu… hhuuhhh… huuhh.. haaahh, jangan.. dicabut Mas..! Biarin aja..” pintanya.
Aku pun tidak mencabut kemaluanku dan seketika kurasakan batang kejantananku dihisap-hisap liang vaginanya, gilaa..! nikmat sekali.

Agen Poker Online, Tidak lama kemudian aku dibaringkan ke kasur denganposisi telentang. Kini posisi Linda ada di atas dalam keadaan duduk sambil mengocok batanganku dan membimbing lagi ke arah liang kemaluannya.

“Sleepp..!”
“Oohh.. liangmu enak banget Say..!” kataku.
“Punya kamu juga bikin aku gila Mas..!” katanya sambil menaik-turunkan tubuhnya di atas tubuhku.

Tanganku tidak diam saja, kuraih payudaranya dan kukulum, kuhisap payudaranya bergantian sambil kumulai meremas bergantian tanpa berhenti. Rontaan Linda semakin hebat dan semakin kelojotan dia. Aku pun mulai tidak tahan, karena posisi inilah yang paling kusukai, karena tangan dan mulutku tidak akan berhenti hinggap di bagian tubuh wanita yang paling kusukai, yaitu payudara.

Setelah sekitar 15 menit kami saling menggenjot birahi, akhirnya rasanya aku tidak dapat lagi menahan keinginanku meledakkan laharku.

“Saayy… aku maauuu keluar Saayy..!” rintihku.
“Tunggu aku Massss… ntar keluarnya aku kocokin aja..!” kata Linda yang membuatku kaget setengah mati dan langsung membayangkan bagaiamana nikmatnya dikocokin tangannya ketika mau orgasme.

Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan jepitan pangkal paha Linda semakin keras, dan rontaannya semakin tidak beraturan, sedangkan aku juga sedikit mulai merasakan mau keluar. Seketika batang kemaluanku merasakan adanya cairan yang mengguyur dari dalam rahimnya sambil Linda terlihat kelojotan tidak beraturan.

Aku belum merasakan mau keluar juga saat itu.
“Linda , keluarin aku juga dong..!” pintaku merintih sambil meremas buah dadanya yang ranum itu.

Seketika dia sudah mengocok batang kejantananku dan langsung membasahinya dengan ludahnya,dihisapnya dan dikulumnya layaknya sedang makan es krim. Tidak ada semenit aku sudah menumpahkan air maniku ke lehernya sambil kocokannya terus jalan tidak berhenti. Setelahitu dia membersihkan batang rudalku dengan jilatannya.

“Aku ntar malem pengen lagi ya..?” pintaku.
“Aku juga pengen lagi kok Mass..!” katanya dengan disertai ciuman lembut di bibirku.

Sejak saat itu aku mulai ketagihan hubungan seks dan kami berdua tidak pernah sungkan-sungkan lagi kalau lagi ingin melakukan hubungan seks. Pernah kami melakukannya sehari tiga kali. Bahkan kami pernah hanya melakukan 10 hari dengan oral seks saja, mengingat saat itu Linda baru menstruasi.

Namun petualngan seksku belum berhenti sampai disitu. Pernah suatu ketika, permainan hubungan seks kami diintip Ibu kost Linda dan dua orang teman kost-nya.

Hingga saat Linda sudah lulus dan kembali ke kota asalnya, aku masih tetap main ke kost Linda karena setelah kepergian Linda , aku jadi simpanan Ibu kost Linda dan seorang teman kost Linda yang juga pernah mengintip kami melakukan hubungan seks itu sampai sekarang. Aku jadi benar-benar ketagihan sampai sekarang.

Untuk pengalamanku dengan teman kost Linda dan Ibu kost-nya tidak dapat lagi kuceritakan, karena aku selalu terangsang berat kalau membaca tulisan di situs ini. Begitu juga aku jadi seperti “cacing kepanasan” sehabis menulis cerita ini dan sepertinya habis ini aku harus onani, karena aku merasakan “on” banget.

Partaigoal.com Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya
  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit
1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE
  • Bonus Cashback Sportbook Up To 10%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 2.5%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99

Minggu, 04 Agustus 2019

Kenangan Indah Saat Liburan Sekolah Masa SMA


Ini adalah pengalamanku yang kesekian kalinya bersetubuh dengan wanita setengah baya, Kejadiannya pada saat kenaikkan kelas, aku mendapat liburan satu bulan dari sekolah. Untuk mengisi waktu liburanku, aku mengiyakan ajakan Mas Iwan sopir Pak RT tetanggaku untuk berlibur dikampungnya. Disebuah desa di Jawa Barat. Katanya, sekalian mau nengok istrinya. Aku tertarik omongan Mas Iwan bahwa gadis-gadis di kampungnya cantik-cantik dan mulus-mulus. Aku ingin buktikan omongannya, Agen Bola Terpercaya

cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
Dengan mobil pinjaman dari ayahku, kami berangkat ke sana. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya sekitar jam 17.00 WIB kami tiba di kampungnya. Rumah Mas Iwan berada cukup jauh dari rumah tetangganya. Rumahnya cukup bagus, untuk ukuran di kampung, bentuknya memanjang.
di rumah Mas Iwan kami disambut oleh Mbak Irma, istrinya dan Tante Sari mertuanya. Ternyata Mbak Irma, istri Mas Iwan, seorang perempuan yang sangat cantik. Kulitnya putih bersih dan bodynya sangat sexy. Sedangkan Tante Sari tak kalah cantiknya dengan Mbak Irma. Meskipun sudah berumur empat puluhan, kecantikannya belum pudar. Bodynya tak kalah dengan gadis remaja. Oh ya, Tante Sari bukanlah ibu kandung Mbak Irma. Tante Sari kimpoi dengan Bapak Mbak Irma, setelah ibu kandung Mbak Irma meninggal. Tapi setelah lima tahun menikah, bapak Mbak Irma yang meninggal, karena sakit. Jadi sudah sepuluh tahun Tante Sari menjanda.

Sekitar jam 20.00 WIB, Mas Iwan mengajakku makan malam ditemani Mbak Irma dan Tante Sari. Sambil makan kami ngobrol diselingi gelak tawa. Walaupun kami baru kenal, tapi karena keramahan mereka kami serasa sudah lama kenal. Selesai makan malam Mas Iwan dan Mbak Irma permisi mau tidur. Mungkin mereka sudah tak sabar melepaskan hasrat yang sudah lama tak tersalurkan. Tinggal aku dan Tante Sari yang melanjutkan obrolan. Tante Sari mengajakku pindah ke ruang tamu. Pas di depan kamar Mas Iwan.

Saat itu Tante Sari hanya mengenakan baju tidur transparan tanpa lengan. Hingga samar-samar aku dapat melihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sexy. Tante Sari duduk seenaknya hingga gaunnya sedikit tersingkap. Aku yang duduk dihadapannya dapat melihat paha mulusnya, membangkitkan nafsu birahiku. Penisku menegang dari balik celanaku. Tante Sari membiarkan saja aku memelototi paha mulusnya. Bahkan dia semakin lebar saja membuka pahanya.

Semakin malam obrolan kami semakin hangat. Tante Sari menceritakan, semenjak suaminya meninggal, dia merasa sangat kesepian. Dan aku semakin bernafsu mendengar ceritanya, bahwa untuk menyalurkan hasrat birahinya, dia melakukan onani. Kata-katanya semakin memancing nafsu birahiku. Aku tak tahan, nafsu birahiku minta dituntaskan. Akupun pergi kekamar mandi. Sampai di kamar mandi, kukeluarkan penisku dari balik celanaku. Kukocok-kocok sekitar lima belas menit. Dan crot! crot! crot! Spermaku muncrat kelantai kamar mandi. Lega sekali rasanya.

Setelah menuntaskan hasratku, aku balik lagi ke ruang tamu. Alangkah terkejutnya aku. Disana di depan jendela kamar Mas Iwan yang kordennya sedikit terbuka kulihat Tante Sari sedang mengintip ke dalam kamar, Mas Iwan yang sedang bersetubuh dengan istrinya.

Nafas Tante Sari naik turun, tangannya sedang meraba-raba buah dadanya. Nafsu birahiku yang tadi telah kutuntaskan kini bangkit lagi melihat pemandangan di depanku. Tanpa berpikir panjang, kudekap tubuh Tante Sari dari belakang, hingga penisku yang sudah menegang menempel hangat pada pantatnya, hanya dibatasi celanaku dan gaun tidurnya. Tanganku mendekap erat pinggang rampingnya. Dia hanya menoleh sekilas, kemudian tersenyum padaku. Merasa mendapat persetujuan, aku semakin berani. Kupindahkan tanganku dan kususupkan kebalik celana dalamnya. Kuraba-raba bibir vaginanya.

“Ohh… Don… Enakk,” desahnya, ketika kumasukkan jari-jariku ke dalam lubang vaginanya yang telah basah. Setelah puas memainkan jari-jariku dilubang vaginanya, kulepaskan dekapan dari tubuhnya. Kemudian aku berjongkok di belakangnya. Kusingkapkan gaun tidurnya dan kutarik celana dalamnya hingga terlepas. Kudekatkan wajahku ke lubang vaginanya. Kusibakkan bibir vaginanya lalu kujulurkan lidahku dan mulai menjilati lubang vaginanya dari belakang, sambil kuremas-remas pantatnya. Tante Sari membuka kedua pahanya menerima jilatan lidahku. Inilah vagina terindah yang pernah kurasakan.

“Oohh… Don… Nik… mat,” suara Tante Sari tertahan merasakan nikmat ketika lidahku mencucuk-cucuk kelentitnya. Dan kusedot-sedot bibir vaginanya yang merah.
“Ohh… Don… Luarr… Biasaa… Enakk… Sedott… terus,” pekiknya semakin keras.

Cairan kelamin mulai mengalir dari vagina Tante Sari. Hampir setiap jengkal vaginanya kujilati tanpa tersisa. Tante Sari menarik vaginanya dari bibirku, kemudian membalikkan tubuhnya sambil memintaku berdiri. Dia mendorong tubuhku ke dinding. Dengan cekatan ditariknya celanaku hingga terlepas, maka penisku yang sudah tegang, mengacung tegak dengan bebasnya.

“Ohh… Luar biaassaa… Don… Besar sekali,” serunya kagum.
“Isepp… Tante, jangan dipandang aja,” pintaku.

Tante Sari mengabulkan permintaanku. Sambil melepaskan gaun tidurnya, dia lalu berjongkok dihadapanku. Wajahnya pas di depan selangkanganku. Tangan kirinya mulai mengusap-usap dan meremas-remas buah pelirku. Sedangkan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku dengan irama pelan tapi pasti. Mulutnya didekatkan kepenisku dan dia mulai menjilati kepala penisku. Lidahnya berputar-putar dikepala penisku. Aku meringis merasakan geli yang membuat batang penisku semakin tegang.

“Ohh… Akhh… Tan… Te… Nikk.. matt,” seruku tertahan, ketika Tante Sari mulai memasukkan penisku kemulutnya. Mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang besar dan panjang. penisku keluar masuk di mulutnya. Tante Sari sungguh lihai memainkan lidahnya. Aku dibuatnya seolah-olah terbang keawang-awang.

Tante Sari melepaskan penisku dari kulumannya setelah sekitar lima belas menit. Kemudian dia memintaku duduk dilantai. Dia lalu naik kepangkuanku dengan posisi berhadapan. Diraihnya batang penisku, dituntunnya ke lubang vaginanya. Perlahan-lahan dia mulai menurunkan pantatnya. Kurasakan kepala penisku mulai memasuki lubang yang sempit. Penisku serasa dijepit dan dipijit-pijit. Mungkin karena sudah sepuluh tahun tidak pernah terjamah laki-laki. Meski agak susah, akhirnya amblas juga seluruh batang penisku ke dalam lubang vaginanya.

Tante Sari mulai menaik-turunkan pantatnya, dengan irama pelan. Diiringi desahan-desahan lembut penuh birahi. Sesekali dia memutar-mutar pantatnya, penisku serasa diaduk-aduk dilubang vaginanya. Aku tak mau kalah, kuimbangi gerakkannya dengan menyodok-nyodokkan pantatku ke atas. Seirama gerakkan pantatnya.

Oh, senangnya melihat penisku sedang keluar masuk vaginanya. Bibirku menjilati buah dadanya secara bergantian, sedangkan tanganku mendekap erat pinggangnya. Semakin lama semakin cepat Tante Sari menaik turunkan pantatnya. Nafasnya tersengal-sengal. Dan kurasakan vaginanya berkedut-kedut semakin keras.

“Ohh… Don… Aku… Mau… Keluarr,” pekiknya.
“Tahan… Tan… Te… Akuu… Belumm… Mauu,”sahutku.
“Akuu… Tak… Tahann… Sayang,” teriaknya keras.
Tangannya mencengkeram keras punggungku.
“Akuu… Ke… Ke… Luarr… Sayangg,” jeritnya panjang.

Tante Sari tak dapat menahan orgasmenya, dari vaginanya mengalir cairan yang membasahi seluruh dinding vaginanya. Tante sari turun dari pangkuanku lalu merebahkan tubuhnya dipangkuan. Kepalanya berada pas diselangkanganku. Tangannya mengocok-ngocok pangkal penisku. Dan mulutnya mengulum kepala penisku dengan lahapnya.

Perlakuannya pada penisku membuat penisku berkedut-kedut. Seakan-akan ada yang mendesak dari dalam mau keluar. Dan kurasakan orgasmeku sudah dekat. Kujambak rambutnya dan kubenamkan kepalanya keselangkanganku. Hingga penisku semakin dalam masuk kemulutnya.

“Akhh… Tante… Akuu… Mau keluarr,” teriakku.
“Keluarin… Dimulutku sayang,” sahutnya.
Tante sari semakin cepat mengocok dan mengulum batang penisku. Diiringi jeritan panjang, spermaku muncrat ke dalam mulutnya.
“Ohh… Kamu… Hebatt… Don, aku puas,” pujinya, tersenyum ke arahku. Tanpa rasa jijik sedikitpun dia menjilati dan menelan sisa-sisa spermaku.

Suara ranjang berderit di dalam kamar, membuat kami bergegas memakai pakaian dan pergi ke kamar mandi membersihkan badan. Kemudian masuk ke kamar Masing-masing. Beberapa menit kemudian kudengar langkah kaki Mbak Irma ke kamar mandi. Dari balik jendela kamarku dapat kulihat Mbak Irma hanya mengenakan handuk yang yang dililitkan ditubuhnya. Memperlihatkan paha mulus dan tubuh sexynya. Membuatku mengkhayal, alangkah senangnya bisa bersetubuh dengan Mbak Irma.

Sekitar jam 02.00 dinihari, aku terbangun ketika kurasakan ada yang bergerak-gerak di selangkanganku. Rupanya Tante Sari sedang asyik mengelus-elus buah pelirku dan menjilati batang penisku.

“Akhh… terus… Tante… terus,” gumanku tanpa sadar, ketika dia mulai mengulum batang penisku. Dengan rakus dia melahap penisku. Sekitar sepuluh menit berlalu kutarik penisku dari mulutnya. Kusuruh dia menungging, dari belakang kujilati lubang vaginanya, bergantian dengan lubang anusnya. Setelah kurasa cukup, kuarahkan penisku ke lubang vaginanya yang basah dan memerah. Sedikit demi sedikit penisku memasuki lubang vaginanya. Semakin lama semakin dalam, hingga seluruh batang penisku amblas tertelan lubang vaginanya.

Aku mulai memaju mundurkan pantatku, hingga penisku keluar masuk lubang vaginanya. Sambil kuremas-remas pantatnya.

“Ooh… Don… Nikk… Matt… Bangett,” rintihnya.

Aku semakin bernafsu memaju mundurkan pantatku. Tante sari mengimbangi gerakkanku dengan memaju mundurkan juga pantatnya, seirama gerakkan pantatku. Membuat buah dadanya bergoyang-goyang. Semakin lama semakin cepat gerakkan pantatnya.

cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
“Don… Donnii… Akuu… Tak… Tahann,” jeritnya.
“Akuu… Mauu… Ke… Keluarr,” imbuhnya.

Kurasakan vaginanya berkedut-kedut dan menjepit penisku. Tangannya mencengkeram dengan keras diranjang.

“Ooh… Oo… Aku… Keluarr,” lolongnya panjang.

Dan kurasakan ada cairan yang merembes membasahi dinding-dinding vaginanya. Tante Sari terlalu cepat orgasme, sedangkan aku belum apa-apa. Aku tak mau rugi, aku harus puas, pikirku. Kucabut penisku dari lubang vaginanya dan kuarahkan ke lubang anusnya.

“Akhh… Donn… Jangann… Sakitt,” teriaknya, ketika kepala penisku mulai memasuki lubang anusnya. Aku tak memperdulikannya. Kudorong pantatku lebih keras hingga seluruh batang penisku masuk ke lubang anusnya. Dan kurasakan nikmatnya jepitan lubang anusnya yang sempit. Perlahan-lahan aku mulai menarik dan mendorong pantatku, sambil memasukkan jari-jariku ke lubang vaginanya. Tante sari menjerit-jerit merasakan nikmat dikedua lubang bawahnya.

“Enak khan Tante?” tanyaku.
“Hemm… Enakk… Banget… Sayang,” sahutnya sedikit tersipu malu.

Semakin lama semakin cepat kusodok lubang anusnya. Sambil kutepuk-tepuk pantatnya. Kurasakan penisku berkedut-kedut ketika orgasmeku akan tiba dan crott! crott! crott! Kutumpahkan spermaku dilubang anusnya.

“Penismu yang pertama sayang, memasuki lubang anusku,” katanya sambil membalikkan tubuhnya dan tersenyum padaku.
“Kamu luar biasa Don, belum pernah kurasakan nikmatnya bersetubuh seperti ini,” imbuhnya.
“Tante mau khan, setiap malam kusetubuhi?” tanyaku.
“Siapa yang menolak diajak enak,” sahutnya seenaknya.

Sejak saat itu, hampir setiap malam kusetubuhi Tante sari. Ibu tiri Mbak Irma yang haus sex, yang hampir sepuluh tahun tidak dinikmatinya, sejak kematian suaminya.

Tak terasa sudah lima hari aku berada di rumah Mas Iwan. Selama lima hari pula aku menikmati tubuh Tante Sari, mertuanya yang haus sex. Tante Sari yang sepuluh tahun menjanda, betul-betul puas dan ketagihan bersetubuh denganku. Meski telah berusia setengah baya, tapi nafsu birahinya masih meletup-letup, tak kalah dengan gadis remaja.

Sore itu, sehabis mandi dan berpakaian, Mas Iwan mengajakku jalan-jalan. Katanya mau ketemu seorang teman yang sudah lama dirindukannya. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, sampailah kami di rumah teman Mas Iwan. Sebuah rumah yang berada dikawasan yang cukup elite. Kedatangan kami disambut dua orang wanita kakak beradik, Mbak Rina dan Mbak Vira. Keduanya sama-sama cantik dan sexy. Mas Iwan memperkenalkanku pada kedua teman wanitanya.

“Mas Iwan, aku kangen banget,” katanya sambil memeluk Mas Iwan.
“Aku juga Rin,” sahut Mas Iwan.

Sambil meminum kopi susu yang disuguhkan Mbak Rina, kami bercakap-cakap. Mbak Rina duduk dipangkuan Mas Iwan. Dan Mas Iwan merangkulnya dengan mesra. Mbak Rina tanpa malu-malu menceritakan, kalau Mas Iwan adalah pacar pertamanya dan Mas Iwanlah yang membobol perawannya.

Mbak Vira hanya tersenyum mendengar cerita kakaknya yang blak-blakan. Makin lama kelakuan Mbak Rina makin mesra saja. Tanpa malu-malu, dia mengecup dan melumat bibir Mas Iwan dan Mas Iwan menyambutnya dengan sangat bernafsu. Aku jadi risih menyaksikan kelakuan mereka. Sekitar sepuluh menit mereka bercumbu di depan kami.

“Kita lanjutin di kamar aja say,” kata Mbak Rina pada Mas Iwan. Mas Iwan mengangguk tanda setuju, sambil membopong tubuh Mbak Rina ke dalam kamar.
“Kalian jangan ngintip ya,” kata Mas Iwan pada kami sambil tersenyum.

Aku dan Mbak Vira hanya bengong melihat kemesraan mereka. Tanpa menghiraukan larangan Mas Iwan, Mbak Vira beranjak dari tempat duduknya sambil meraih tanganku menuju kamar Mbak Rina. Kami kemudian berdiri di depan pintu kamar Mbak Rina yang terbuka lebar. Dari situ aku dan Mbak Vira melihat Mas Iwan merebahkan tubuh Mbak Rina diatas ranjang dan mulai melepaskan gaun Mbak Rina. Aku terkesima melihat mulusnya dan sexynya tubuh Mbak Rina, ketika seluruh pakaiannya dibuka Mas Iwan.

Nafsu birahiku tak tertahankan lagi, penisku menegang dibalik celanaku. Tanpa sadar kupeluk tubuh Mbak Vira yang berdiri di depanku. Mbak Vira diam saja dan membiarkanku memeluknya. Malah tangan dibawa ke belakang dan disusupkan ke balik celanaku. Mendapat perlakuan seperti itu, nafsuku semakin memuncak dan penisku semakin menegang. Apalagi saat Mbak Vira menggerak-gerakkan tangannya mengocok-ngocok batang penisku.

Sementara di dalam kamar, Mas Iwan menarik tubuh Mbak Rina ketepi Ranjang. Kedua paha Mbak Rina dibukanya lebar-lebar. Maka terpampanglah vagina Mbak Rina yang indah, dihiasi bulu-bulu yang dicukur rapi. Mas Iwan kemudian berjongkok dan mendekatkan mulutnya kebibir vagina Mbak Rina.

“Ohh… Say… Yang… Nikk… Mat,” desah Mbak Rina tertahan, ketika Mas Iwan mulai menjilati vaginanya. Lidah Mas Iwan menari-nari dan mencucuk-cucuk vagina Mbak Rina. Pantat Mbak Rina terangkat-angkat menyambut jilatan Mas Iwan. Kedua pahanya terangkat dan menjepit kepala Mas Iwan.

“Sudah… Say… Aku… nggak tahan… Masukin punyamu say,” pinta Mbak Rina penuh nafsu. Mas Iwan kemudian berdiri dan melepaskan semua pakaiannya.

Dengan sedikit membungkukkan badannya, Mas Iwan memegang penisnya dan mengarahkannya ke lubang vagina Mbak Rina yang telah basah dan merah merekah. Slepp! Kepala penis Mas Iwan mulai memasuki vagina Mbak Rina.

“Aow… terus… Say… terus… Genjot,” seru Mbak Rina, ketika Mas Iwan mulai mendorong pantatnya naik turun. Penisnya keluar masuk dari vagina Mbak Rina.

Melihat Mas Iwan dan Mbak Vira sedang bersetubuh di depanku, membuat nafsu birahiku semakin tinggi. Kususupkan tanganku ke balik celana dalamnya. Dapat kurasakan vaginanya yang telah basah, pertanda Mbak Vira juga bangkit nafsu birahinya. Kucucuk-cucuk vaginanya dengan jari-jariku. Dia mendesah penuh nafsu. Mbak Vira mengimbangi dengan semakin cepat mengocok-ngocok penisku. Sekitar sepuluh menit Mbak Vira mengocok penisku. Mbak Vira kemudian menyudahi kocokkannya dan membalikkan badannya, menghadap ke arahku. Ditariknya celanaku hingga terlepas.

Setelah celanaku terlepas, keluarlah penisku yang tegang penuh dan mengacung-acung dengan bebasnya. Mbak Vira terpukau melihat penisku yang besar dan panjang. Mbak Vira kemudian berjongkok dikakiku, wajahnya berada pas di depan selangkanganku. Mbak Vira mendekatkan mulutnya kebatang penisku. Mula-mula dia menjilati penisku dari kepala hingga pangkalnya. Terus dia mulai mengulum dan menghisap kepala penisku.

Kemudian sedikit demi sedikit batang penisku dimasukkannya ke dalam mulutnya sampai kepala penisku menyodok ujung mulutnya. Dan mulutnya penuh sesak oleh batang penisku. Dengan lihainya, Mbak vira mulai memaju-mundurkan mulutnya, membuat penisku keluar-masuk dari dalam mulutnya. Mataku merem-melek merasakan nikmat dan badanku serasa panas dingin merasakan kulumannya.

Mbak Vira sangat lihai mengulum penisku. Kudorong maju pantatku dan kujambak rambutnya, membenamkan kepalanya ke selangkanganku. Sekitar lima belas menit berlalu Mbak Vira menyudahi kulumannya, dan melepaskan seluruh pakaiannya. Kemudian dia berdiri menghadap ke dinding.

“Oohh… Akhh… Akuu… nggak tahann… Don,” serunya tertahan.
“Entot aku… Entott… Don,” imbuhnya.

Kutarik sedikit tubuhnya dari belakang, hingga dia menungging. Kuraih batang penisku dan kuarahkan pas ke lubang vaginanya. Dan aku mulai mendorong maju pantatku, hingga kepala penisku masuk ke lubang vaginanya.

“Aow… Pelan-pelan Don,” pekiknya, ketika seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya yang masih sempit. Pekikkan yang keluar dari mulutnya membuatku semakin bernafsu dan pelan-pelan kumaju-mundurkan pantatku.

“Akhh… Enakk… Don… Enakk… Banget,” desahnya sambil menoleh ke belakang sambil tersenyum padaku.
“Akhh… Akuu… Ke… luarr, Rin,” teriakkan Mas Iwan dari dalam kamar mengejutkanku, namun tak menghentikan sodokkanku pada Mbak Vira.
“Aku… jugaa… Sayang,” sahut Mbak Rina pada Mas Iwan.

Sedetik kemudian Mas Iwan dan Mbak Rina mencapai orgasme bersamaan. Mas Iwan menumpahkan spermanya di dalam vagina Mbak Rina. Kemudian Mas Iwan merebahkan tubuhnya disamping tubuh Mbak Rina, dan tertidur pulas.

Sementara itu, aku semakin cepat memaju-mundurkan pantatku, membuat Mbak Vira berteriak-teriak saking nikmatnya. Kurasakan vaginanya berkedut-kedut semakin lama semakin cepat dan menjepit penisku.

“Donn… Donii… Akuu… Mauu… Keluarr,” teriaknya panjang.
“Tahann… Mbak… Aku… Belum… Apa-apa,” sahutku.
“Akhh… Akuu… Tak… Tahan… Don… Akuu,” jawabnya terputus dan vaginanya semakin keras menjepit penisku.

Tak lama kemudian Mbak Vira mencapai orgasme. Kurasakan ada cairan-cairan yang merembes didinding vaginanya. Kucabut penisku dari lubang vaginanya dan kusuruh dia berjongkok dihadapanku. Kujambak rambutnya dan kubenamkan kepalanya keselangkangku. Mbak Vira mengerti maksudku. Dia mulai menjilati dan menghisap-isap penisku lalu mengulumnya. Sambil tangan kirinya mengusap-usap buah pelirku.

Sedetik kemudian Mbak Rina datang membantu, dan langsung berjongkok dihadapanku. Lidahnya dijulurkan untuk menjilati buah pelirku. Tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku. Secara bergantian, kakak beradik, Mbak Rina dan Mbak Vira, mengocok-ngocok, menjilati dan mengulum penisku. Penisku keluar dari mulut Mbak Vira kemudiam masuk ke mulut Mbak Rina, kemudian keluar dari mulut Mbak Rina lalu masuk kemulut Mbak Vira, begitulah seterusnya. Hingga kurasakan penisku berkedut-kedut.

“Mbakk… Akuu… Mauu… Ke… Keluarr,” jeritku.
“Keluarin di mulutku Don,” sahut mereka hampir bersamaan.

Agen BandarQ, Dan crott! crott! crott! Spermaku muntah dimulut Mbak Vira yang sedang kebagian mengulum. Mbak Vira menelan spermaku tanpa rasa jijik sedikitpun. Kemudian Mbak Rina merebut penisku dari Mbak Vira dan memasukkan ke mulutnya. Dan tak mau kalah dengan adiknya, sisa-sisa spermaku dihisap dan dijilatinya sampai bersih.

“Kamu puas Don,” kata Mbak Vira.
“Puas sekali Mbak, Mbak berdua luar biasa,” sahutku.
“Kamu mau yang lebih seru nggak,”kata Mbak Rina.
“Mau, mau Mbak,”sahutku.

Mereka kemudian mengajakku ke kamarnya, dimana Mas Iwan sedang tertidur pulas sehabis bersetubuh dengan Mbak Rina. Mbak Rina menyuruhku tidur terlentang diranjang. Mbak Rina kemudian menarik kakiku, hingga pantatku berada ditepi ranjang dan kakiku menjuntai kelantai. Lalu Mbak Rina berjongkok dilantai dengan wajah berada pas di depan selangkanganku. Mbak Rina mulai mengusap-usap dan mengocok-ngocok batang penisku yang masih layu, sehabis orgasme. Kurasakan sedikit ngilu tetapi kutahan.

Mbak Rina menyudahi usapan dan kocokannya. Dan mulai menjilati dan menghisap-isap penisku dimulai dari kepala hingga pangkal penisku dijilatinya. Lidahnya berputar-putar dan menari-nari diatas batang penisku. Puas menjilati penisku, Mbak Rina kemudian memasukkan penisku ke mulutnya. Hampir seluruh batang penisku masuk kemulutnya. Dan kurasakan sedikit demi sedikit penisku mulai menegang didalam mulutnya, hingga mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang sudah tegang penuh. Mbak Rina sangat pintar membangkitkan birahiku. Mulutnya maju mundur mengulum penisku. Pipinya sampai kempot, saking semangatnya mengulum penisku.

Melihat kakaknya yang sedang menjilati dan mengulum batang penisku, Mbak Vira nafsunya bangkit lagi. Dia meraba-raba dan memasukkan jari-jari tangan kirinya ke dalam vaginanya sendiri, sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah dadanya hingga mengeras dan padat. Diiringi desahan-desahan penuh birahi.

Puas bermain-main dengan vagina dan buah dadanya sendiri, Mbak Vira kemudian naik ke atas tubuhku. Dan mengangkangi wajahku. Lubang vaginanya berada pas diatas wajahku. Dia menurunkan pantatnya, hingga bibir vaginanya menyentuh mulutku. Kujulurkan lidahku untuk menjilati vaginanya yang telah basah. Kucucuk-cucuk dan kusedot-sedot klitorisnya, dia mengerang-erang merasakan nikmat. Mbak Vira menarik rambutku, membenamkan wajahku diselangkangannya. Kepalaku dijepit dengan kedua paha mulusnya.

Kini kami bertiga, aku dan kakak beradik sedang berlomba mencari kepuasan. Mbak Vira sedang kujilati vaginanya, sedangkan pada bagian bawah tubuhku Mbak Rina dengan asiknya mengulum batang penisku. Beberapa waktu berlalu Mbak Rina melepaskan kulumannya, dan berjongkok diatas selangkanganku. Dengan tangannya, diraihnya batang penisku dan diarahkannya ke lubang vaginanya. Bless! Dengan sekali dorongan pantatnya, masuklah seluruh batang penisku ke dalam vaginanya yang basah tapi hangat.

Lalu Mbak Rina menaik turunkan pantatnya, sambil mengeluarkan desahan-desahan nikmat dari mulutnya. Sesekali pantatnya diputar-putar hingga penisku serasa dipelintir. Saat menikmati goyangan Mbak Rina, aku terus menjilati vagina Mbak vira sambil memasukkan jari-jariku ke lubang anusnya. Sedang asiknya aku menjilati vagina Mbak Vira, kurasakan vaginanya berkedut-kedut.

Beberapa detik kemudian ada cairan yang keluar dari dalam vaginanya. Mbak Vira mencapai orgasme. Pahanya makin keras menjepit kepalaku. Tanpa rasa jijik kusedot dan kutelan cairan vaginanya.
Dan dalam waktu yang hampir bersamaan, Vagina Mbak Rina juga berkedut-kedut, otot-otot vaginanya menegang.

“Ohh… Don… Aku… Keluar,” teriak Mbak Rina.

Air maninya mengaliri deras dan membasahi batang penisku. Kemudian dia terkulai lemas sampingku. Membuat penisku yang masih tegang terlepas dan mengacung-acung. Mbak vira yang kondisi sudah pulih sehabis orgasme, kemudian berjongkok diatas selangkanganku, menggantikan kakaknya. diraihnya penisku dan diarahkannya ke lubang anusnya. Mbak Vira menurunkan pantatnya sedikit demi sedikit hingga seluruh batang penisku masuk ke lubang anusnya. Kurasakan penisku seperti dijepit dan dipijit-pijit oleh sempitnya lubang snusnya.

cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
“Oohh… Mbak… Nikk… Matt… Enakk,”teriakku, ketika Mbak Vira mulai menaik turunkan pantatnya, membuat penisku keluar masuk dari lubang anusnya. Sesekali dia menggoyang-goyangkan pantatnya ke kiri dan ke kanan, membuatku merasakan nikmat yang luar biasa. Sekitar tiga puluh menit Mbak Vira menggenjot tubuhku.

“Mbakk… Akuu… Ke… Keluarr,” jeritku.

Kurasakan penisku berkedut-kedut dan crott! crott! crott! kutumpahkan seluruh spermaku di dalam lubang anusnya. Mbak Vira kemudian merebahkan tubuhnya diatas tubuhku.
Sambil menindihku dia tersenyum puas. Malam itu, aku dan Mas Iwan menginap disana. Dan berpesta sampai pagi, sampai kami sama-sama puas dan kelelahan.

Panasnya sinar matahari yang menerobos jendela kamarku, membangunkanku dari tidurku yang lelap. Setelah hampir semalam penuh aku merasakan nikmatnya bersetubuh dengan Mbak Rina dan Mbak Vera. Dan aku baru pulang dari rumahnya kerumah Mas iwan jam 05.00 dinihari.

Dengan sedikit bermalas-malasan, aku pergi ke kamar mandi membersihkan badan. Selesai mandi badan rasanya segar sekali. Siang itu kurasakan lain dari biasanya, rumah Mas Iwan tampak sepi sekali. Oh ya, aku baru ingat kalau hari ini, Mas Iwan mengantar Tante Sari kondangan ke kampung sebelah. Jadi yang ada di rumah hanya Mbak Erna dan Aku.

Dengan hanya mengenakan handuk yang kulilitkan dipinggangku, aku pergi ke dapur. Membuat secangkir kopi. Sampai didapur kudapati Mbak Erna sedang mencuci piring.

“Pagi Mbak,” sapaku.

Mbak Erna tak menjawab sapaanku. Mukanya cemberut. Aku heran, tumben Mbak Erna begitu, biasanya dia sangat ramah padaku.

“Ada apa sih Mbak, kok cemberut begitu,” tanyaku lagi.
“Mbak marah sama aku? atau Mbak nggak senang ya, aku disini,” imbuhku.

Mbak erna masih diam saja, membuatku tak enak hati dan bertanya-tanya dalam hati.

“Ok, Mbak. Kalau Mbak nggak senang, aku pulang aja deh,”
“Jangan-jangan pulang Don, aku nggak marah sama kamu,” sahutnya sambil menarik tanganku.
“Habis Mbak marah sama siapa? Boleh tahu kan Mbak ?” tanyaku lagi.
“Ok, Mbak akan kasih tahu, tapi jangan bilang sama siapa-siapa ya!,” jawabnya.
“Aku janji Mbak,” kataku meyakinkannya.
“Don, aku lagi kesal sama Mas Iwan,” kata Mbak sari.
“Kesal kenapa Mbak,” selaku.
“Belakangan ini, Mas Iwan dingin sekali padaku Don,” katanya sambil merebahkan kepalanya didadaku.
“Setiap aku pingin begituan, dia selalu menolak,” imbuhnya sambil tersipu malu.
“Mungkin Mas Iwan lagi lelah Mbak,” hiburku sambil kuusap-usap rambutnya.
“Ah, masak setiap malam lelah,” sahutnya.
“Mungkin ada yang bisa aku bantu, untuk menghilangkan kekesalan Mbak,” pancingku.

Mbak Erna tak menjawab pertanyaanku. Sebagai orang yang cukup berpengalaman soal sex, aku tahu Mbak Erna sangat kesepian dan menginginkan hubungan sexsual. Maka dengan memberanikan diri, kukecup lembut keningnya. Dan kurasakan remasan halus tangannya yang masih memegang tanganku.
Merasa mendapat respon positif, kugerakkan bibirku menciumi kedua pipinya dan berhenti dibelahan bibir mungilnya.

Mbak Ernapun membalas kecupanku pada bibirnya dengan kuluman yang hangat, penuh gairah. kukeluarkan lidahku, mencari lidahnya. Kuhisap-hisap dan kusedot-sedot. Kulepaskan tanganku dari genggamannya dan kugerakkan menggerayangi tubuh Mbak Erna. Dan perlahan-lahan kususupkan tangan kananku kebalik gaun tidurnya. Dan kurasakan halusnya punggung Mbak Erna. Sementara tangan kiriku meremas-remas pantatnya yang padat. Mbak Erna melepaskan seluruh pakaiannya. Agar aku lebih leluasa menggerayangi tubuhnya.

Setelah semua terlepas maka terpampanglah pemandangan yang luar biasa. Dengan jelas aku bisa melihat buah dadanya yang montok, perutnya yang ramping dan vaginanya yang dicukur bersih. Membuat nafsu birahiku semakin menjadi-jadi dan kurasakan penisku menegang. Akupun melepaskan kulumanku pada bibirnya dan dengan sedikit membungkukkan badanku. Aku mulai menjilati buah dadanya yang mulai mengeras, secara bergantian.

Puas menjilati buah dadanya, jilatanku kupindahkan ke perutnya. Dan kurasakan halusnya kulit perut Mbak Erna. Mbak Erna tak mau ketinggalan, ditariknya handuk yang melilit dipinggangku. Dengan sekali sentakan saja, handukku terlepas.

“Aow, besar sekali don penismu,” decaknya kagum, sambil memandangi penisku yang telah menegang dan mengacung-ngacung setelah handukku terlepas. Mbak Erna menggerakkan tangannya, meraih batang penisku. Diusap-usapnya dengan lembut kemudian dikocok-kocoknya, membuat batang penisku semakin mengeras.

Tak terasa sudah dua puluh menit berlalu, Kusudahi jilatanku pada perutnya. Kuangkat tubuhnya dan kududukkan diatas meja dapur. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar. Dan terpampanglah di depanku bukit kecil yang dicukur bersih. Bibir vagina yang memerah dengan sebuah daging kecil yang tersembul diatasnya. Kubungkukkan tubuhku dan kudekatkan wajahku ke selangkangannya. Dan aku mulai menjilati pahanya yang putih mulus, dihiasi bulu-bulu halus. Sambil tanganku meraba-raba vaginanya.

Beberapa menit berlalu, kupindahkan jilatanku dari pahanya ke vaginanya. Mula-mula kujilati bibir vaginanya, terus kebagian dalam vaginanya. Lidahku menari-nari didalam lubang vaginanya yang basah.

“Ohh… terus… Don… terus… Nik… Matt,” serunya tertahan. Membuatku semakin bersemangat menjilati lubang vaginanya. Kusedot-sedot klitorisnya. Pantat Mbak Erna terangkat-angkat menerima jilatanku. Ditariknya kepalaku, dibenamkannya pada selangkangannya.

“Ohh… Don… Aku… Tak… Tahan… Masukin Don… Masukin penismu,” pintanya menghiba.

Kuturuti kemauannya. Aku kemudian berdiri. Kuangkat kedua kakinya tinggi-tinggi, hingga ujung jari kakinya berada diatas bahuku. Kudekatkan penisku keselangkangannya. Mbak Erna meraih penisku dan menuntunnya ke lubang vaginanya. Kudorong maju pantatku hingga kepala penisku masuk ke lubang vaginanya.

Aku diam sejenak mengatur posisi supaya lebih nyaman, lalu kudorong pantatku lebih keras, membuat seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya. Kurasakan penisku dijepit dan dipijit-pijit lubang vaginanya yang sempit. Vaginanya penuh sesak karena besarnya batang penisku.

“Aow… Pelan-pelan… Don… penismu gede sekali,” pekiknya, ketika aku mulai memaju mundurkan pantatku, membuat penisku keluar masuk dari lubang vaginanya.

Tak terasa sudah tiga puluh menit aku memaju mundurkan pantatku. Dan kurasakan vagina Mbak Erna berkedut-kedut. Dan otot-otot vaginanya menegang.

“Ohh… Don… Aku… Keluarr… Sayang,” teriaknya lantang. Sedetik kemudian kurasakan cairan hangat keluar dari vaginanya. Dan Mbak Erna mencapai orgasmenya. Mbak Erna tahu kalau aku belum mencapai puncak kenikmatan. Dia turun dari atas meja dapur. Kemudian berjongkok dihadapanku. Diraihnya penisku dan dikocok-kocok dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya meremas-remas buah pelirku.

“Akhh… Mbak… Enak… Nikk… Mat… terus,” seruku, ketika Mbak Erna mulai menjilati batang penisku. Dari kepala hingga pangkal penisku dijilatinya. Mataku merem melek merasakan nikmatnya jilatan Mbak Erna. Aku semakin merasa nikmat ketika Mbak Erna memasukkan penisku ke mulutnya yang mungil. Dan mulai mengulum batang penisku. Mbak Erna memaju mundurkan mulutnya, membuat penisku keluar masuk dari mulutnya. Sementara tangannya mengocok-ngocok pangkal penisku.

“Oohh… Mbak… Akuu… Tak… Tahan,” teriakku.

Dan kurasakan penisku berkedut-kedut semakin lama semakin cepat. Kujambak rambutnya dan kubenamkan kepalanya diselangkanganku.

“Mbak… Akuu… Ke… Luarr,” teriakku lagi lebih keras. Mbak Erna semakin cepat memaju mundurkan mulutnya. Dan crott! crott! crott! penisku memuntahkan sperma yang sangat banyak di mulutnya. Mbak Ernapun menelannya tanpa ragu-ragu. Dan tanpa rasa jijik sedikitpun dia menjilati sisa-sisa spermaku sampai bersih.

“Terimakasih Don, kamu telah memberiku kepuasan,” pujinya sambil tersenyum.
“Sama-sama Mbak, aku juga sangat puas,” sahutku.
“Mbak masih mau lagi kan,” tanyaku.
“Mau dong, tapi kita mandi dulu yuk,” ajaknya.

Kemudian kami meraih pakaian masing-masing untuk selanjutnya bersama-sama pergi ke kamar mandi membersihkan badan. Sehabis mandi, masih sama-sama telanjang, kubopong tubuhnya menuju taman disamping rumah. Aku ingin melaksanakan impianku selama ini, yaitu bersetubuh ditempat terbuka.

“Don… Jangan disini sayang, nanti dilihat orang,” protesnya.
“Kan nggak ada siapa-siapa di rumah Mbak,” sahutku.

Mbak Ernapun tidak protes lagi, mendengar jawabanku. Sambil berdiri kupeluk erat tubuhnya. Kulumat bibirnya. Mbak Erna membalas lumatan bibirku dengan pagutan-pagutan hangat. Cukup lama kami bercumbu, kemudian aku duduk dikursi taman. Dan kusuruh Mbak Erna berjongkok dihadapanku. Mbak Erna tahu maksudku. Diraihnya batang penisku yang masih layu. Dielus-elusnya lembut kemudian dikocok-kocok dengan tangannya.

Setelah penisku mengeras Mbak Erna menyudahi kocokkannya, dia mendekatkan wajahnya ke selangkanganku. Lidahnya dijulurkan dan mulai menjilati kepala penisku. Lidahnya berputar-putar dikepala penisku, kemudian turun kepangkalnya.

“Oohh… terus… Mbak… Nikmat banget,” desahku.
“Isepp… Mbak… Isep,” pintaku. Mbak Erna menuruti kemauanku.

Dimasukkannya penisku kemulutnya. Hampir sepertiga batang penisku masuk ke mulutnya. Sambil tersenyum padaku, dia mulai memaju mundurkan mulutnya, membuat penisku maju keluar masuk dimulutnya.

“Mbak… Aku… Tak… Tahan,” seruku. Mbak Erna kemudian naik ke pangkuanku. Vaginanya pas berada diatas selangkanganku. Diraihnya penisku dan dibimbingnya ke lubang vaginanya. Mbak Erna mulai menurunkan pantatnya, sedikit demi sedikit batang penisku masuk ke lubang vaginanya semakin lama semakin dalam. Hingga seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya. Sesaat kemudian Mbak Erna mulai menaik turunkan pantatnya. Sesekali digoyang-goyangkan pantatnya kekiri-kekanan. Aku tak mau kalah, kusodok-sodokkan pantatku ke atas seirama dengan goyangan pantatnya.

“Ohh… Don… Aku… Mauu… Ke… luarr,” teriaknya setelah hampir tiga puluh menit menggoyang tubuhku. Dan kurasakan otot-otot vaginanya menegang. Tangannya mencengkeram dadaku dengan keras. Sesaat kemudian kurasakan cairan hangat merembes dilubang vaginanya.

“Aku tak ingin mengecewakanmu Don,” katanya sambil tersenyum. Dia menarik penisku keluar dari lubang vaginanya, kemudian memasukkannya ke lubang anusnya. Mbak Erna rupanya tahu kesenanganku. Meski agak susah, akhirnya bisa juga seluruh batang penisku masuk ke lubang anusnya. Perlahan tapi pasti Mbak Erna mulai menaik turunkan pantatnya. Membuatku merasakan nikmat yang tiada taranya.

Cukup lama Mbak Erna menggoyang-goyangkan pantatnya, kemudian kami berganti posisi. Kusuruh dia menungging, membelakangiku dengan tangan bertumpu pada kursi taman. Kugenggam penisku dan kuarahkan tepat ke lubang anusnya. Kudorong sedikit demi sedikit, sampai seluruhnya amblas tertelan lubang anusnya. Lalu kudorong pantatku maju mundur. Kurasakan nikmatnya lubang anus Mbak Erna. Sambil kucucuk-cucuk lubang vaginanya dengan jari-jariku. Membuat nafsu birahi Mbak Erna bangkit lagi. Mbak Erna mengimbangi gerakkanku dengan mendorong-dorong pantatnya seirama gerakkan pantatku.

Aku semakin mempercepat gerakkan pantatku, ketika kurasakan akan mencapai orgasme. Demikian juga jari-jariku semakin cepat mencucuk vaginanya.

“Mbak… Mbak… Akuu… Mau… Keluar,” seruku.
“Akuu… Juga… Don,” sahutnya.

Dan dalam waktu yang hampir bersamaan, kami mencapai orgasme. Kutarik penisku dari lubang anusnya, dan kutumpahkan spermaku dipunggungnya. Mbak Erna kemudian membalikkan badannya dan berdiri, sambil memintaku duduk kursi taman. Didekatkannya selangkangannya kewajahku. Ditariknya rambutku dan dibenamkannya kepalaku keselangkangannya. Dan akupun mulai menjilati vaginanya sambil duduk. Kuhisap dan kusedot-sedot cairan hangat yang keluar dari lubang vaginanya. Mbak Erna sangat puas dengan perlakuanku.

Hari itu kami melakukan persetubuhan sampai puas, dengan berbagai macam gaya. Sungguh luar biasa Mbak Erna, meskipun tinggal dikampung. Tapi dalam soal bersetubuh dia tak kalah dengan orang kota. Memang sungguh nikmat istri Mas Iwan. Vagina dan lubang anusnya sama nikmatnya. Membuatku ketagihan menyetubuhinya.

Agen Poker Online, Tak terasa sudah satu bulan aku berlibur dikampung Mas Iwan. Malam-malam yang kulewati bersama Mbak Erna dan Tante Sari membuat waktu satu bulan terasa cepat sekali. Sudah saatnya aku kembali kekotaku, karena tiga hari lagi aku harus ke sekolah.

Saat berangkat dari kampung Mas Iwan, aku tidak sendirian. Ada Vivi, anak kandung Tante Sari menemaniku. Gadis cantik berkulit putih dan bertubuh langsing ini, baru tamat SMP dan akan melanjutkan SMU di kota. Tante sari meminta tolong padaku agar mengantarkan Vivi, mencari rumah kost di dekat sekolah.

Dengan menempuh dua jam perjalanan, sampailah kami di kota. Dan setelah berpuar-putar cukup lama, akhirnya kudapatkan rumah kost untuk Vivi. Pemilik rumah adalah seorang janda cantik berusia sekitar 32 tahun, namanya Yeni. Setelah memberikan kunci kamar pada Vivi, Tante Yeni meninggalkan kami berdua.

Sehabis membantu Vivi mengangkat barang-barangnya ke dalam kamar, aku merasa haus. Kusuruh Vivi ke warung untuk membeli minuman. Sambil duduk menunggu kedatangan Vivi, iseng-iseng kunyalakan VCD. Ngawur aja kusetel salah satu film. Aku terkejut, ternyata isinya film porno.

Adegan-adegan difilm itu, membangkitkan nafsu birahiku. Kurasakan batang penisku mengeras dan berdiri tegak di balik celanaku. Kuturunkan celanaku, dan kukeluarkan batang penisku. Kuelus-elus dan kukocok-kocok batang penisku. Saking asiknya aku mengocok-ngocok batang penisku, sampai kedatangan Vivi tak kurasakan.

“Mas, Doni lagi ngapain,” suara Vivi mengejutkanku.
“Akh, nggak ngapa-ngapain,” sahutku.
“Itu apa?” tanyanya lagi sambil memandangi celanaku.

Astaga! Aku lupa menaikkan celanaku. Sehingga Vivi dengan jelas melihat penisku yang sedang berdiri tegak. Merasa sudah kepalang basah, kulanjutkan saja mengocok penisku.

“Kamu bisa membantuku Vi?,” tanyaku.
“Bantu apa Mas?,” katanya balik bertanya.
“Kocokkin penisku Vi,” pintaku.

Vivi menganggukkan kepalanya tanda setuju. Kutarik tangannya dan kuletakkan diatas penisku. Vivi yang juga sudah terangsang akibat ikut nonton film porno, menggenggam batang penisku. Dengan lembut dia mengelus-elus dari kepala sampai kepangkal penisku. Aku merasa seperti melayang.

cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
Aku melepaskan seluruh pakaianku sambil memeluk tubuh Vivi yang sedang mengocok penisku. Kutarik kaosnya dan kususupkan tanganku kebalik BHnya. Kuraba-raba buah dadanya. Perlahan-lahan buah dadanya mengeras. Cukup lama aku meraba-raba buah dadanya, kemudian kutarik Bhnya hingga terlepas. Setelah terlepas, terlihatlah buah dadanya yang padat dan mengeras. Aku melanjutkan lagi meremas-remas buah dadanya. Vivi mendesah-desah merasakan nikmat, tangannya semakin cepat mengocok penisku.

Sekitar lima belas menit berlalu kami berganti posisi. Sambil menarik rok mininya, kodorong tubuhnya hingga terlentang diranjang. Hanya celana dalamnya saja yang melekat menutupi selangkangannya. Kutindih tubuhnya dari atas lalu kukecup bibirnya, kujulurkan lidahku mengisi rongga mulutnya yang terbuka. Vivi menyambutnya dengan hisapan yang tak kalah hebatnya.

Setelah cukup lama berpagutan, kuputar tubuhku. Membentuk posisi 69. Selangkanganku berada diatas wajahnya, sedangkan selangkangannya berada dibawah wajahku. Kujulurkan lidahku menjilati bagian bawah perutnya, sambil tanganku melepas celana dalam Vivi. Vivi mengangkat pantatnya memudahkan aku melepaskan celana dalamnya dan meleparkannya ke lantai kamar. Lidahku bergerak turun menyapu bibir vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis.

“Ohh… Mas don… Enakk,” desahnya ketika aku mulai menjilati vaginanya yang basah, membuatku semakin bersemangat menjilati vaginanya. Kucucuk-cucuk dan kusedot-sedot klitorisnya yang sebesar biji kacang.

Saat aku menjilati lubang vaginanya, Vivi juga sedang asyik menjilati penisku. Sambil tangan kirinya mengocok-ngocok pangkal penisku sedangkan tangan kanannya mengelus-elus buah pelirku dengan lembut. Sesaat kemudian Vivi memasukkan penisku ke mulutnya. Hampir seluruh batang penisku masuk ke mulutnya. Kudorong pantatku ke atas dan ke bawah, sehingga penisku keluar masuk dimulutnya.

Tak terasa sudah dua puluh menit berlalu. Aku bangkit dan berdiri dilantai kamar. Kutarik tubuhnya, hingga pantatnya berada ditepi ranjang. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar. Kuarahkan penisku tepat ke lubang vaginanya.

“Ja… Jangan… Mas, aku masih perawan,” katanya.

Aku tak memperdulikan kata-katanya. Kudorong maju pantatku hingga kepala penisku menyeruak masuk. Vivi berteriak lebih keras ketika aku mendorong lebih keras dan penisku menembus selaput daranya. Akupun lebih bersemangat mendorong pantatku dan amblaslah seluruh batang penisku ke lubang vaginanya yang sangat sempit. Penisku serasa dijepit sempitnya lubang vaginanya. Beberapa detik kubiarkan penisku di dalam vaginanya.

Kupandangi wajahnya yang meringis menahan sakit. Dengan perlahan-lahan kuangkat pantatku lalu kuturunkan lagi. Membuat penisku keluar masuk dilubang vaginanya. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Beginikah rasanya menyetubuhi seorang perawan.

“Ohh… Mas… Enakk,” desahnya yang mulai merasakan

Nikmatnya disetubuhi. Pantatnya digerakkan naik turun seirama gerakkan pantatku. Rasa sakitnya telah hilang berganti dengan rasa nikmat. Sekitar tiga puluh menit berlalu, kurasakan vaginanya berkedut-kedut dan otot-otot vaginanya menegang. Tangannya mencengkeram seprei dengan keras.

“Ohh… Mas… Akuu… Mauu,” desahnya terputus.
“Mau keluar sayang,” sahutku.
Vivi mengangguk sambil tersenyum.
“Aku juga Vi,” imbuhku. Semakin cepat kudorong-dorong pantatku.
“A… Akuu… Ke… Luarr,” teriaknya lantang.

Kurasakan cairan hangat merembes didinding vaginanya. Sedetik kemudian kurasakan penisku berkedut-kedut. Dan Crott! crott! crott! Kutumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang vaginanya. Dan tubuhku ambruk menindih tubuhnya.

“Kamu menyesal Vi,” tanyaku sambil tersenyum puas, karena baru kali ini aku menyetubhi seorang perawan.
“Nggak Mas, semua sudah terjadi,” sahutnya.
“Kamu mau lagi khan,” godaku. Vivi tersenyum padaku, senyum penuh arti.

Kira-kira satu jam kami tertidur. Akupun terbangun dan bergegas ke kamar mandi membersihkan badan. Mengingat kejadian tadi, bersetubuh dengan Vivi, membuat nafsu birahiku bangkit lagi. penisku yang tadi telah layu, kini tegang dan mengeras. Setelah mengelap tubuhku dengan handuk akupun bergegas ke kamar, dimana Vivi sedang tertidur pulas. Dan ia terbangun ketika aku lagi asyik menjilati lubang vaginanya.

“Oh… Mas… Apa yang kamu lakukan,” tanyanya.
“Aku pingin setubuhi kamu lagi sayang,” sahutku sambil tersenyum.

Vivi membuka kedua pahanya lebar-lebar, sehingga aku lebih leluasa menjilati vaginanya. Beberapa menit berlalu kusuruh dia menungging. Aku mengambil posisi dibelakangnya. Dari belakang, aku menjilati lubang anusnya, sambil tanganku mencucuk-cucuk lubang vaginanya.

Setelah kurasa cukup, kuarahkan penisku ke lubang vaginanya. Dan aku mulai mendorong maju pantatku. Sedikit demi sedikit penisku masuk ke lubang vaginanya. Semakin lama semakin dalam penisku memasukinya, sampai seluruhnya amblas, tertelan lubang vaginanya. Akupun mendorong pantatku maju mundur, membuat penisku keluar masuk dari lubang vaginanya.

“Ohh… Nikk… Matt… Mas… Enakk,” jeritnya tertahan. Sekitar tiga puluh menit berlalu, kutarik penisku dari lubang vaginanya hingga terlepas. Kemudian kugenggam penisku dan kuarahkan ke lubang anusnya.

“Jangan, Mass sakitt, ja… “jeritnya sambil meringis. Belum habis dia bicara, kudorong pantatku dengan keras. Dan Bless! Seluruh batang penisku masuk ke lubang anusnya. Kukocok lubang anusnya dengan irama pelan semakin lama semakin cepat, sambil tanganku mencucuk-cucuk lubang vaginanya. Dan Vivipun merasakan sensasi yang luar biasa dikedua lubangnya. Jeritan-jeritannya berganti dengan desahan-desahan nikmat penuh nafsu.

Aku semakin bersemangat mendorong-dorong pantatku, ketika kurasakan akan mencapai orgasme. Sepuluh menit kemudian penisku menyemburkan sperma didalam anusnya. Dan tak lama berselang Vivi menyusul, tubuhnya mengejang hebat. Kemudian Vivi terkulai lemas dan tertidur.

Aku kemudian berdiri dan mengenakan celanaku. Saat aku akan mengambil handuk ke dalam almari, tanpa sengaja aku menoleh keluar jendela. Samar-samar aku melihat sesosok bayangan wanita yang sedang berdiri dibalik jendela kamar. Rupanya orang itu sedang mengitip aku dan Vivi yang sedang bersetubuh dari balik korden yang lupa aku tutup.

Saat aku keluar mencarinya, wanita itu bergegas pergi. Aku membuntuti wanita itu. Melihat potongan tubuhnya dari belakang aku yakin kalau wanita itu adalah Tante Yeni, ibu kostnya Vivi. Dan aku keyakinanku semakin kuat, saat wanita itu masuk kekamar tidur Tante Yeni dan langsung menutup pintu. Aku berjalan mendekat dan berdiri di depan pintu kamarnya.

Aku mengintip dari lubang kunci. Dan memang benar, wanita yang tadi mengintipku adalah Tante Yeni. Sampai didalam kamar Tante Yeni melepaskan seluruh pakaiannya. Aku terkesima melihat tubuh Tante Yeni yang putih mulus dan sexy, meski sudah berumur sebaya ibuku. Membuat jantungku berdetak kencang. Nafsu birahiku yang baru saja tersalurkan bersama Vivi, perlahan-lahan bangkit lagi.

Pemandangan selanjutnya lebih seru lagi. Tante Yeni merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan kedua kaki terbuka lebar-lebar, memperlihatkan indahnya bentuk vaginanya. Tante Yeni meremas-remas buah dadanya sendiri dengan tangan kirinya. Perlahan buah dadanya mulai mengeras. Sedangkan tangan kanannya meraba-raba selangkangannya. Desahan-desahan nikmat keluar dari bibirnya, membuatku semakin tak tahan. Batang kemaluanku sudah berdiri tegak.

Dengan sangat hati-hati, aku membuka pintu kamarnya. Dan ternyata tidak terkunci. Sambil melepaskan celanaku, aku berjalan mengendap-endap mendekatinya. Tante Yeni yang sedang asyik meraba-raba tubuhnya sendiri, tidak tahu kalau aku masuk ke kamarnya.

Tanpa pikir panjang lagi, aku segera menindihnya. Tante Yeni sangat terkejut melihat kehadiranku. Aku segera menyumpal mulutnya yang sedang Terbuka saat dia hendak berteriak dengan mulutku. Dan aku langsung melumatnya. Tante Yeni yang sedang dirasuki nafsu birahi, membalas lumatanku dengan pagutan-pagutan yang tak kalah hebatnya.

Cukup lama aku melumat bibirnya, kemudian aku menjilati lehernya, terus turun ke buah dadanya yang sudah mengeras. Kedua buah dadanya aku jilati secara bergantian, membuat desahannya semakin keras. Aku menyudahi jilatanku pada kedua buah dadanya, kemudia aku berlutut ditepi ranjang, diantara kedua kakinya. Tanganku yang nakal mulai meraba-raba bibir vaginanya yang dicukur bersih.

Tanpa berfikir lama, aku menjulurkan lidahku, menjilati, menghisap dan sesekali kumasukkan lidahku ke lubang vagina Tante Yeni dan lidahku menari-nari di dalam lubang vaginanya. Tante Yeni mengangkat-angkat pantatnya, menyambut jilatanku. Rintihan-rintihan kecil keluar dari mulutnya setiap kali lidahku menghujam lubang vaginanya. Disaat dia sedang menikmati jilatanku, aku memasukkan jari-jariku ke dalam lubang vaginanya. Sambil sesekali aku menjilati lubang anusnya. Tante Yeni sangat menikmati perlakuanku, dia menekan kepalaku dan membenamkannya diselangkangannya.

Sepuluh menit berlalu, aku menyudahi jilatanku. Aku kemudian berdiri, sambil menarik pinggulnya ketepi ranjang, kedua kakinya kubuka lebar-lebar. Tanpa membuang waktu lagi, batang kemaluanku yang sudah tegang dari tadi langsung kuhujamkan ke lubang vaginanya. Tante Yeni menjerit saat batang kemaluanku yang besar dan panjang menerobos masuk ke lubang vaginanya. Aku merasakan jepitan bibir vaginanya yang begitu seret. Aku mulai menggerakkan pantatku maju mundur. Tante Yeni sangat menikmati setiap gerakkan pantatku, dia menggeliat dan mendesah disetiap gerakan kemaluanku keluar masuk dari lubang vaginanya.

Aku semakin mempercepat memaju mundurkan pantatku saat Tante Yeni memperlihatkan tanda-tanda orang yang mau orgasme.

“Ohh.., Don.., akuu.., mau.., keluarr,” jeritnya cukup keras. Tante Yeni menggelinjang hebat, kedua pahanya menjepit pinggangku. Rintihan panjang keluar dari mulutnya saat klitorisnya memuntahkan cairan kenikmatan. Aku merasakan cairan hangat yang meleleh disepanjang batang kemaluanku. Aku membiarkan Tante Yeni beristirahat sambil menikmati orgasmenya. Setelah Tante Yeni berhasil menguasai dirinya, tanpa membuang waktu lagi aku membalikkan tubuhnya dalam posisi menungging.

Lalu aku menciumi pantatnya. Tante Yeni mengeliat menahan geli saat lidahku menelusuri vagina dan anusnya. Kemudian aku meludahi lubang anusnya beberapa kali. Setelah kurasakan daerah itu benar-benar licin, aku membimbing batang kemaluanku dengan tangan kiriku sementara tangan kananku membuka lubang anusnya. Tante tak bereaksi apa-apa dan membiarkan saja apa yang kulakukan. Perlahan kudorong pantatku. Tante Yeni merintih sambil menggigit bibirnya menahan rasa perih akibat tusukan kemaluanku pada lubang anusnya yang sempit. Setelah beberapa kali mendorong dan menarik akhirnya seluruh batang kemaluanku masuk ke lubang anusnya.

Sambil menikmati jepitan lubang anusnya, aku mendiamkan sebentar batang kemaluanku disana untuk beradaptasi. Tante Yeni menjerit saat aku mulai menghujamkan kemaluanku. Tubuhnya terhentak-hentak ketika sodokkanku bertambah kencang dan kasar. Sambil terus meningkatkan irama sodokkan, tanganku dengan kasar mencucuk-cucuk lubang vaginanya. Akibat menahan sensasi nikmat ditengah-tengah rasa ngilu dan perih pada kedua lubang bawah tubuhnya, Tante Yeni sampai menangis. Setiap kali aku menyodokkan kemaluanku ke lubang anusnya, dia mengaduh namun dia tak mau aku menyudahinya. Sampai akhirnya kurasakan suatu perasaan yang sangat nikmat mengaliri sekujur tubuhku.

Aku mengerang panjang, saat mengalami orgasme yang pertama. Tanganku mencengkeram keras pantatnya. Aku menumpahkan seluruh spermaku didalam lubang anusnya. Tubuhku menegang beberapa saat, kemudian terkulai lemas. Tak lama kemudian Tante Yeni menyusul, dia mengeram sambil tangannya mencengkeram bantal kuat-kuat. Cairan hangat dan kental meleleh dari lubang vaginanya.

Dengan nafas yang masih memburu dan tubuh yang masih lemas, Tante Yeni bangkit kemudian duduk ditepi ranjang. Dia meraih batang kemaluanku lalu memasukkan ke mulutnya. Tante Yeni menjilati sisa-sisa sperma yang masih blepotan dibatang kemaluanku sampai bersih tanpa tersisa setetespun. Tante Yeni tersenyum puas merasakan nikmat yang sudah cukup lama tidak dirasakannya, sejak dia bercerai dengan suaminya.

Tanpa malu-malu dia meminta aku agar menyutubuhinya lagi. Aku menuruti permintaannya, kami bersetubuh sampai pagi. Sampai kami benar-benar kelelahan. Pagi-pagi sekali aku meninggalkan Tante Yeni yang masih tidur tanpa busana dan masuk kekamar Vivi. Dimana Vivi juga sedang tidur pulas. Aku mengenakan seluruh pakaianku, kemudian pergi tanpa pamit. Meninggalkan kenangan-kenangan nikmat untuk mereka berdua. Sekali waktu aku mengunjungi Tante Yeni dan Vivi untuk menikmati lagi tubuh mereka….

Partaigoal.com Agen Bola, Taruhan Bola, Poker Domino, Togel, Casino Terpercaya
  • Minimal Pasang Taruhan Rp.10.000,-
  • Minimal Deposit Rp.50.000,-
  • Minimal Withdraw Rp.50.000,-
  • Proses Deposit dan Withdraw Cukup 3 Menit
1 USER ID UNTUK SEMUA GAMES DALAM 1 WEBSITE
  • Bonus Cashback Sportbook Up To 10%
  • Bonus Rollingan Casino 0.8%
  • Promo Bonus Referal 2.5%
  • Promo Bonus Rollingan Poker 0.3%
SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DI BAWAH INI
  • WA : +85587419560
  • LINE : Partai99

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger